Laksmi

132 16 0
                                    

----

Aku langsung berjalan menuju ke arah telaga tadi. Aku harus bisa membawa pulang mereka semua! aku sudah menerima tanggung jawab menjaga Laras saat dia masuk ke universitas yang sama denganku, mana mungkin aku melepaskan  tanggung jawab begitu saja.

Kutatap telaga ini tapi aku tidak menemukan mereka. "Sebenarnya mereka semua kemana." Batinku yang mulai cemas.

Kutelphon mereka, tapi semua tidak tersambung. Tubuhku tiba tiba kaku, sesorang berjalan dari belakang badanku. baunya sangat wangi sekali, keringatku becucuran dengan derasnya.

"Arya pratomo." Pangilnya dengan suara sangat berat.

Kenapa dia tau namaku, aku tidak mengenal siapapun orang didesa pinggir ini. Siapakah dia?

"Kau masih ingat denganku Arya?" Ucapnya dengan berjalan melewati aku.

Tubuhku bergemetar hebat, suara wanita itu membuatku merinding. Suasana langit yang tiba tiba menjadi gelap membuat semakin mencekam dan mengerikan. Wanita cantik itu menoleh kepadaku dia menggunakan pakaian yang sama saat aku melihat dia bergelantungan di pohon, hanya saja sinden itu tidak memakai selendang merahnya.

"Siapa kamu? Aku tidak pernah mengenalmu." 

"Aku Laksmi, Seorang Sinden yang mati secara tragis. Aku selalu menuggumu ditelaga ini Arya, lalu  aku membunuhmu secara tragis juga." 

Mataku langsung melotot ke arah Sinden yang cantik jelita. Kugerakan tubuhku tapi tubuhku masih saja tidak bisa kugerakan. "Ya Allah lindungi aku." Batinku.

Akhirnya aku bisa menggerakan tubuhku. Aku langsung berlari ke arah masuk alas. Jalan nan yang menurun membuatku susah menjaga keseimbangan tubuh. Rasanya sinden itu juga berlari di belakang, dia mendorongku membuatku tersungkur ke tanah dan berteriak.

"Aaaaaaaa....."

"Kau juga harus mati Arya."  Ucap sinden dengan mengakat tubuhku.

"Laksmi aku tidak pernah salah denganmu. Tolong jangan ganggu aku!" Ucapku dengan keringat yang sudah basah kuyup.

Laksmi hanya menyeringai mengerikan dia haus dengan darahku. 

Suara teriakan Laras dan Rama memangilku dari gelapnya alas angker ini. "Mas Arya kamu dimana?" Teriak Laras. 

"Kau selamat hari ini Arya, tapi lain waktu kita pasti bertemu lagi ditempat ini." Ucap Sinden itu lalu melempar tubuhku ke tanah dan menghilang.

"Arya kamu di mana."

"Laras Rama, aku disini." 

Laras dan Rama berlari menuruni jalanan yang licin ini. Wajah Laras sangat khawatir kepadaku, "Ya Allah kamu kenapa mas? Siapa yang tega membuatmu seperti ini."

"Aku dan Laras langsung mencarimu setelah mendengar elo berteriak Ya." 

"Mas tadi hanya jalan jalan mencari kalian, lalu mas tersungkur ke tanah kamu tau kan jalan licin banget." 

Aku terpaksa berbohong didepan mereka, Laras tidak boleh tau masalah ku aku takut mereka jadi semakin takut untuk pulang.

"Mas masih bisa terusin jalan ke rumah si mbok Darmi?" Ucap Laras yang duduk disebelahku.

"Bisa lah Ras, Mas kan cuman tersungkur tadi bukan diaputasi kakinya." Ucapku dengan sedikit tertawa.

"Telaga ini rasanya aneh sekali. Kenapa kita tidak boleh mandi di telaga senatural ini. Kamu tau kenapa Arya?" Ucap Rama yang terus memandangi sekitar.

Teror sinden (Liburan Telaga Tengah Alas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang