0.38

497 80 6
                                    




"Padahal kau hanya menawarkan untuk makan malam, tapi aku malah pulang selarut ini"

Aku menatap jam yang terpasang di dinding ruang tamu ketika berjalan melewatinya untuk mengantar Steve ke pintu depan. "Lagipula itu bukan salahmu sepenuhnya, obrolan tadi aku yang memulainya. Jadi ya tidak apa-apa" . Ya, setelah makan malam tadi, aku sempat menanyakannya soal penyelesaian misi terakhirnya yang ternyata pembicaraan itu tidak berakhir singkat dan malah bersambung dengan kisahnya selama menjalani semua tugasnya selama ini.

"Kau pulang dengan apa Steve?" tanyaku ketika menyadari tidak ada kendaraan lain yang terparkir di depan rumahku, hanya ada mobil milikku yang terparkir disana. "Berjalan, Aku tadi bersama Sam untuk ke sini. Dia menurunkanku tepat di depan gerbang depan"

"Gerbang depan? maksudmu, di depan jalan sana? bukankah itu cukup jauh?" . Aku sudah pernah menceritakan bahwa rumah yang ku tempati sekarang adalah rumah yang memang sudah ku tempati sejak aku kecil. Ayah mengatur rumah ini dengan penuh keamanan dan membuatnya hampir terlihat seperti di tengah hutan, Jalan dari gerbang utama ke dalam sini jelas cukup jauh jika harus dilalui dengan berjalan kaki, tapi apa? Steve melakukannya.

"Tidak melelahkan sama sekali bagiku." Katanya, ya aku tau berjalan kaki selama sepuluh menit ke gerbang depan bukanlah sesuatu yang akan melelahkan baginya. "Aku tau itu tak akan melelahkan sama sekali bagimu. Tapi maksudku, ini kan sudah malam? Tapi kau pasti bisa menjaga diri sih." Lihat apa yang sebenarnya ku katakan, itu benar-benar aneh. Aku mengkhawatirkannya tapi aku menyadari bahwa hal yang ku khawatirkan tidak akan benar-benar terjadi padanya. Tapi tunggu, Aku mengkhawatirkannya? sepertinya tidak.

"Kau mau pakai mobilku?" lihat kan, apa yang kau lakukan [Y/n[ ? kau jelas mengkhawatirkannya.

"Kurasa itu tidak perlu, aku bisa berjalan kaki hingga kembali ke rumahku. Lagipula kau memerlukan mobilmu untuk kegiatan besok"

"Aku masih punya mobil lain di garasiku" , Seharusnya Steve tau bagaimana isi garasiku. mungkin mobil yang di simpan Tony di garasinya kalah jumlah dengan mobil yang ada di dalam garasiku. Walaupun separuh dari jumlah mobil itu adalah pemberian dari Tony. "Aku tidak mau menghilangkan mobilmu untuk yang kedua kalinya"

Aku tertawa kecil mengingat apa yang di katakannya itu benar "tidak apa-apa. Tony menggantinya jadi 2. Siapa tau jika kau menghilangkannya lagi, Tony akan benar-benar mengakuisisi perusahaan itu sebagai miliknya" Kataku, Aku berlalu masuk ke dalam rumahku sebentar dan kembali keluar dengan menyodorkan kunci itu ke arah Steve "Bawalah, kau bisa mengembalikannya kapan saja"

Steve memandang kunci itu dengan ragu sebelum berakhir aku yang membuka kunci pada mobil dan menarik tangannya untuk menerimanya. "Kau terlalu lama berfikir"

"Aku akan mengembalikkannya besok"

"Ya, kau bisa mengembalikkannya kapan saja."

"Oke, aku pergi. Selamat malam"

Aku tidak membalas ucapan selamat malamnya ke arahku. Tapi ketika Steve memencet klaksonnya untuk menandakan bahwa ia akan pergi , aku malah melambaikan tanganku dan "Hati-hati Steve"

Ya, makin lama sikapku memang makin aneh.


_____

Tok tok tok

"Ya?"

Aku melihat Laura masuk ke dalam kantorku dengan membawa beberapa surat di tangannya "ini surat yang masuk hari ini?" tanyaku ketika Laura meletakkannya di atas mejaku. "Ya, Mrs. Semua surat ini datang di hari ini. Oh ya Mrs, ada yang mencari anda. Salah satunya Mr. Rogers"

"Rogers? Steve Rogers?" tanyaku mencoba mengkonfirmasinya, mungkin Steve datang untuk mengembalikan mobilku semalam, tapi dia sempat menghubungiku pagi tadi dan bilang bahwa mungkin dia baru sempat mengembalikkannya sore hari nanti karena harus bertemu dengan Sam.

Chosen You [Steve Rogers X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang