3. Sweet Bitch

2.3K 172 11
                                    


Happy reading~



























Cahaya matahari mulai menembus celah gorden didalam kamar itu. Sunoo menggeliat sebentar dan berusaha membuka matanya yang terasa sangat berat. Ia mendapati dirinya yang hanya sendirian diatas ranjang.

Gadis itu mencoba untuk menggerakkan tubuhnya yang terasa remuk dan hancur akibat aktifitasnya dengan Sunghoon tadi malam. Pria itu benar-benar memanfaatkan tubuhnya. Ia tidak tahu sampai jam berapa pria itu menyelesaikan hasratnya itu karena ia terlalu lelah kemudian tertidur.

"Nghhh.." Sunoo merintih sakit pada selangkangannya seraya mencoba untuk duduk dengan perlahan.

Gadis itu termenung sejenak, matanya kemudian menelusuri tubuhnya, melihat banyak sekali tanda keunguan pada tubuhnya yang dibuat oleh Sunghoon. Oh Tuhan... ia tidak menyangka permainan ranjang seorang Park Sunghoon sangatlah sehebat itu. Ia terkejut, pria itu mempunyai nafsu liar yang menakutkan.

Matanya kemudian mengedar menatap ranjang yang terdapat bercak darahnya. Ranjang itu sangat berantakan, menandakan bagaimana hebatnya percintaan mereka tadi malam. Percintaan? Tidak, bukan percintaan tapi persetubuhan.

Bagaimana mungkin kegiatan panas tdi malam bisa dikatakan percintaan jika diantara mereka tidak ada cinta sama sekali. Hubungan mereka hanya seperti simbolis mutualisme, saling menguntungkan.

Sunoo membutuhkan Sunghoon untuk menghasilkan uang, Sunghoon membutuhkannya sebagai tempat membuang atau mengeluarkan sperma.

"Hiks..hikss..." Air mata yang mati-matian Sunoo tahan sejak semalam akhirnya keluar. Gadis itu menangis sejadi-jadinya melampiaskan kesakitan fisik dan batinnya. Ia menangis meratapi nasibnya.

"Hiks...hikss.." Isakan lirih Sunoo semakin terdengar memilukan.

"Taki ..maafkan aku...hiks..aku tidak bisa menjadi contoh yang baik untukmu.." Sunoo menangisi kegagalannya sebagai seorang kakak. Gadis itu menyesali dirinya yang tidak bisa menjadi contoh yang baik untuk adiknya.

"Ibu...ayah..maafkan aku...hiks..aku pasti membuat kalian kecewa.. hiks.." Sunoo menangis semakin pilu menggumamkan kedua orang tuanya. Ia menangis membayangkan betapa kecewanya orang tuanya dengan keputusan yang ini ambil sekarang.

"Maaf...hikss..maafkan aku telah membuat kalian kecewa..aku sungguh minta maaf..." Sunoo terus menerus menangis sambil menggumamkan kata maaf untuk kedua orangtuanya dan adiknya.

Gadis itu merasa hina sekarang. Hidupnya telah hancur. Mahkota yang selama ini ia jaga untuk suaminya kelak sekarang sudah diambil oleh orang yang tidak ia cintai dan tidak mencintainya bahkan menganggapnya gadis jalang. Ia masih ingat jelas bahwa pria itu terus menerus memanggil dirinya dengan sebutan jalang dan itu sungguh menyakitkannya.

Tidakkah seorang Park Sunghoon menyadari bahwa pria itulah orang pertama yang menyentuhnya?

Tidakkah pria itu sadar dengan bercak-darah yang menyatakan bahwa pria itulah yang mengambil mahkotanya?

Sunoo bukan jalang, ia bersumpah jika ia bukan gadis jalang seperti yang pria itu katakan.













Suasana sore hari yang menyejukkan dihalaman belakang rumah serta pemandangan kolam renang yang indah membuat seorang gadis cantik yang mengenakan kemeja putih sebatas paha itu segera melangkahkan kakinya kesana, mendudukkan tubuhnya yang lemah itu dipinggir kolam renang. Gadis itu menopang sebelah tangannya didagu dengan bertumpu pada kedua lututnya yang ia tekuk.

Gadis itu, Sunoo menghela nafasnya berkali-kali mencoba menenangkan dirinya sendiri. Sejak bangun dari tidurnya tadi ia terus menerus menangis akibat kesakitan yang terjadi pada pusat tubuhnya.

Sweet Bitch | Sungsun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang