20

1.3K 144 0
                                    



malam ini terjadi keheningan di meja makan mereka, tidak ada lagi canda tawa seperti hari hari lalu, jangankan untuk bercanda sedikit suara dari salah satu mereka saja malah membuat panas seperti kejadian sebelum makan adel sempat ada cekcok dengan zee karena adel bertanya tanya ke marsha soal apa yg marsha indah zee dan olla obrolkan sebelum terjadi nya pembunuhan vivi.

adel memang hanya bertanya tapi zee tidak suka pertanyaan itu justru terlihat menyudutkan marsha jadilah zee beradu mulut dengan adel. belum lagi tadi ara sempat cekcok dengan ashel karena ashel ingin sekamar dengan chika dan ashel menyuruh ara sekamar dengan adel tapi ara tidak mau pisah kamar dari chika

"gue kayanya pasrah deh dipenjara" ucap olla

"lo ngelakuin kesalahan?" tanya zee
olla hanya menggelengkan kepalanya saja

"kalo gak ngelakuin kesalahan ngapain takut la" timpal indah

"gue bukan takut ndah gue cuma pasrah aja karna kita semua pasti bakal dipenjara" jawab olla

"kita gak akan dipenjara atas kesalahan orang lain" ucap zee, zee sedikit melirik ke adel lalu pandangannya ia buang ke arah lain
"orang yg bersalah yg akan nanggung ini semua, tuhan gak tidur kita cukup berdoa aja"

"bener kok kata zee tuhan gak tidur kita banyak berdoa aja minta perlindungan tuhan" timpal chika

"tuhan gak mau denger doa lu chik soalnya lo zina mulu" celetuk ashel

"yaelah cell gitu banget sama guee" chika memasang wajah cemberut nya ke ashel dan hanya mendapat tawaan dari ashel

"tapi bener tau kata olla kita tinggal nunggu waktu untuk dipenjara aja" marsha kini menekuk wajahnya marsha sekarang sudah pasrah sama seperti olla

"enggak caa kamu gak akan dipenjara percaya sama aku" zee mencoba menenangkan fikiran marsha

"lo yakin banget zee?" tanya adel

zee menatap adel dengan menaikkan satu alisnya
"karna gua tau bukan marsha pembunuhnya" jawab zee datar

"terus siapa?" tanya ashel, ashel yg tadi bercanda dengan chika seketika mengalihkan pandangannya ke zee

zee bukannya menjawab ia malah menatap olla adel lalu terakhir ara

"lo ngapa liatin gua mau nuduh gua?" tanya ara yg merasa diperhatikan oleh zee

"tau nih zee udah kaya paling tau pembunuhnya terus buat kita ngerasa tertekan dan takut sama dia, padahal kan dia juga salah satu dari kita, kita bisa aja kan curiga ke dia kaya yg dia lakuin ke kita" adel melihat zee seperti itu sebenarnya takut, takut kalo memang zee tau siapa pembunuhnya

"udah lah guys gue pening banget kalo pada ribut kaya gini, del udah del gak usah diladenin zee nya" ucap ashel

"maksudnya gak usah diladenin apa shel?" tanya zee

"zee zee udah!" olla menyenggol tangan zee

"chik ke atas yuk udah waktunya istirahat" ara tidak ingin berlama lama disini karena tidak mau ikut terbawa emosi

"ayok ra, cel sha ndah gue duluan ya" pamit chika lalu memegang tangan ara dan mereka naik menuju kamarnya

"mereka gituan lagi apa gak ya sha" bisik indah ke marsha
"jangan tanya gua lah" marsha menyikut perut indah

"udah udah ayok mending kekamar masing masing biar gak ribut" ajak olla ke mereka semua, kini marsha dan indah pun ikut pergi kekamar mereka

"duluan la gua masih mau duduk didepan" zee berjalan menuju halaman depan

ashel dan adel yg melihat zee seperti itu hanya saling tatap, sebelum ashel pergi kekamarnya ashel sempat membisikkan sesuatu ke adel

zee kini duduk dihalaman depan rumah adel menghirup banyak banyak udara diluar

AMERTA AKSA (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang