0.12

763 102 7
                                    




Tok Tok Tok

Aku menggeliat pelan ketika mendengar ketukan di pintu kamarku, "ya?" . Pintu itu kini terbuka menampilkan Steve dengan nampan yang berisi piring di tangannya. Kepalaku masih terasa cukup berat untuk ku paksakan bangun kali ini. Steve menarik kursi ke samping ranjangku setelah terlebih dahulu menaruh nampan di meja yang kosong.

"Terima kasih" kataku ketika aku menerima uluran tangannya dan menerima bantuannya dalam membuatku duduk dengan bersandar di atas ranjangku. Aku melihatnya mengambil nampan makanan yang ternyata berisi bubur, benar-benar terlihat untuk orang sakit.

"Aku bisa melakukannya sendiri" kataku ketika melihatnya terlihat bingung dengan bubur itu, tak mungkin kan Steve dengan tiba-tiba menyuapiku. "Itu masih sedikit panas" katanya mengingatkanku ketika aku baru saja akan mengangkat sendok ke arah mulutku.

"Kau sudah sarapan?" tanyaku di sela-sela suapanku. Steve mengangguk dan masih memperhatikanku kemudian mengulurkan gelas yang berisi air. "Terima kasih banyak, maaf merepotkanmu Steve" ucapku, dengan mengembalikan gelas itu ke tangannya. "Kau membutuhkan sesuatu yang lain?" tanyanya, "Tidak, terima kasih"

"Steve" perkataanku menghentikan pergerakannya yang baru saja akan bangkit dari duduknya "Maafkan aku atas kata-kataku kemarin" .

"Aku merasa aku berlebihan dalam berbicara padamu, kau tau aku hanya benar-benar kaget dengan semua perubahan yang terjadi sekarang. Ditambah kejadian soal Pepper dan Tony" sambungku.

"Tidak masalah, Istirahatlah dan jangan lupa minum obatmu." katanya sebelum menghilang dari balik pintu. Baru saja aku akan kembali berbaring saat pintu kamarku kembali terbuka dan menampilkan sosok Natasha, masih dengan pakaian dinas nya. Apalagi kalo bukan pakaian 'Black Widow'.

"Kau sudah baikan?" tanyanya yang kini berdiri menatapku "Kau tidak mau duduk?"

Natasha kini menarik kursi yang baru saja di tempati oleh Steve , "ini pertama kalinya aku melihatmu seperti ini, Kau pasti tidak baik-baik saja kan?" tanyanya lagi, Tapi aku tak menjawabnya sama sekali dan hanya mengirimkan senyuman ke arahnya "Astaga [Y/N] jangan tersenyum, jawab saja aku."

"Nath, aku baik-baik saja hanya ya kau tau kan aku punya anemia akut? dan dengan semua kejadian yang sedang terjadi mungkin aku sedikit tertekan . jadi ya begini, kau baru saja melakukan tugas?" tanyaku.

Natasha mengangguk sambil menunjukkan pakaian di tubuhnya, aku bahkan bisa menemukan ada bagian pakaian di tangannya yang sobek dan membuat tangannya terluka. "Kau harus membersihkan lukamu nath, itu bisa bahaya jika di biarkan" kataku, Natasha kini menatap lukanya lalu mengangguk "ya tentu saja, kau pasti punya kan peralatannya"

"Ada di bawah nakas itu, kau mau ku bantu?"

"Sepertinya kau yang harusnya ku bantu, kau harus istirahat kan? Steve juga bilang bahwa aku harus memastikan meminum obatmu. sudah kau lakukan?"

Aku menunjuk kotak obat yang bahkan masih berantakan di atas nakasku dan gelas air yang sudah kosong "Aku akan menjadi anak yang baik kali ini" kataku. Nath hanya membalasku dengan tawa kecilnya. "Aku sepertinya harus membiarkanmu istirahat" Kali ini Nath sudah bangkit dari tempat duduknya dan bersiap untuk pergi dari kamarku.

Ketika Nath hilang dari balik pintu, aku hanya bisa kembali menyamankan posisiku dan ya, mau apalagi aku harus pergi istirahat.


____


Steve Rogers Pov

"Dia sudah meminum obatnya?" tanyaku ketika melihat Natasha yang baru saja turun ke lantai bawah, dengan membawa kotak P3K di tangannya. "Ya, [Y/n] juga sudah kembali istirahat sekarang. Kau tampak sangat khawatir dengannya Steve"

Chosen You [Steve Rogers X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang