8. Sweet Bitch

1.3K 132 14
                                    



Happy reading~
















Sunoo termenung ditaman belakang rumahnya. Menikmati angin malam yang berhembus cukup kencang.

Sesekali tangan gadis itu merapikan rambutnya yang berantakan karena hembusan angin.

Matanya kembali menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong. Ia sendirian, tidak ada siapapun disini. Setelah percintaannya dengan Sunghoon siang tadi, lelaki itu membawanya kekamar untuk beristirahat. Ia ingat, sebelum tertidur pria itu masih memeluknya, dengan erat. Tetapi sore hari ketika ia terbangun pria itu sudah tidak ada, sudah pergi entah kemana.

Lamunan Sunoo buyar seketika saat pandangannya tiba-tiba menjadi gelap. Ada seseorang dibelakangnya yang sengaja menutup matanya. Sunoo tersenyum, ia sangat mengenali tangan itu.

"Lepaskan tanganmu, Jong Seong."

"Aish! Kenapa kau mengetahuinya." Jong Seong mendengus, lalu melepaskan tangannya dari mata Sunoo.

Sunoo menoleh kesamping membuat pandangannya bertemu dengan Jong Seong.

"Kau ingin tahu kenapa aku bisa menebaknya dengan mudah?" Sunoo mendekatkan wajahnya pada Jong Seong.

"Kenapa?"

"Karena aroma parfummu itu menjijikan, sama seperti wajahmu." Bisik Sunoo.

"Yak! Apa yang kau katakan, dasar gadis tengik!" Suara berat Jong Seong terdengar sedikit kesal membuat Sunoo terkekeh mendengarnya.

"Apa? Aku hanya mengatakan bahwa aroma parfummu menjijikan, sama seperti wajahmu." Ulang Sunoo dengan tampang polosnya.

"Aish! Menjijikan dari mana, eoh? Asal kau tahu saja parfumku ini sangat mahal, kau tidak akan sanggup membelinya. Dan lagi wajahku juga sangat-sangat tampan hingga mampu membuat semua wanita bertekuk lutut padaku."

Sunoo memutar bola matanya malas mendengar kalimat hiperbolis Jong Seong. Pria itu memang berlebihan.

"Ngomong-ngomong bagaimana kabarmu hari ini, gadis tengik? Kupikir kau sudah mati."

"Tutup mulutmu, pria gila! Kau saja yang mati terlebih dahulu. Aku akan menyumbangkan uangku untuk biaya pemakamanmu."

"Tidak perlu, terima kasih. Aku adalah seorang pria, bukankah pria selalu mengalah pada wanita? Jadi kau duluan saja yang mati. Aku menyusul."

"Yak!"

Demi planet pluto yang letaknya jauh dari matahari, Jong Seong justru menyukai saat-saat Sunoo sedang kesal. Wajahnya terlihat begitu lucu. Seperti anak kecil yang sedang merajuk. Ia menyukai Sunoo yang seperti itu. Dan sangat benci jika gadis itu selalu menunjukkan wajah sedihnya ketika diperlakukan dengan buruk oleh Sunghoon.

"Hei, pria bodoh. Kau melamun?"

"Aku tidak melamun, gadis gila yang menyebalkan."

"Yak!"

Jong Seong terbahak saat Sunoo menghujaminya dengan pukulan yang bertubi-tubi, semakin lama berubah menjadi tinjuan, meskipun hanya tinjuan lemah.

"Hentikan Sunoo."

Jong Seong akhirnya berhenti tertawa dan menarik Sunoo mendekat, memeluk tubuh gadis itu.

"Aku merindukanmu, Kim Sunoo." Ucap Jong Seong sambil mendekap Sunoo semakin erat.

"Aku juga merindukanmu, Jong Seong." Ucap Sunoo dipelukan pria itu.

















Ditempat lain, Sunghoon memperhatikan mereka dari jendela kaca. Melihat dengan jelas bagaimana interaksi kedua orang itu yang begitu akrab.

Sweet Bitch | Sungsun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang