Karena kekuasaan yg kekuarga adel punya akhirnya pihak kepolisian memperbolehkan mereka semua dikarantina dirumah adel, dengan jaminan ayah adel sendiri jika terjadi salah satu dari mereka kabur atau meninggalkan rumah adelsekarang semua orang tua sedikit bernafas lega, setidaknya mereka tidak melihat anak mereka dikarantina dalam sel tahanan, mereka tidak membayangkan akan seperti apa nasib anak mereka disana.
walaupun tetap saja mereka tidak boleh mengunjungi anak mereka termasuk orang tua adel yg punya rumah, mereka yakin hidup anaknya dirumah adel sedikit terjamin apalagi melihat rumah nya yg sangat besar dan fasilitas rumah adel, orang tua mereka bersukur dan tenang anaknya tidak hidup di sel yg sempit.orang tua mereka pamit satu persatu dengan anaknya dan tak lupa pula mereka berterimakasih terhadap orang tua adel
terakhir yg masih berbincang dengan lidyo dan melodi adalah keluarga natio dan chaesara, mereka terlihat sangat serius mengobrol dengan keluarga djuhandar itu.//
mereka semua kini sudah berada dirumah adel, kondisi mereka sangat kacau jangankan untuk mengobrol mereka saling tatap saja sudah menimbulkan spekulasi sendiri di kepala mereka.
karena tidak betah berlama lama diam akhirnya adel memulai obrolan
"kalian kan bakal tinggal dirumah gua sampe tersangkanya ditetepin"
"mau kamar sendiri sendiri atau barengan?" tanya adel
"gue gak bisa del kalo sendiri gue takut kebayang mayatnya vivi kan mati disini" tolak olla
"ya udah deh tentuin mau sendiri atau ditemenin enak nya gimana"
"gua sama chika sekamar"
mereka semua menoleh ke ara, jujur mereka semua ingin sekali bertanya apakah ara dan chika menyembunyikan sesuatu karena sekarang terlihat chika seperti sudah tidak lupa ingatan, tapi belum ada yg berani bertanya karena keadaan seperti ini tidak mendukung untuk membahas hal itu"kalo gitu gue sama zee" celetuk olla
"padahal gua mau sama marsha la" zee berbisik ke olla
"gua marsha sama ashel sekamar" indah ikut memilih akan sekamar dengan siapa
" ini gak ada yg mau sekamar sama gua nih?" sedih adel dengan menekuk wajahnya
"aelah del ini kan rumah lo, lo pasti berani dikamar sendiri atau lo mau sekamar bertiga gue lo zee?" tanya olla
"mending sendiri deh" pasrah adel
"ndah sha gue juga mau sendiri aja deh, gue butuh nenangin diri gue dulu soalnya" ashel menoleh kemarsha dan indah lalu tersenyum
"gapapa kan?""iya shel gapapa kok" jawab indah
marsha sedari tadi hanya diam bahkan sejak keluar dari ruang introgasi marsha belum mengucapkan sepatah katapun
"yaudah kalian boleh kekamar masing masing kalo mau bersihin badan, gua udah nyuruh orang buat ambil pakaian kalian dirumah mungkin sebentar lagi sampe" jawab adel kemudian pergi menuju kamarnya
"yuk chik istirahat dulu, besok kita masih harus diintrogasi lagi" ara membawa chika kekamar mereka
ashel yg melihat ara dan chika hanya menghela nafasnya panjang, apakah ini benar perasaan sayang sebagai sahabat seperti yg ashel bilang atau lebih seperti yg adel ucapkan
//
Pagi ini mereka sudah lebih rileks dari pada semalam dan mereka sudah bisa saling bertegur sapa bahkan sudah bisa tertawa karena olla yg terpeleset didapur.
"haha tau gak la lo kenapa kepleset disitu"
"kenapa ra?" tanya olla
"itu lo di sleding sama arwahnya vivi" ucap ara menakuti olla
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERTA AKSA (Chikara)
RomanceBercerita tentang 2 kubu persahabatan yang sering bertengkar akhirnya membuat mereka menjadi 1 Persahabatan yang terjalin cukup lama, tetapi beberapa diantara mereka memiliki perasaan terhadap sahabatnya sendiri dan mereka simpan rapat rapat perasaa...