pertunjukan besar

128 14 4
                                    

________


Hari demi hari aku selalu di teror Sinden itu, dia sering menampakan  wujudnya setiap aku mau tidur. Kadang kala saat aku pergi ke tempat sepi sendiri dia mengikutiku.

Memang sejak kecil aku memiliki kelebihan bisa melihat hal hal mistis, sudah beberapa kali aku di nampakan  setan hingga membuatku terbiasa tapi kalo keseringan seperti ini tetap takut juga.

Hari ini aku ada janji dengan sepupuku dan om ku yang bisa di katakan iya seoarang ustad. Dia sering menangani hal hal ghaib yang menimpa pasien nya, hingga aku berpikir untuk berkonsultasi padanya tentang apa yang ku alami.

"Assalamualaikum." Ucapku di depan pintu rumah om ku itu.

"Walaikumsalam, masuk aja Mayang." Jawab sepupu ku yang keluar dari ruang tengah.

---

"Sini duduk mayang, kebetulan Bibi sedang ada di pasar dia seneng dengar kamu mau ke sini. aku sudah dengar cerita dari Dela tentang kamu yang selalu di ikutin sosok Sinden." 

"Tapi ayah bisa kan bantu Mayang? kasian dia berhari hari di gangu wanita iblis ." Ucap Dela yang tiba tiba datang membawa teh dan cemilan.

"Insyaallah Dela. Om akan coba semaksimal mungkin Mayang." 

Paman lansung memejamkan mata dan membaca doa doa yang tidak pernah aku dengar, mungkin itu doa penangkal gangauan setan.

Namun tubuh paman tiba tiba kejang kejang, keringat terus bercucuran memabasahi baju yang di kenakan paman. Aku langsung kaget dan memandangi sepupuku Dela.

Dela hanya menyuruhku tetap tenang tapi  kondisi paman terus mengejang ngejang hebat lalu tubuh nya terpental ke belakang untung saja ada sofa yang menahan tubuh paman.

"Ayah!" Teriak Dela dengan panik dan

menyelamatkan Paman.

Aku hanya diam membisu melihat paman terpental. Ku lirik ke sana sini mencari kebaradaan Sinden itu, "Ya Allah Sinden itu sangat kuat sekali sampe sampe paman terpental seperti itu." Batinku. 

Paman menatap ku dengan tajam dengan napas yang belum teratur.

"Mayang kamu harus waspada dengan Sinden itu. Dia sangat marah sekali denganmu. katanya kamu dan teman teman harus kembali ke tempat Sinden itu dan mengembalikan apa yang kalian bawa dari tempat itu, atau Sinden itu akan terus menghantui kamu Mayang. Maaf Om tidak bisa mengusir Sinden itu, dia terlalu kuat. Saran om kamu bicarakan sama teman kamu untuk kembalikan barang apa yang bukan milik kamu."

"Aku tidak mengambil apa apa darinya, apa mungkin teman temanku yang mengambilnya tapi barang apa?" Tanyaku dengan kebingungan.

"Sebentar May aku bantu pikirin dulu. biasanya sinden itu selalu memakai selendang kan May, kira kira kamu pernah lihat engak Selendang akhir akhir ini di teman temanmu." Kata Dela yang membuatku syok.

Aku langsung terbesit selendang merah yang di berikan Bisma. Apa jangan jangan ini ulah pacarku itu.

"Ya tuhan.  apa yang  kamu lakukan di pasar angker itu Bisma." Batinku yang was was.

Teror sinden (Liburan Telaga Tengah Alas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang