"Romance or thriller?"
Alis Ezra terangkat sebelah dengan tatapan yang masih terpaku pada gadis yang duduk di hadapannya.
Suara ramai beberapa siswa dan siswi memenuhi kantin. Apalagi saat bel istirahat mulai berbunyi hingga menandakan banyaknya lautan manusia zombie yang kelaparan berbondong menuju kantin untuk memuaskan perut mereka masing-masing.
"Lo sukanya apa?" Ezra balik bertanya, tangannya mengaduk es tea jus miliknya yang ada di atas meja, dengan menggunakan gelas plastik.
Irena terlihat mengerutkan keningnya kemudian menjejalkan satu sendok mie goreng pesanannya ke dalam mulutnya. Mengunyah sebelum kembali menatap Ezra yang sedang memperhatikannya.
"Romance," sahut gadis itu kemudian menyedot sekali air mineral dinginnya yang masih ada di botol dan hanya dia tambahkan sedotan putih untuk memudahkan.
Kepala laki-laki dengan jam tangan hitam di pergelangan kirinya itu mengangguk. "Gue juga suka." Dikit. Masih dengan memperhatikan Irena yang kembali meliriknya.
"Berarti kalau aku ngomongin tentang cerita romance bakal nyambung kan?" tanya gadis itu dan Ezra mengangguk, mengiyakan.
Setidaknya hanya dengan mendengarkan ucapan Irena yang membahas cerita romance bisa membuat mereka mengobrol. Itu bukanlah masalah yang besar untuk Ezra. Apalagi ketika gadis itu dengan semangat menjelaskan tentang drama Korea yang dia tonton semalam dan beberapa hari ini.
Yang katanya sih sangat seru dan alurnya tidak tertebak.
Dan Ezra hanya diam. Mendengarkan meskipun fokusnya hanya pada gadis itu. Terkadang dia juga mengerutkan kening, tidak mengerti tentang bahasa asing yang Irena katakan.
Namun dalam dirinya sangat senang. Irena dengan berbagai ceritanya setiap hari itu telah menjadi bagian kehidupannya di sekolah. Dan tidak bisa digantikan.
"Kalau misalnya aku suruh milih antara Our Beloved Summer sama Business Proposal." Irena terlihat mengerutkan keningnya, kemudian menatap Ezra yang juga menatapnya. "Mungkin aku akan pilih Our Beloved Summer kali ya?" Gadis itu memberikan pendapatnya yang sangat terdengar ragu.
"Kenapa kali ya? Kalau lo suka ya harusnya gak bingung gitu dong?" Ezra menanggapi, laki-laki itu mengambil kerupuk di atas meja untuk dia jadikan cemilan.
Irena mengangguk. "Suka. Dua-duanya aku suka," sahutnya dan Ezra menaikkan sebelah alisnya. "Cuma kayaknya lebih seru aja. Bahkan aku kayak gak bisa move-on dari OBS," sambungnya dan Ezra hanya berdeham mengerti.
"Lo gak mikir gue sama Selena punya hubungan kan?"
Irena yang awalnya menikmati mie gorengnya yang sudah hampir habis itu mendongakkan, menatap Ezra yang juga menatapnya dengan menyumpal potekan remahan kerupuk ke dalam mulut laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simple Heartbreak
General FictionCERITA 7 • • • Pilihan Irena cuma satu. Terus berjuang ... atau rela berkorban. Tapi mau sampai kapan dirinya harus mengorbankan segalanya hanya untuk Selena? Kembarannya. Sampai dia harus terjun dari lantai lima belas gedung Selena, atau sampai dia...