Prolog & Character

6.1K 375 30
                                    

──· 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ──




















in 2017.

"Kau tahu tugas mu, Auretta."

"Aku paham, Ayah. Aku akan menjaga Scorpius."

Draco Malfoy tersenyum. Dia mengacak-acak rambut anak perempuan tertua nya, menimbulkan protes dari sang anak. Lalu dia beralih pada anak laki-laki nya yang terlihat gugup.

"Dengar─" Draco menyamai tingginya dengan sang anak bungsu. "─Kau mempunyai Kakak mu, Scorpius. Jangan takut, kau tahu seberapa galak kakak mu, kan?"

"Aku dengar ayah!"

Lagi-lagi Draco tertawa kecil saat mendengar seruan anak perempuan nya. Ia selalu suka mengusili anak perempuan nya itu. "Kakak mu akan melindungi mu."

"Tentu, asal dia tak nakal." Auretta Malfoy berucap, memandang Scorpius Malfoy yang menjabat sebagai adik kecil nya yang berbeda 3 tahun.

"Apa ayah tidak apa-apa di tinggal sendirian?" Tanya Scorpius, nada nya melemah.

"Masih ada nenek di rumah, ayah tidak apa-apa." Balas Draco. Dia berdiri dan beralih mengacak rambut platinum anak laki-laki nya itu, membuat nya berantakan, tapi Scorpius tak peduli.

"Maaf." Scorpius bergumam, Draco menggeleng, menghembuskan nafas kasar.

"Bukan salah kau, ibu memilih mu karna tahu kebahagiaan ayah akan ada di dirimu, kematian seseorang tidak ada yang tahu, Scorpius. Berhenti menyalahi diri mu."

Astoria Malfoy meninggal pada tahun 2006 saat melahirkan putra bungsu dari keluarga Malfoy, yakni Scorpius Malfoy.

Semenjak mengetahui kematian ibu nya, Scorpius selalu menyalahkan dirinya.

"Kereta akan berjalan, kami harus pergi, Ayah." Auretta tahu betul merusak kesedihan Scorpius. Dia berbicara, tak ingin berlama-lama membahas hal yang sama. Draco tersenyum seakan paham, dia mengangguk, mengizinkan anak nya pergi.

"Sampai jumpa satu tahun lagi!"

Peluit terdengar, mesin kereta di nyalakan, bergerak dengan perlahan membelah kerumunan. Semua orang melambaikan tangannya, menyembul dari kaca kompatermen dan berpamitan pada orang tersayang.

Draco melambaikan tangannya kecil, menatap kedua anak nya yang sudah pergi menggunakan Hogwarts express dengan cepat, rel kereta sudah kosong, kereta menghilang.

"Scorpius, kau mau mencari kompatermen lain, atau mengikuti ku bertemu teman-teman?" Auretta membelah kerumunan yang memenuhi lorong kereta. Dia mengucapkan 'maaf' atau 'permisi' ketika tak sengaja bersenggolan dengan seseorang.

"Aku cari sendiri saja, Kak." Jawab Scorpius, dia menggenggam tangan Auretta lebih erat, takut tertinggal. Auretta mengangguk sebagai respon atas jawaban Scorpius.

"Di sini kosong, kau benar-benar mau berada di sini? Atau mau ikut aku?" Auretta memasuki kompartemen yang kosong melompong bersama Sqorpius. Dia meletakkan tas Scorpius dan barang kecil lainnya, membuat adik nya nyaman duduk di sana.

"Aku di sini saja, kak. Jika ikut dengan mu, yang ada aku tak memiliki teman."

Auretta terkekeh mendengar. Scorpius sudah duduk, dia duduk di dekat jendela.

"Baiklah. Jika berubah pikiran, aku ada di kompatermen depan, kau tinggal lihat saja di sebelah kiri." Kata Auretta.

Scorpius mengangguk paham, menatap kakak nya yang sudah menutup kembali kompartemen─ yang hanya di isi oleh Scorpius─ dan melenggang pergi dari sana.

𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 || 𝐉𝐚𝐦𝐞𝐬 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 II (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang