0.6

1K 132 4
                                    

"Kau akan langsung pergi ke kantor?"

Aku menahan langkahku ketika melihat bagaimana penampilan Steve di depanku, bukankah dia terlalu, OWW? maksudku dengan kaus yang menempel ketat di tubuhnya dan sudah dipenuhi peluh itu.

"Maaf, Jika membuatmu tak nyaman. Aku terbiasa berolahraga"

"Tidak, Aku hanya tidak terbiasa dengan apa yang kulihat barusan." kataku menaruh tas ku di atas meja makan. "Apa tidak masalah jika aku membuatkan sarapan?" tanyaku sembari mengeluarkan oatmil dan beberapa buah yang baru diantarkan pagi tadi. Steve menggeleng lalu duduk di sana "Kau mengurus yayasan sosial?"

"Ya, hanya itu yang bisa kulakukan" jawabku "Kau ada masalah dengan rasa susu?" Aku mengangkat dua kotak susu berbeda rasa itu "tidak"

"Apa kau lulusan kedokteran?" Wajahku berpaling ke arahnya ketika mendapatinya menanyakan hal itu , "Oh, aku melihatnya di dinding. bersama dengan fotomu dan Tony"

"Ya"

"maaf jika itu mengganggumu"

Aku dengan cepat menggeleng "Tidak, aku hanya mengingat ibuku. Dia bilang ingin aku bisa menolong orang banyak. Tapi aku tak nyaman dengan rumah sakit, dan aku tak bisa membuka klinik. Jadi aku memilih mengurus yayasan sosial tersembunyi milik stark industries". Tanganku kini menaruh mangkuk berisi oatmil dengan campuran buah pisang dan naga.

"ku harap kau tidak terganggu dengan rasanya"

"Terima kasih sudah menjagaku semalam" ucapku ketika kami sudah bersiap untuk pergi dengan masing-masing tujuan. Steve memakai jaketnya dan tersenyum "aku menerima terima kasihmu entah yang keberapa kali. Hanya itu yang bisa ku lakukan" katanya.

"Tapi ini bukan berarti aku menginginkan kembali pengamanan Steve" kataku yang di balasnya dengan gelengan "pengajuan pengamanan padamu sedang di batalkan. Fury tidak bisa melakukan banyak hal. Kau hanya perlu persetujuan Tony karena dia yang memintanya. Aku pergi"


^^^

Aku mengendarai kendaraanku dengan kecepatan tinggi, menuju rumah Tony untuk melakukan protes atas apa yang dia lakukan. Aku memang terlambat melihat bagaimana berita dengan namanya menjadi headlines sore ini karena aku yang terjebak di dalam ruang rapat itu dan baru mendapatinya saat kembali ke ruanganku.

Tony memang sudah gila, karena melayangkan tantangan pada seseorang gila lainnya. mereka berdua sama-sama gila, tapi sayangnya yang satu adalah kakaku dan apa yang dia lakukan tentu membahayakan nyawanya.

"Nona ada panggilan dari Mr.Steve Rogers"

"Sambungkan aku padanya"

"Ya?" tanyaku langsung ketika sambungan teleponku tersambung. "Sebaiknya kau berbalik dan urungkan niatmu menemui Tony"

Aku mengangkat alisku "Aku tau hubungan kita sudah baik karena kau menolongku semalam , tapi bukan berarti kau bisa mengaturku lebih jauh Steve"

"Rumah Tony sudah di incar, menjauh dari sana"

"Apa maksudmu?"

"Jarvis tunjukkan padaku, keadaan rumah Tony"

"Dia gila!!" Teriakku melihat bagaimana layar hologram itu menunjukkan siaran langsung keadaan rumah Tony yang sudah terdapat beberapa helikopter disana.

"[Y/n], menjauh dari sana. Tidak ada yang bisa kau lakukan disana"

Aku tak bisa mendengar dengan baik apa yang steve katakan, karena kini isi kepalaku hanya dipenuhi dengan kondisi Tony sekarang, dia tidak mungkin mundur dan menyerah. Pandanganku sudah bisa melihat bagaimana yang ditampilkan di layar tadi kini tampak di depan mataku. Sebelum aku keluar dari Mobil saat satu tembakan sudah melesat disana.

Keadaan tambah kacau ketika aku keluar dan mendapati kostum tony keluar, tapi yang ku temukan di dalamnya adalah Pepper dan seorang perempuan yang tak ku kenal, "Pepper dimana Tony?" tanyaku. Wajahnya tampak mengisyaratkan bahwa jawabannya tak akan baik, setelahnya rumah yang tadi masih berdiri kokoh sekarang sudah runtuh. "[Y/n] jangan!" suara Pepper mencoba mencegahku, walau nyatanya aku tak menghiraukannya sama sekali.

sampai dengan tidak sadarnya bahwa ada serangan yang menuju ke arahku, tanganku ditarik dan tubuhku jatuh di atasnya "Seharusnya kau bisa lebih bijak dengan keputusanmu." suara tegasnya masuk ke telingaku ketika tatapanku lagi-lagi bertemu dengan iris mata biru yang akhir-akhir ini berada di sekitarku.

"Lepaskan aku, disana ada Tony aku harus bisa menyelamatkannya!" Aku mencoba mendorong tubuhnya untuk melepaskanku, tapi tentu saja semuanya tampak sia-sia dengan perbandingan tubuh kami. Ditambah Anemia yang akhir-akhir menghantuiku. "Lihat kesana, apa tampak ada yang bisa kau selamatkan? sudah ku peringatkan untuk tidak mendekat ke area ini. jelas ini berbahaya untukmu"

Tubuhku kembali limbung ketika kembali berdebat dengannya, di tambah dengan aku yang menghirup banyak debu di reruntuhan itu. Oh god

Rasanya aku kembali merasakan deja vu, ketika mendapati tubuhku kembali terbangun di ranjang seperti malam tadi. Padahal aku jelas mengingat bagaimana kejadian sore tadi, "Jarvis, bisa kau bantu aku mencari tau keberadaan Tony?" Ucapku lemah, jarvis meresponku dengan menunjukkan data hologram melayang , keberadaan lokasi terakhirnya belum terdeteksi "Sinyal lemah terakhir sulit dikenali nona, keberadaan Mr.Stark masih belum dapat dipastikan"

Aku menopang kepalaku, Entah dimana keberadaannya sekarang. Nyatanya yang membuatku tambah berdenyut ketika jarvis juga mengabarkan bahwa banyak berita yang sudah mengabarkan kematian Tony. Aku tiba-tiba tersadar bahwa pakaian yang ku gunakan saat ini tak lagi sama dengan pakaian yang ku gunakan terakhir kali. tidak mungkin kan kalau?

Kakiku dengan cepat menuruni ranjang , membawaku ke lantai bawah yang kali ini cukup terang dengan beberapa lampu yang memang cukup terang. Aku tidak mendapati siapapun disana, bahkan, di dalam kamar yang ku sediakan untuk steve kemarin. kemana dia?

" kau sudah bangun?" tanya steve yang baru saja muncul di belakangku, dengan senter di tangannya. "apa yang kau lakukan?"

"Memeriksa keadaan di luar, ada sedikit yang mencurigakan. tapi ternyata itu kiriman SHIELD. Mereka menambahkan keamanan setelah kejadian Tony sore tadi." katanya kini berjalan ke arahku.

"Dia selamat, Pepper mendapatkan sinyal yang dikirimkan Tony sebelum Kostumnya rusak" perkataannya membuatku cukup terkejut, sungguh? Tony selamat?

"Jarvis"

"Sebaiknya jangan hubungi Pepper, dia pasti sedang istirahat. Tony masih dalam pencarian, tapi biarkan berita yang beredar, itu yang diminta Fury setidaknya untuk menghilangkan jejak sementara ini" Steve memotong perintahku terhadap jarvis ketika aku baru saja berniat mencari tau keberadaan Tony.

"Kau butuh sesuatu? ada air di samping nakasmu kan?"

Aku mengangguk lalu memandangnya ragu , lalu memandang pakaian di tubuhku. "pakaianku..."

0,6%

Chosen You [Steve Rogers X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang