20. Sweet Bitch

2.6K 165 17
                                    


Happy reading~













Hari yang dinantikan pun akhirnya tiba, nyonya lee tersenyum lembut menatap sunoo yang kini terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin sederhana yang dikenakannya.

Ya, ibu dan ayah heeseung saat ini telah berada di korea. Kedatangan mereka yang awalnya direncanakan untuk menikahkan heeseung dan sunoo nyatanya harus berubah. Bukan anak mereka yang akan menikah dengan sunoo, melainkan orang lain.

"Kau benar-benar sudah dewasa, nak. Kau gadis yang baik penuh dengan ketulusan, sudah sepantasnya kau mendapat pendamping hidup yang baik sesuai harapanmu. Jika heeseung membuat pikiranmu menjadi berat karena rasa bersalah, maka kau harus membuangnya jauh-jauh. Percayalah, dia akan baik-baik saja. Karena kebahagianmu adalah kebahagiannya juga."

"Ibu...jangan terlalu baik padaku. Aku sudah mengecewakanmu dan juga heeseung, maaf..." mata sunoo berkaca-kaca. Ucapan nyonya lee justru membuat rasa bersalahnya semakin besar.

"Jangan membuat ibu malu karena tangisan kekanak-kanakanmu ini sayang, kau bukan lagi gadis kecil ibu yang cengeng seperti dulu." Nyonya lee menepuk pelan pipi sunoo.

"Untuk hari ini saja, izinkan aku menangis lagi, ibu..."

"Nanti, setelah acara pernikahanmu selesai, sayang. Kau boleh menangis sepuasnya dan nanti ibu pastikan itu adalah tangisan bahagia." Nyonya lee memeluk gadis itu. Berharap tepukan ringan itu bisa membuat sunoo menjadi lebih tenang.

Ceklek!

Pintu ruang rias itu terbuka, seorang pria dengan setelan jas masuk keruang itu tanpa mengetuk terlebih dahulu.

"Menangis hanya akan merusak riasan wajahmu, sun. Tidak ada gadis yang terlihat jelek dihari pernikahannya." Ucap heeseung. Untuk sesaat pria itu terpaku melihat penampilan sunoo. Ada sepercik rasa kecewa dalam hatinya karena gadis itu akan menikah dengan pria lain, bukan dengannya.

"Heeseung.."

"Biar kutebak, kau pasti merasa tidak tenang karena sudah mencampakkan pria paling tampan sedunia ini."

"Heeseung!"

Heeseung terkekeh dan mencubit kedua pipi sunoo. Berusaha untuk merelakan gadis itu, menyembunyikan rasa sakitnya saat kenang-kenangan bersama gadis itu berputar liar dalam ingatannya.

"Lagipula, ibu sudah tidak setuju jika aku menikah dengan gadis cengeng dan jelek sepertimu." Kembali, heeseung bergurau ringan untuk menghibur sunoo. Tidak, mungkin lebih tepatnya untuk menghibur dirinya sendiri.

"Heeseung!"

"Berhenti meledeknya hee, kau ini.." nyonya lee memukul punggung heeseung. Pria itu tampak berpura-pura kesakitan, lalu kembali memandang sunoo.

"Dasar gadis jelek, sudahlah. Aku tidak lagi mencintaimu nona kim." Heeseung merentangkan kedua tangannya membuat sunoo langsung berhambur kedalam pelukannya. Meyakinkan sunoo dan juga dirinya sendiri bahwa ia sudah tidak mencintai sunoo melebihi sunghoon. Tak boleh melebihi garis ritual sakral yang akan segera berlangsung.

"KIM SUNOO! Apa yang kau lakukan!? Berani sekali kau berpelukan dengan pria lain menjelang pernikahan kita!" Sunghoon bersidekap, berpura-pura marah. Pria itu mendengar semua ucapan heeseung dan calon istrinya.

Sunoo yang terkejut dengan kedatangan sunghoon secara refleks melepaskan pelukannya dengan heeseung.

"B-bukan seperti itu, S-sunghoon..ak.."

Cup!

Satu kecupan lembut mendarat dibibir sunoo, membuat gadis itu terdiam. Sunghoon baru saja menciumnya.

Sweet Bitch | Sungsun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang