14

1.2K 138 3
                                    





adel membawa ashel berada ditaman belakang rumah adel

"shel lo apa apaan sih, dengan lo kaya gitu itu nunjukin kesemua orang kalo lo beneran suka sama ara shel!! dan mereka semua bakal tau" bentak adel dengan menghempaskan tangan ashel

"gue udah gak suka sama ara del! gue kaya tadi cuma gak suka aja karna sikap chika yg kaya gitu!" bela ashel

"lo gak suka ara diperlakuin kaya gitu sama chika itu nunjukin kalo lo masih perduli sama ara shel!"

"gue perduli sama ara karna ara sahabat gue!"

"lo lupa chika juga sahabat lo?!"

ashel kini bingung mau menjawab apa dia hanya bisa menangis

"gua juga sahabat ara tapi gua gak segininya kaya lo shel"

"ara sahabat gue dari kecil del, gua yg lebih dulu sahabatan sama ara bukan lo"

"tapi sikap lo tadi itu terkesan nunjukin ke orang yg lo cinta bukan ke sahabat lo shel!"

"del berkali kali gue bilang gue cuma gak suka ara dimainin chika sama vivi kaya tadi!" ashel teriak dalam tangisannya

"persetan sama chika vivi pokok nya gue gak suka sama cara mereka! gue harus cari vivi!" ashel pergi meninggalkan adel

adel yg melihat ashel pergi makin terbawa emosi dan kini ia membanting vas bunga yg berada di taman

sejak pertengkaran mereka ternyata ada seseorang yg melihat itu, ia adalah vivi, vivi mendengar semua ucapan adel dan ashel

vivi hendak pergi dari sana tetapi langkahnya diurungkan ketika melihat adel sedang menelpon seseorang, vivi mendengar apa yg adel obrol kan dengan orang itu sampai selesai, vivi tidak ambil pusing akhirnya ia pergi dari sana

adel yg sudah selesai telponan merasa ada yg melihatnya, saat ia membalikkan badan ia hanya melihat ada bayangan orang yg berjalan pergi dari sana dan ia tidak tau siapa orang itu.
ia hanya berpikir mungkin ashel

setelah itu adel buru buru pergi dari sana

//

suasana dirumah nya itu sekarang sudah sangat kacau, karna rumahnya yg sangat besar ia bingung mencari dimana teman temannya sekarang apakah mereka sudah pergi dari rumah nya.

saat iya melihat gerbang rumahnya yg masih tergembok rapat adel tidak yakin mereka semua pergi, pasti mereka masih disekitar rumah adel

adel melihat zee yg sedang menenangkan marsha dan terlihat ada indah dan juga olla disana,
tetapi ia tidak melihat adanya ashel chika ara dan vivi. sekarang ia benar benar pusing memikirkan acara nya yg hancur malam ini

adel bisa mendengar suara marsha yg serak
"zee pokok nya aku gak mau tau, karna si vivi persahabatan kita jadi hancur, dia bukan cuma pisahin ara sama chika tapi dia juga buat ashel sama chika jadi ribut" tangisan marsha kembali terdengar

"iya sha iya nanti kita cari solusinya ya" zee mengusap kepala marsha dalam pelukannya

"kita harus kasih dia sedikit pelajaran zee" kembali rengek marsha
"iya sha dia memang harus kita kasih pelajaran" kini indah ikut menjawab

olla tak menjawab iya hanya bingung harus apa sekarang

marsha indah olla dan zee pergi dari sana entah mereka mau kemana adel tidak mau memikirkan apa yg mereka obrolkan sekarang karena kepalanya sudah hampir pecah.

kini adel berfikir kemana perginya temannya yg lain aahh iya mungkin chika sedang bersama ara atau vivi, tetapi ketika otaknya kembali berputar jika chika tidak dengan ara melainkan dengan vivi bisa jadi ashel yg sekarang dengan ara.

adel buru buru mencari semua temannya itu dan berencana mengumpulkan mereka semua dan menyelesaikan kesalah pahaman ini.
adel berjalan keruangan cctv untuk mencari tau dimana teman nya berada

//

disisi lain chika saat ini benar benar menangis dengan isakan yg memilukan, ia tidak tau lagi harus seperti apa, pasti ara ashel dan tan teman nya sekarang tidak ada yg percaya dengan chika

"raa aku sayang sama kamu bahkan dari dulu gak pernah berubah" tangisan chika makin terdengar
"aku gak mungkin hianatin kamu raaa"

dari tempat yg tidak terlalu jauh ternyata ada ara yg sedari tadi sudah melihat chika, awalnya ara bukan ingin mencari chika tetapi mencari vivi dan sekarang yg ia temukan malah chika yg sedang menangis

ara perlahan jalan mendekati chika dan duduk disamping chika, chika yg kaget ada ara disamping nya malah makin memangis

ara yg tidak tega melihat itu akhirnya memeluk chika,
"aku percaya kok chik sama kamu"
"maafin aku tadi yg kebawa emosi sampe sampe aku lupa di dunia ini gak ada yg sayang ke aku lebih dari rasa sayang kamu ke aku"

chika memeluk tubuh ara erat ia menenggelamkan wajah nya dileher ara
"raa aku bener bener sayang kamu" tangis chika belum juga berhenti

ara hanya diam ia sekarang sedang menenangkan hati dan fikirannya, pelukan dan usapan yg ara berikan ke chika sudah mampu menjelaskan sebesar apa sayang ara ke chika

//

"Aaaaaaaaaaaaa. T ttolonggggggg" teriak ashel dari dapur rumah adel

ashel kini menutup mulutnya dan kaki bergetar ketika iya melihat vivi yg sudah tergeletak dengan darah segar yg mengalir dari kepalanya

"kenapa shel" tanya adel ke ashel dan ketika melihat kebawah adel tak kalah kaget nya dengan ashel

"ada apa ada apa" terlihat olla zee marsha dan indah ikut bertanya dan reaksi yg mereka berikan sama dengan adel

terlihat ara dan chika pun datang dan betapa terkejut ya chika melihat vivi yg sudah bersimpuh darah, ketika chika hendak mendekati vivi ara menarik tangan chika

"jangan ada yg sentuh vivi dulu! nanti sidik jari kalian ada disana" cegah ara

mereka semua sekarang bingung dan kalang kabut, ara menyuruh untuk adel menelpon ambulance dan polisi, lalu zee olla marsha indah yg mulai menjauh karna tidak mau ada sidik jari ataupun jejak rekaman apapun tentang mereka disana

ashel yg kini sudah berdiri di samping ara sambil menangis karna ia yg pertama melihat itu
chika sebenernya ingin mendekat ke ashel tetapi ia urungkan, jadi chika hanya ikut menangis dan tidak tau harus berbuat apa

//

mereka semua kini sudah berada diruang tamu, polisi menahan mereka semua untuk tidak keluar kemana mana karna harus mengintrogasi mereka satu per satu

jenazah vivi sudah diangkat untuk dimasukkan ke ambulance, mereka semua melihat itu dengan tatapan yg berbeda beda dan sulit diartikan, tangisan ashel dan chika masih terdengar, hanya mereka berdua yg menangis yg lainnya terlihat sudah bingung harus apa

saat jenazah vivi dimasukkan kedalam ambulance mereka semua saling tatap, adel yg menatap olla zee marsha indah secara bergantian seperti menyembunyikan ketakutan, lalu ia menatap ara ashel dan chika yg menunjukan raut wajah yg sulit ia tebak

hampir semua dari mereka saling tatap dengan tatapan yg berbeda beda,
ketika puas dari tatap tatapan dan ketika aksi tatap menatap mereka bubar,
ada satu orang yg sedikit tersenyum tipis, sangat tipis sehingga tidak ada yg menyadari senyumannya itu


update dikit dulu ya ges wkwk
kasus kecelakaan chika sama ara aja belum terbongkar eh ini nambah 1 kasus lagi

kira kira ini 1orang yg sama atau bukan?
komen guyss ;)

see u next chapter

AMERTA AKSA (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang