0.31

514 77 6
                                    




"Kau mau kembali ke kantor?" tanyaku ke arah Pepper, Ya kami baru saja menyelesaikan makan siang kami yang sangat terlambat setelah kembali dari menjenguk Happy siang tadi. Pepper mengangguk dan memelukku ringan "Kau mau ikut ke kantor?"

"Tidak, Terima kasih. Lebih baik aku kembali ke kantorku di bandingkan pergi mengunjungi Stark Industries. Semua orang disana memandangiku dengan penuh curiga entah kenapa" kataku, Tapi memang benar. Setiap aku pergi ke sana, aku selalu datang dengan janji personal. Tatapan mereka menggambarkan bahwa mereka semua tak yakin aku bisa punya akses semudah itu.

Pepper tertawa kecil ketika mendengar perkataanku "Jalan keluarnya kau harus mengenalkan dirimu yang sebenarnya" katanya yang membuatku kembali menggeleng "Tidak terima kasih sekali lagi. Aku baik-baik saja tanpa orang tau bahwa aku masih memiliki bagian di sana. Lagipula hal pentingnya, aku masih menerima uang bagianku setiap bulannya" kini giliranku yang tertawa. Ya, setidaknya aku bisa tetap menjadi Shareholder walau tidak menjadi Stakeholder di sana.

Setelah kepergian Pepper, aku masih duduk di dalam Restoran yang cukup sepi, Karena ini bukanlah jam dimana orang-orang menghabiskan waktu untuk makan. Mataku kini terpaku pada salah satu berita yang baru saja masuk sebagai Nontifikasi Breaking News di Handphone ku, aku menemukan bahwa itu merupakan berita penyerangan di tengah kota dan yang membuatku sedikit terkejut bahwa mobil yang menjadi target penyerangan itu adalah salah satu mobil dengan pengamanan terhebat yang dimiliki oleh SHIELD. Tapi berita itu menyebutkan bahwa tidak di temukan sama sekali korban atau pemilik soal mobil itu.

Rasa penasaranku tak bisa terjawab, karena seluruh orang yang ku kenal dan berada di SHIELD tidak ada yang mengangkat teleponku sama sekali.

Aku pulang ke rumah ketika langit sudah sepenuhnya gelap, dan tidak menemukan siapapun disana. Jangan tanya soal Tony, semenjak dia memutuskan mundur dari jabatannya di Stark Industries, hidupnya hanya dipenuhi dengan kegiatan berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Pandanganku mengarah ke kulkas yang sayangnya kosong, aku lupa bilang pada bibi di rumahku untuk kembali mengisi kulkas. Pergerakanku menuju telepon rumah untuk memesan makan malam terhenti ketika jarvis memberitahukanku bahwa Nath menelpon.

"Ya? Kau dalam masalah?" tanyaku, siapa tau Natasha sedang dalam misi dan butuh bantuanku. Tapi memangnya aku bisa bantu apa?

"Kau tau berita soal penyerangan siang tadi?" Tanya Nath yang membuatku mengingat kembali berita yang ku baca siang tadi. "Ya,"

"Mobil itu di kendarai Nick, tapi dia berhasil melarikan diri. Tapi dia menjadi korban penyerangan malam ini dengan luka tembak"

"Nick? kau serius? Lalu bagaimana keadaannya sekarang apa dia baik-baik saja? Dimana dia?"

Aku dengan cepat menyambar jaket yang menggantung di dekatku dan mengambil kunci mobil. "Jarvis pastikan tidak ada siapapun selain aku" Kataku sebelum berakhir pergi secepat yang ku bisa.

Langkah kakiku melangkah dengan cepat, secepat yang aku bisa. Aku menahan diri untuk tidak berlari di lorong-lorong rumah sakit. Mataku menatap dengan tidak tenang, memastikan aku bisa menemukan tempat Nick menjalani Operasinya secepat mungkin. Oh tuhan selamatkan Nick.

"Nick" Cicitku ketika menemukan ruangan berkaca yang masih menampilkan Nick sedang menjalani operasinya, Aku merasakan usapan lembut di pundakku. "Apa nick akan baik-baik saja?" tanyaku ke arah Nath yang kini masih terus mengusap pundakku lembut. "Bagaimana penyerangan itu bisa terjadi, maksudku bagaimana bisa?"

"Dia sedang berada di kediaman Steve ketika penyerangan itu terjadi."

"Untuk apa dia ke sana?" tanyaku.

Chosen You [Steve Rogers X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang