016

1.5K 246 14
                                    


──· 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ──


Lorcan bohong jika James tidak akan menganggu Auretta lagi. Karna menganggu Auretta sudah tertulis rapi dicatat "kewajiban" milik James.

Dan sekarang mereka berada di common room Gryffindor. Tengah memikirkan bagaimana cara menganggu Auretta. Tak lupa bersama Lysander yang baru saja di seret oleh Fred saat mereka tidak sengaja bertemu di koridor. Lysander hanya bisa pasrah saat ia di bawa ke asrama singa.

"Jadi, apa rencananya?" Tanya Fred menatap James, Lorcan dan Lysander secara bergantian.

"Saat ini sudah bagus, kok. Kau bisa menarik perhatian Malfoy, James." Jawab Lorcan.

"Kau benar. Apa kita lanjut ke tahap kedua? Menjahili Ernest?" Tanya James.

Lysander menutup buku bacaannya mendengar rencana gila teman-temannya. Ekspresi pemuda berambut perak itu datar ketika menatap kearah James.

"Jangan gila, James." Ucap Lysander menarik perhatian ketiga temannya. "Jika kau menganggu Ernest, aku yakin Malfoy makin tidak suka dengan mu."

Fred mengangguk setuju dengan ucapan Lysander. "Lysander benar. Mereka dijodohkan, dan Malfoy pasti akan marah besar jika tahu kau menganggu calon suaminya."

"Jangan mengatakan "calon suaminya" Fred. Kau menyakiti hati sepupu mu." Ucap James dengan dramatis dan meremas kemejanya dibagian dada.

"Sudah benar kau harus menarik perhatian Malfoy dari nilai." Ucap Lysander. "Malfoy tidak akan tertarik dengan apapaun selain nilai. Bisa saja saat kau bisa mengejar nilainya, dia jadi tertarik pada mu." Ucap Lysander.

Lorcan menjentikkan jarinya. "Lysander benar. Salah satu yang membuat Malfoy tertarik adalah nilai──"

"Dan coklat." Sahut James cepat.

"──Ya, dan coklat. Karna coklat hanya mempan sesaat, kau harus menarik perhatian nya dengan nilai!" Lorcan kembali melanjutkan ucapannya. Mengacungkan jari telunjuknya ketika ia mengucapkan kata 'nilai'

James mengangguk. "Oke, hanya nilai, kan? ini tidak sulit. Aku akan belajar." Ucap James membuka buku pelajaran dan mulai membacanya.

10 menit setelah itu, James tertidur. Fred, Lorcan dan Lysander menatap datar James yang sudah mendengkur halus dengan kepala di atas meja.  Lysander menggeleng-gelengkan kepalanya, sementara Lorcan menepuk keningnya.

"Aku jadi malu sudah bilang ke Malfoy jika James sangat pintar." Ucap Lorcan menghembuskan nafas kasar.

Fred menggeleng. "Jangan meragukan James, Lorcan. Dia bukan hanya tertidur biasa. Lihat, dia menggunakan buku sebagai bantalan dan kini tengah menyerap semua isi bukunya. James sudah sangat siap dengan O.W.L." Ucap Fred.

Lysander mengerutkan keningnya, jelas sekali ucapan Fred tidak bisa dipercaya. Tapi Lorcan malah meladeni nya seperti orang bodoh.

"Kau benar, Fred. Aku yakin James akan mendapatkan peringatan pertama di O.W.L nanti." Ucap Lorcan.

Lysander kembali membuka buku bacaan nya. Terkadang ia bingung kenapa ia bisa masuk kedalam pertemanan mereka yang menurut Lysander sangat aneh. Dan dia juga bingung kenapa kembarannya juga aneh, padahal menurutnya sifat Luna dan Rolf tidak ada yang seperti sifat Lorcan.

𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 || 𝐉𝐚𝐦𝐞𝐬 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 II (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang