0.9

785 115 3
                                    




Aku kembali ke rumah hanya dengan Steve, Pepper ternyata tak bisa menginap karena besok dia juga harus pergi dalam perjalanan bisnis. Sepanjang perjalanan yang sebenarnya tak lama itu hanya di habiskan dengan keheningan , tak ada obrolan sama sekali. Untung saja aku bisa menahan rasa kantukku setidaknya untuk sampai di garasi rumahku dengan aman.

"Kau masih punya pakaian untuk ikut kegiatan besok, kita akan pergi selama kurang lebih tiga hari. itu kemungkinan paling cepat" kataku, selama ini dia hanya berada di rumahku, bagaimana caranya mendapatkan pakaian.

"ada seseorang yang mengantarkannya, selamat malam" katanya pergi berlalu ke arah halaman belakang, mungkin untuk melihat pasukan pengaman yang masih berjaga. jadi aku lebih memilih untuk masuk ke dalam rumah dan membersihkan diri. Aku juga masih harus merapihkan beberapa barang-barang yang harus ku bawa besok. Hari sudah lewat tengah malam saat Aku keluar dari kamar sehabis mandi dan selesai menyiapkan semua barang yang ku perlukan besok.

Tapi mataku malah mendapati sosok Steve yang masih setia memandang jendela besar yang tak dia tutup, menjadikan rumah yang sudah gelap itu terisi oleh cahaya malam. Matanya mengarah ke arahku ketika suara langkahku mendekat dan matanya menatapku lekat, Aku memandang diriku sendiri, ada yang salah dengan piyama hitamku kali ini?

"kau masih berjaga sampai semalam ini? diluar sana tak cukup?" tanyaku ikut mengintip ke arah keluar jendela.

"Ada sesuatu yang mencurigakan tadi, jadi aku hanya memastikan tidak ada yang terlewat. kau membutuhkan sesuatu?" tanyanya, aku mengangkat gelas ku "aku perlu mendapatkan air. Apa hal yang mencurigakan itu?" kali ini aku sedikit penasaran dengan apa yang dikatan Steve, setidaknya aku juga bisa tau apa yang sebenarnya mereka semua khawatirkan bukan.

"pengawal yang mengikuti kita dari jauh tadi, bilang ada seseorang yang tampak mengikuti pepper. karena mobil itu menghilang dan ketika kita berpisah dengan pepper saat makan malam tadi."

"pepper? kali ini pepper juga? lalu bagaimana, apa kalian menemukan sesuatu?"

Steve menggeleng "mereka menghilang, kami masih mencari tahu setelah melapor tadi."

"Apa Pepper akan baik-baik saja?" tanyaku memastikannya "Kami akan mengusahakannya, sekarang Prioritas kami disini adalah dirimu"

Aku tidak tau kenapa, tapi rasanya aneh ketika mendengar perkataan hal itu keluar dari mulut seorang pria. Aku tau ini berlebihan, karena hal itu seharusnya sudah bisa ku tahu dengan bagaimana mereka semua menjagaku sekarang.

"Kau baik-baik saja?" tanya Steve ketika hanya melihatku diam, aku mengangguk ragu. "Ya, Sebaiknya kau pergi beristirahat juga. Selamat malam Steve"

****

"Selamat pagi, Nona.Stark hari ini keberangkatanmu di atur pada pukul 10.00 segera bersiaplah"

"terima kasih jarvis, apa kau sudah menemukan Tony?"

perkataan jarvis menyambutku ketika aku baru saja terduduk di atas ranjangku, melihat jam yang menunjukkan pukul 07.30.

"kami sedang berusaha melacak Mr. Stark Nona"

"jika kalian menemukannya, tolong sampaikan bahwa aku merindukannya" kataku sebelum akhirnya pergi membersihkan diri.

ketika aku turun ke bawah, semuanya masih tampak sepi. Aku mengintip ke arah jendela dimana Steve melakukan pengintaiannya semalam. Kali ini aku malah melihatnya sedang di luar sana, mungkin untuk melihat keadaan atau menerima laporan pagi ini.

"Pagi Steve, sarapan?" tawarku ketika melihatnya masuk dari pintu belakang, dengan badan penuh peluh bahkan sebelum menjawabku dia tampak memperhatikan tubuhnya sebentar "Sepertinya aku harus membersihkan tubuhku lebih dulu" katanya.

"ya, tentu. aku akan meninggalkan sarapanmu disini. Tak masalah dengan ikan apapun kan?" tanyaku. Steve mengangguk lalu pergi, Pagi ini menu sarapanku hanya salad dengan tambahan telur rebus. Tapi sepertinya steve butuh porsi yang lebih banyak , jadi aku menambahkan sepotong ikan Tuna ke dalam salad nya.

"ku harap itu cukup" kataku mendorong mangkuk berisi sarapan ke depan Steve yang baru selesai membersihkan tubuhnya. "Terima kasih" .

"kau harus selalu minum itu?" tanya Steve ketika aku baru saja menelan pil anemiaku. Aku mengocok botol pil itu lalu mengangguk "aku punya anemia akut sejak kecil. jadi ya, bisa dibilang ini tak bisa kulupakan"

"kenapa kau melakukan semua pekerjaan ini? bukankah itu berpengaruh pada keadaan tubuhmu?" tanya Steve lagi yang tampaknya penasaran. "Apa aku boleh memilih untuk menjawabnya?" tanyaku.

Dia mengangguk "itu hak yang harus kau gunakan"

"Aku hanya ingin punya kegiatan, orang-orang akan curiga jika aku hanya diam di rumah dan mendapatkan semua kemewahan ini" kataku memandang sekeliling rumahku. "Lagipula aku dengan susah payah membujuk Tony mengabulkan semua yayasan sosial ini, tidak mungkin aku melepasnya begitu saja." jelasku. Aku jelas masih ingat bagaimana aku merayu Tony dulu dan bilang bahwa ayah setidaknya meninggalkan satu porsi perusahaan untukku, dan aku hanya memintanya membuat yayasan sosial dan itu untukku.

sebelum Tony juga merasa salah karena mengabulkannya , mengingat aku yang selalu ikut terjun dalam daerah konflik.

"termasuk ikut dalam kegiatan berbahaya seperti tempat yang akan kita datangi setelah ini."

"Setidaknya aku bisa melakukan sesuatu yang baik juga, aku bahkan selalu penasaran bagaimana kau , Tony, Natasha dan yang lainnya memilih untuk menghadapi itu semua. bukankah aku setidaknya harus ikut sedikit mengambil bagian itu? hanya ini yang bisa kulakukan" kataku membalas tatapannya, yang memperhatikanku sedari tadi bicara aku menutupnya dengan senyuman tipis dan menuangkan susu ke dalam gelasnya.

"kita harus pergi ke kantorku pukul 9, dan berangkat dari sana."

banyak pasang mata menatap tak percaya kedatanganku dengan seorang pria, terlebih itu Steve. Maksudku aku tidak tau apa mereka semua tau bahwa dia adalah Captain America tapi semuanya tampak kagum dengan porposi tubuhnya, ya aku juga mengakuinya.

Tapi Steve tampak tak memperdulikannya, karena dia hanya memasang radar pengamannya . matanya dengan pasti melihat keadaan sekitar.

Sepanjang aku memastikan semuanya berjalan baik dan memeriksa segala hal agar tidak ada yang terlupa. sepanjang itu juga Steve mengikuti langkahku, bahkan sesekali menjauhkan tubuhku dari hal-hal yang mungkin saja menabrakku atau ku tabrak. seperti sekarang, aku yang sedang berbicara dengan salah satu relawan harus terpotong ketika tiba-tiba ada trolli barang yang akan lewat di sebelahku, yang ku yakin tidak akan menyentuhku sama sekali.

"Steve, Aku tau maksudmu baik. tapi ini semua tampak berlebihan sekarang. pembicaraanku bahkan terpotong" kataku, sungguh aku mengatakannya dengan nada biasa, tapi wajahku memang tampak sudah sedikit kesal dengan semua yang di lakukannya.

"ini hal yang harus kau terima, karena menolak semua pengamanan lainnya."





0.9 %


menurut kalian ada yang aneh gak sama cerita ini? alur nya? atau penggunaan kata-katanya?

Chosen You [Steve Rogers X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang