17

1.3K 142 10
                                    


ada 18+ nya dikit guys

Dikamar ara dan chika mereka sedang membahas kasus yg sekarang sedang mereka alami, tidak lupa mereka mengunci pintu kamar nya karena tidak ingin ada yg mendengar obrolan mereka

"Raa"
"Araaa" rengek chika yg melihat ara masih didepan cermin kamarnya melihan dirinya sendiri
"ck! abaiin aja terus!"

"apasih sayang hmm" ara mendekat dan duduk disamping chika

"ra menurut kamu, yg bunuh vivi itu orang yg sama atau gak ya sama yg buat kita kecelakaan"

"hmm aku juga belum tau sayang"
"aku sekarang pusing, kenapa banyak banget penghianatan di pertemanan kita" ara memasang wajah sedih nya, sungguh ia sangat berharap yg merencakana kecelakaan nya bukan salah satu temannya apalagi pembuhuhan vivi ini.
tetapi ara tidak bisa mengelak fakta itu, karna memang faktanya malam itu dirumah ini hanya ada mereka

kepala ara sekarang berdenyut memikirkannya

"aku pusing chik kasus kecelakaan kita aja aku belum tau siapa sekarang ditambah ini"

"kalo menurut aku kayanya orang yg sama deh ra"

"kalo orang yg sama terus motif dia bunuh vivi apa?"

"mungkin aja vivi tau ra siapa dibalik kecelakaan kita makanya si vivi dibunuh" chika kini memikirkan kemungkinan kemungkinan yg terjadi

"chik"

"kamu yg udah cari tau bertahun tahun aja belum tau siapa dalang nya, aku yg ikut cari tau dan yg paling tau temen temen aku sendiri aja gak tau siapa chik"
"apalagi vivi orang baru yg baru masuk ke sirkel kita, yg baru berapa minggu kenal kita dan gak tau sama sekali sifat temen kita"
"kamu jangan mikir terlalu jauh sayang"

kini ara menatap mata chika
"justru dugaan paling masuk akal atas pembunuhan vivi bisa jadi diantara kita berdua" ara makin melihat jauh kedalam mata chika
"karna yg punya masalah sama vivi kita berdua chik"
"bisa jadi aku yg bunuh vivi karna aku cemburu dia selalu deketin kamu, apalagi malem itu aku emang lagi salah faham sama dia kan" ara kini memegang pipi chika matanya kini menjelajah wajah chika dari mata bibir hidung alis semua tak terlewatkan oleh ara

"atau" ara menghentikan ucapannya

cup

ara mencium bibir chika, hanya menempel dan memundurkan kepalanya sedikit,
jantung chika sekarang berdetak kencang sangat kencang akibat ulah ara barusan
fikiran nya sudah tidak jernih sekarang entah apa yg chika fikirkan

"a aatau apa ra" chika menjawab dengan matanya yg melihat ke bibir ara

"atau bisa jadi kamu yg bunuh vivi"
chika tersentak kaget dengan ucapan ara, ara makin mendekatkan wajahnya ke chika dan sekarang tangan nya sudah dibelakang leher chika

"kamu bunuh dia karna semenjak kehadiran dia, banyak banget masalah yg kita hadapin dan kamu ngerasa dia ada potensi untuk hancurin hubungan kita, dan kejadian malam itu buat kamu bener bener takut untuk kehilangan aku karna ulah vivi, karna kamu gak mau kehilangan aku makanya kamu putusin untuk bunuh vivi biar gak ada orang yg bisa ganggu kita lagi dan kamu gak akan kehilangan aku" ara tersenyum miring melihat wajah chika yg kaget dan panik itu

saat chika hendak protes ucapan ara tiba tiba

cupp

ara menekan bibir chika, chika hendak memundurkan kepalanya tetapi ara menekan kepala belakang chika,
bibir ara sekarang bukan hanya menempel tetap sudah bergerak dan melumat bibir chika

chika hanya bisa pasrah dan tidak ada penolakan seperti tadi, merasa tidak ada penolakan ara makin memperdalam ciuman mereka, tubuh chika iya tidurkan dikasur

AMERTA AKSA (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang