7/. BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN

2.9K 260 21
                                    

Cerita ini seru ga sih?

Aku bingung mau pake visual siapa untuk Ratu, ada saran?

Ryujin as Adinda Jihan

"Bima sakti mana ni? Kagak keliatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bima sakti mana ni? Kagak keliatan." Garda menoleh— menatap seisi kantin, mencari keberadaan Bima namun tak menemukan jawaban dari pertanyaannya.

Garda berdecak, percuma saja bertanya pada kedua sahabatnya itu. Dirinya malah diabaikan sedangkan keduanya malah asyik memakan bakwan goreng.

Noah mengambil bakwan yang sudah tersedia di nampan kecil yang ada di atas meja, kemudian menggeser nampan itu ke Dikara— lantas Dikara juga mengambil satu bakwan.

Garda beranjak dari tempat duduknya. "Kalian mau minum apa?" Tanya Garda.

"Amer," sahut Dikara dan Noah dengan santainya, seraya memasukkan suapan terakhir bakwan yang mereka maka kemudian mengambil satu bakwan lagi.

"Mana ada amer di sini goblok," kesal Garda.

"Ada." Noah menunjuk minuman serbuk bertuliskan anggur.

Garda menatap kedua sahabatnya tidak percaya. "Jasjus anggur?"

Garda tertawa. "Ada jus anjir, lo pada malah milih jasjus."

"Minimal kebiasaan di sekolah lama jangan dibawa-bawa ke sini, hilang image kita karna jasjus harga seribuan."

Tak ada sahutan dari Noah maupun Dikara keduanya malah sibuk memakan bakwan dengan mata yang fokus menatap layar ponsel masing-masing— mengabaikan tatapan murid-murid yang lain yang ada di kantin.

Beberapa murid yang ada di kantin takut untuk beli di kantin yang sama dengan ketiganya namun beberapa murid malah ada yang sengaja bolak-balik membeli demi mencari perhatian pada ketiganya.

"Followers gue naik 200 semenjak kita pindah sekolah, bahkan baru 2 hari kita pinda ke sini," ujar Noah.

"Uda bisa jadi seleb lo, entar gue endors ke elo deh. Gue mau jual Garda soalnya," celetuk Dikara kemudian laki-laki tampan itu tertawa, disusul tawa menggelegar Noah.

Garda mendengus. "Tega banget lo jual temen sendiri, uda kayak Nu'aiman," ujar Garda yang baru kembali memesan minuman, kemudian turut bergaung kembali dengan Dikara dan Noah.

"Kalo makan bakwan dihitung yang bener, ini bukan tongkrongan cbb, yang kalo kita makan bakwan lima bayarnya cuman tiga."

"Bik, ada gosip baru nggak?" Tanya dua orang siswi yang baru datang, mengundang perhatian Dikara, Noah dan Garda.

Ternyata dua gadis itu adalah Ratu dan Dinda.

"Ke kantin itu untuk nyari makanan sama minuman bukan nyari info gosipan," sindir Garda.

Ratu dan Dinda menoleh, keduanya baru menyadari kalau ada inti geng Rebellion juga di sana— di kantin langganan Ratu dan Dinda, di kantin Bi Inul.

Ratu menahan Dinda saat tahu Dinda akan menghampiri Garda, bisa-bisa jika tidak ditahan benar-benar ada perang dadakan di sekolah.

Hello, DikaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang