014

1.5K 236 3
                                    


──· 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ──


Seperti biasa, semua murid Hogwarts belajar sesuai jadwalnya. Kebetulan sekali, slytherin dan Gryffindor berada di satu jadwal saat jam pelajaran ramuan. Ada yang senang, ada juga yang kesal.

Seperti Auretta dan James, Auretta kesal, dan James senang. Dua kepribadian yang berbeda di satukan, dan akan terjadi ledakan diantara keduanya, tentu yang meledak adalah Auretta yang memiliki kesabaran setipis tisu.

Auretta pikir, setelah James tahu jika ia dijodohkan oleh Kai, James tidak akan lagi menganggu nya. Ternyata Auretta salah. James malah makin menganggu nya dengan melempar kertas-kertas kecil pada Auretta, membuat sang gadis menoleh tajam pada James dan James hanya tersenyum smirk karna berhasil membuat Auretta menoleh padanya.

"Apa ada yang tahu, itu ramuan apa?" Tanya Slughorn. Pandangan nya mengedar dari sudut kelas ke sudut lainnya, menatap para siswa yang juga menatapnya.

Satu tangan teracung ke langit, Slughorn tersenyum senang di buatnya. "Miss. Malfoy?"

"Itu ramuan Amortentia, Profesor." Jawab Auretta setelah menurunkan tangannya.

"Good, 10 point'untuk Slytherin."

Tentu sang puan tersenyum senang. Dia bertos kecil pada Carmen yang menjadi teman sebangku nya kali ini, mengabaikan orang-orang yang tengah menatapnya.

"Ada yang tahu apa itu Amortentia?" Tanya Profesor Slughorn lagi.

Dua tangan teracung kelangit dalam waktu yang berbeda tipis, lagi-lagi Slughorn tersenyum, dia berucap.

"Mr. Potter?" Ucap Slughorn menbuat Auretta melongok dan menoleh pada James.

James menurunkan tangannya, Ia berdehem. "Ekhm, Amortentia adalah ramuan cinta terkuat di bumi, jika meminumnya, orang itu akan jatuh cinta pada orang pembuat ramuan amortentia." Sembari berucap, sembari juga James melirik Auretta. Satu sudut bibirnya tertarik, membuat senyum smrik dengan kedua tangan yang dimasukkan ke saku celananya.

Auretta berdecak sebal, Ia mengalihkan pandangan nya ke arah Slughorn yang mengangguk sebagai respon jawaba James. "10 point' untuk Gryffindor."

Sekarang bergantian James dan Lorcan yang bertos ria, bahkan tos mereka sama seperti tos yang dilakukan Auretta dan Carmen. Perbuatan mereka itu tak luput dari mata kelabu milik Auretta, dia memutar bola mata nya malas.

"Sekarang tugas kalian adalah membuat ramuan Amortentia. Akan ku beri kelompok dan ramuan ini harus selesai dalam seminggu."

Auretta mendesah kecil. Jika sudah berkelompok, dirinya jadi was-was, jantungnya berdetak lebih kencang. Ia takut dia sekelompok bersama James, karna setiap membuat kelompok, pasti mereka selalu bersama, dan Auretta sangat kesal karna ujung-ujungnya dia yang akan mengerjakan semuanya.

"Miss. Malfoy, dan──"

"jangan Potter, jangan Potter, jangan Potter, jangan Potter, jangan Potter, jangan Potter, jangan Potter, jangan Potter, jangan Potter,jangan Potter, jangan Potter, jangan Potter, jangan Potter, jangan Potter, jangan Potter, jangan Potter, jangan Potter, jangan Potter."

"──Mr. Scamander."

Kedua mata Auretta terbuka lebar saat mendengar nama yang di sebut. Dia tersenyum senang, kedua tangannya saling beradu, bertepuk kecil sambil bersorak 'yeayy' dengan pelan dan penuh keantusiasana.

Sementara James di sebrang sana melongok tak percaya, bahkan jika ini berada di animasi-animasi, pasti sekarang rahang James sudah turun hingga ke lantai. Lorcon di sebelah James menahan nafas, dia juga sama kagetnya, tak percaya akan sekelompok dengan Auretta.

"Eum, bukan salah ku, ya." Ucap Lorcan mengangkat kedua tangan seperti baru ditangkap auror.

Tapi aura yang James keluarkan membuat Lorcan menelan ludah dengan kasar. Lorcan tertekan, mata birunya bergerak panik, menatap profesor Slughorn yang sudah membagikan kelompok.

"Eum, Profesor, apa boleh ganti kelompok?"

Slughorn menoleh menatap Lorcan. "Kenapa? Kau beruntung bisa sekelompok dengan Miss. Malfoy, Mr. Scamander."

"Y-ya, aku tahu ... Tapi──"

"Tidak apa-apa, Kau bisa akrab dengan Miss. Malfoy. " Ucap Slughorn dan kembali pada kesibukan nya.

Lorcan menelan ludahnya dengan kasar. Ia melirik James dari ekor mata yang masih tak bergerak. Aura yang dikeluarkan putra sulung dari keluarga Potter itu benar-benar tak mengenakkan, rasanya tertekan, Lorcan merasa terancam.

"Scamander!"

Lorcan menoleh ke sumber suara dengan tubuh tersentak kaget. Ia melihat Auretta yang sedang tersenyum tipis ke arah nya. Lorcan bertambah panik, apalagi melihat kepala James yang bergerak kecil menatap Auretta.

"Aku tunggu di perpustakaan setelah makan siang." Kata Auretta dengan tersenyum tipis, setelah itu Ia pergi mengikuti Glass dan Carmen yang sudah keluar kelas.

Lorcan diam mematung, apalagi saat James mengangkat kepalanya dan menatap dia dengan tatapan horor. Keringat dingin membasahi tubuh Lorcan.

"T-tunggu, James! Bukan aku yang─FRED! TOLONG AKU!"














































"Sepertinya kau sangat bahagia sekali."

"Tentu saja. Walaupun bersama Scamander, setidaknya aku tak bersama Potter!" Auretta tergelak besar di common room slytherin. Mengabaikan tatapan aneh dari senior maupun junior nya. Dia tak peduli bagaimana ekspresi nya sekarang, setidaknya dia bisa melampiaskan rasa bahagia nya.

"Kau tidak lihat tadi? Potter tampak murung." Ujar Carmen.

Glass mengangguk membenarkan. "Aku jadi kasihan dengan Scamander, bisa saja Potter langsung memusuhi nya."

"Pasti begitu! Potter kan jahat." Tambah Auretta.

PLAK

"Akh! Apa-apaan kau ini?!" Tanya Auretta ketika kepalanya di jitak oleh Carmen di sebelahnya. Gadis berambut pirang sebahu itu memutar bola mata nya malas.

"Maksudnya bukan begitu Auretta Malfoy. Bukan Potter jahat, tapi dia cemburuuu." Carmen tampak gemas, terlihat kedua tangannya yang terbuka dan kembali tergenggam di sebelah wajah Auretta, dia seperti ingin meremas-remas wajah Auretta sekarang juga.

"Iya, cemburu karna kau sekelompok dengan Scamander." Tambah Glass.

Auretta mengedikan bahu nya acuh. "Lagi pula aku sudah dijodohkan, guys."

"Ya, kau benar. Eh, jika di ingat-ingat, baru kali ini kau tak satu kelompok dengan Potter." Ucap Carmen.

"Mungkin Tuhan sedang baik dengan Auretta, keberuntungan lagi memihak dia." Kata Glass.

"Keberuntungan selalu berada di pihak ku, Glass. Aku ini anak kesayangan Tuhan." Ucap Auretta sombong.

Carmen mendelik pada sepupunya. "Anak kesayangan Tuhan, tapi bukan kesayangan keluarga." Celetuk Carmen.

Glass terngaga, apalagi Auretta yany mendengar nya. Gadis Malfoy itu melempar buku yang ia genggam pada Carmen.

"Hei! Jangan diungkit!" Seru Auretta. "Aku juga disayang keluarga ku."

"Iya, di sayang agar kau bisa melindungi adik mu."

"CARMEN SIALAN!" Seru Auretta membuat Glass dan Carmen tertawa.

Gadis Malfoy itu bangkit dari duduknya. "Sudah deh, aku mau kembali ke kamar." Ucap Auretta pergi meninggalkan Carmen dan juga Glass.

"Dia marah pada mu, Carmen." Ucap Glass menatap Carmen yang mengedikkan bahunya.

"Lagi pula kenyataan nya memang seperti itu, Glass."







































𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 || 𝐉𝐚𝐦𝐞𝐬 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 II (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang