0.30

567 96 10
                                    

Selamat membaca semuanya, Karena yang vote banyak , aku jadi semangat buat update cerita ini setiap hari. Hehe

Udah ada cadangan satu part juga buat selanjutnya🙌🏻🙌🏻 (tapi mending di post besok malem atau malem minggu aja? Karena aku kayanya gak yakin bisa update tiap hari akhir minggu ini hehe)

———

Hari ini aku sudah bersiap sejak pagi hari, ya semua ini adalah ulah siapa lagi kalau bukan Nick. Dia bilang akan mengenalkanku pada beberapa orang yang akan jadi rekan kerjaku dan mengenalkanku dengan lingkungan SHIELD. Walau aku bisa dibilang hanya pekerja paruh waktu, Tapi hal itu penting untuk ku tau. Kata Nick, Ya katanya.

Tony sudah pasti masih tertidur pulas di kamarnya, Jadi aku hanya meninggalkan pesan pada Jarvis bahwa aku pergi jika saja Tony menanyakannya. Pepper juga mengajakku bertemu saat makan siang nanti, untuk menjenguk Happy yang sudah sadar dan kondisinya bertambah baik.

Ketika aku sampai di gedung SHIELD, aku langsung bertemu dengan Nick yang ternyata juga baru datang. Aku membalas senyum Maria yang ada di samping Nick. "Kau tidak membalas apapun pesanku. Ku kira kau tidak akan datang"

"Itu karena aku marah padamu"

"Tapi kau tetap datang hari ini"

Aku memutar bola mataku malas, "Haruskan aku kembali lagi?" Tanyaku sembari menghentikan langkahku yang dari tadi berjalan di belakangnya.

"Kau tidak berubah sama sekali , masih sering merajuk hanya karena sebuah candaan" Nick Kini malah merangkulku dan membawaku berjalan dengannya. Kami naik entah ke lantai berapa karena aku tidak memperhatikannya sama sekali. Aku sibuk memandang keluar Lift yang berdindingkan Kaca Transparant. "Apa dulu Howard yang merancang desain gedung ini?" tanyaku tiba-tiba.

"Kau sangat tidak sopan memanggil ayahmu begitu"

"Biar saja, dia kan Ayahku" Ucapku, lagi pula aku tidak bermaksud begitu.

Nick tidak mengatakan apapun lagi, bahkan menjawab pertanyaanku tadi saja tidak. Tapi aku juga memilih untuk tidak mengajukan pertanyaan apapun lagi. Hingga Lift itu berenti di lorong yang cukup sepi dan berisikan orang-orang yang menggunakan jas putih dan beberapa ku lihat menggunakan pakaian identik dengan seragam perawat. Nick masuk ke sebuah ruangan kantor yang kosong di sana. "Ini tempatmu di sini, Akan ada pertemuan setelah ini aku akan mengenalkanmu disana. Perlu aku memberitahukan kebenaran identitasmu?"

"Jangan gila, tidak ada hal tersebut di surat perjanjian kita kemarin"

Aku melihat ke sekeliling ruangan yang cukup rapih itu, "Tapi apa ini perlu untukku? lagipula aku tidak akan sering ada di sini kan. Kau juga bilang aku hanya perlu ke sini jika ada hal yang mendesak dan tugasku berhubungan dengan orang-orang yang melakukan misi utamamu kan?"

Ya, Aku ingat bagaimana Nick menyiratkan bahwa tugas utamaku disini hanyalah mengurus 'Agent-agent Utama' yang ada di SHIELD, makanya aku di sebut dokter paruh waktu karena aku sebenarnya hanya bekerja jika tenagaku di butuhkan.

"Ini salah satu fasilitas yang memang harus kau dapatkan." Kata Nick. "Itu pintu apa? Ku yakin yang satunya pasti Toilet." Tanyaku menunjuk salah satu pintu di ruangan itu yang kuyakini bukan pintu Toilet. "Itu ruang praktek milikmu"

Aku berjalan ke arah pintu itu dan membuka pintu itu dan apa yang ku lihat sesuai dengan apa yang Nick katakan. Ruang itu adalah ruang tindakan yang super lengkap. Tapi untuk apa? Bukankah SHIELD pasti punya ruang tindakan utama untuk seluruh pegawainya. "Kenapa tidak menggunakan ruang tindakan SHIELD? Apa di seluruh kantor Dokter ada ruangan ini?" tanyaku masih bingung dengan keberadaan ruangan itu.

"Itu hanya fasilitas tambahan, nanti kau juga akan tau apa gunanya hal itu. Sekarang lebih baik kita pergi ke tempat tujuan utama kita." Katanya Berlalu keluar dari ruangan itu. Aku hanya mengikuti langkah kaki Nick saja. Tapi yang ku temui di ruangan itu bukanlah hal yang ku bayangkan sebelumnya. Karena aku bahkan melihat Natasha di sana, dan berakhir aku melambai ke arahnya.

Ternyata Nick hanya mengenalkanku pada beberapa orang yang nantinya akan berhubungan denganku. Karena pada dasarnya aku dokter yang di tugaskan langsung oleh Nick, jadi kehadiranku disini tidak berhubungan dengan dokter yang lainnya.

Nick membiarkanku berkeliling dengan Maria, karena dia harus mengerjakan sesuatu. Hingga kami sampai di area kantin yang sudah cukup ramai karena jam sudah menunjukkan jam makan siang. "sebenarnya kau tidak perlu pergi sejauh ini jika hanya untuk makan, kau bisa memintanya langsung dari ruanganmu"

"Tapi mungkin sesekali aku bisa mencobanya untuk merasakan rasanya" kataku tersenyum ke arahnya. "Kau mau mencobanya sekarang?" tawarnya sambil melihat angka di jam tangannya. Aku berfikir sebentar dan menggeleng "Sepertinya tidak bisa sekarang, aku sudah punya janji makan siang dengan orang lain" kataku , berniat sekalian pamit pergi karena urusanku juga selesai.

"Perlu ku antar?" tawar Maria. Aku kembali menggeleng "Tidak perlu, Terima kasih karena sudah menemaniku Agent Maria, pasti merepotkanmu kan karena aku banyak bertanya."

"Tidak sama sekali,"

Setelah berpisah dengan Maria, aku berlalu dengan cepat pergi ke arah Lobby setelah mengabarkan pada Pepper bahwa aku akan sedikit terlambat. Saat jalanku tak fokus, aku menabrak seseorang di Lobby yang memang cukup ramai saat itu. Hingga aku tidak sadar menabrak seseorang dan tertangkap di tangannya. Mataku bertemu sekilas dengannya karena dia menahanku (Ini bukan Steve ya guys, dia cowo yang ada di bawah Tim nya Steve di film winter of soldier. Tapi aku gak tau namanya, ada yang tau?).

"Maafkan aku, Aku tidak sengaja menabrakmu" kataku, berlalu dengan cepat dari tubuhnya. "Ya, bukan masalah" Katanya, "Maaf dan Terima kasih sekali lagi." Kataku sebelum berlalu dari sana, tapi belum sempat aku pergi ketika sosok Steve bergabung disana. "Ada sesuatu yang terjadi?" tanyanya menyelidik.

"Tidak ada hal besar, aku hanya tak sengaja menabraknya" jawabku.

"Kau tidak apa-apa?" tanyanya cepat dengan matanya yang menjelajah tubuhku dari atas ke bawah. Aku mengangguk ragu "Ya—Kau bisa melihatnya, tidak ada hal besar yang terjadi. Kau pasti punya urusan kan disini? Aku baik-baik saja dan aku harus pergi sekarang" Kataku kembali menundukkan sedikit kepala menyiratkan bahwa aku akan pergi. Tapi Steve malah mengikutiku "Aku bisa sendiri Steve, lebih baik kau pergi sesuai dengan tujuanmu ke sini" Ucapku dengan terus melangkah menuju pintu keluar.

"Tidak ada yang bisa menjamin kau akan baik-baik saja setidaknya sampai mobilmu. Jadi aku hanya memastikannya"

Ketika perkataan Steve selesai, langkahku berhenti dan menghadap ke arah Steve. Aku menarik nafasku pelan sebelum berbicara kepadanya. "Tugasmu melindungiku sudah selesai Steve, Jadi bisa berhenti memberiku perhatian yang kau maksudkan sebagai bentuk perlindungan kepaku?" tanyaku ke arahnya.

"Aku tau kau hanya berniat baik, tapi bisa jangan lakukan lagi?" sambungku. "Aku hanya memastikannya" jawabnya. Aku kembali melangkahkan kakiku sampai ke depan mobil yang sudah terparkir di depan Lobby gedung SHIELD.

"Aku harap ini yang terakhir, Aku tidak mau diriku salah paham"


Reaksi Steve pas [Y/n] Bilang soal salah paham.

Reaksi Steve pas [Y/n] Bilang soal salah paham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kaget dia guys)

______

0.30%


Jangan sampe salah paham ya kan.

Chosen You [Steve Rogers X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang