002

2.6K 329 20
                                    


──· 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ──


Kelas pertama adalah Herbologi. Auretta menggerutuk kesal sedari tadi. Baru hari pertama ajaran baru, dan ini masih pagi, tapi kelas nya sudah akan ada kelas bersama Gryffindor. Dan di sinilah Dia, berdiri diam berhadapan dengan James Sirius Potter yang sedari tadi menyerigai menatap dirinya.

"Akan ku hancurkan kepalanya." gumam Auretta penuh penekanan. Glass di sebelah tampak heran, tapi setelah melihat ke depan, Ia menjadi paham.

"Profesor!" James bersuara setelah ia membuang pandangannya dari Auretta. Ia mengacungkan tangan. Mengambil semua atensi disana.

"Kenapa, James?" Tanya Neville yang menjabat sebagai profesor dipelajari Herbologi

James tersenyum. "Ibu menitipkan salam sayang." Ucapnya yang mengundang gelak tawa. James tampak tak malu, ia memperlihatkan senyum nya, tertawa bersama.

Auretta heran, Ia menatap James dengan tatapan aneh. Apa yang di pikirkan pemuda di depannya ini? tak ada malu-malu nya. Jika ibu nya menitipkan salam, kenapa harus di beri tahu saat jam pelajaran? menganggu saja, itu isi pikiran Auretta.

Neville tersenyum, lantas dia berkata. "Terimakasih, James. Apa Ginny sehat?"

"Tentu!"

"Syukurlah. Titip salam ku juga."

"Baik, profesor!"

Kelas kembali berjalan dengan normal. Neville menjelaskan banyak tumbuhan di tahun ke-empat mereka. Auretta menyimak dengan serius. Ia menyukai hal yang berbau dengan tumbuhan. Di Malfoy manor yang kelam dan suram, Ia menanam banyak bunga di sana, ide gila yang tentu akan di tolak Lucius Malfoy─sang kakek nya. Bunga-bunga itu benar-benar membantu pernafasan di sana, Auretta selalu sesak nafas ketika berada di manor Malfoy yang suram, jadi Ja menyulap nya. Ia tak akan memikirkan penolak Lucius, karna kakek nya berada di azkaban.

Toh Narcissa juga menyetujui ide Auretta. Narcissa bahkan ikut membantu Auretta menanam bunga di sekitar manor Malfoy.

"Baiklah, Aku akan memberikan kalian kelompok untuk menanam Mallowsweet. Dan kelompok nya, aku yang akan pilihkan."

Semua orang mendesah kecewa ketika mendengar kalimat akhir Neville. Sementara profesor itu sendiri tersenyum maklum, dia jadi merasa deja vu.

"Baik, kelompok pertama, Carmen Nott bersama Michael Finnigan."

Carmen mendengus kesal. Dia menatap tajam pada Michael yang juga sama menatap nya tajam. Glass di sebelahnya menepuk pundak temannya itu agar sabar.

"Auretta malfoy─"

Auretta menahan nafas, berdoa jika kelompok nya tidak bersama─

"dan James Potter."

─James.

Hancur sudah do'a panjang Auretta. Wajahnya penuh dengan kekesalan menatap James yang tengah menepuk tangannya kecil dan berkata 'yeayyy' dengan pelan tapi nadanya penuh dengan keantusiasana.

"See? Kita ini jodoh, Malfoy."

Auretta menutup kedua kuping nya sambil berjalan keluar kelas Herbologi saat James mulai berbicara padanya. Sumpah serapah harus Auretta tahan untuk Glass dan Carmen karna meninggalkan ia bersama dengan James yang kini berjalan disebelahnya.

"Bisa berhenti mengikuti ku tidak?!" Tanya Auretta galak.

Tapi James tidak ada takut-takut nya. "Kenapa? Terserah kaki ku ingin melangkah ke mana."

𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 || 𝐉𝐚𝐦𝐞𝐬 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 II (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang