Simple Heartbreak ~ 8

83 17 0
                                    

Suara dari alat giling blender memenuhi ruangan dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara dari alat giling blender memenuhi ruangan dapur. Kemudian tidak lama gadis yang memakai kaos putih oversize dengan celana hitam panjang yang juga kebesaran itu mencabut teko kaca blender dari alat gilingan, menuangkan cairan merah muda yang mengental dengan berbuih ke dalam gelas berkaki tinggi.

"Bikin apa?"

Irena menoleh, menatap Selena yang mendekat dan duduk di stool sambil memperhatikannya.

"Jus stroberry," sahut gadis itu. "Lo mau?" tawarnya kemudian menyelesaikan tuangan jus stroberry di gelasnya.

Selena menganggukkan kepalanya. "Boleh," sahutnya dan Irena segera mengambil satu gelas bers berkaki panjang di rak gantung yang ada di atas kepalanya.

Menuangkan jus stroberry pada gelas yang yang kemudian dia berikan pada Selena yang tersenyum padanya.

"Thank you," katanya dan tangannya mengambil ponsel yang ada di saku celana hotpants miliknya kemudian memotret jus buatan Irena dan segera dia jadikan instastory.

Dengan caption: "Thank you my sista. Ini enak dan manis."

Irena menaruh teko kaca blender di atas wastafel dan mendekati Selena. Duduk di samping kembarannya dengan satu gelas jus stroberry dan satu piring kecil berisi macaroon yang berbagai warna.

Selena menaikkan alisnya menatap macaroon yang ada di atas meja pantry yang sedang mereka tempati, kemudian menatap Irena yang mengambil macaroon berwarna pink dan menggigit ujungnya.

"Mami tahu lo beli macaroon?" tanya Selena kemudian mencicipi jus stroberry buatan Irena. Dan saudara kembarnya itu mengangguk.

"Mami yang beli," sahut Irena. "Kalau lo mau beberapa ambil aja. Mami bilang juga, lo juga boleh ambil," sambungnya dan Selena menganggukkan kepalanya. Namun tidak menyentuh macaroon yang sedang Irena nikmati dengan satu gelas jus stroberry.

Baginya makanan manis adalah pilihan terakhir, dan Selana tidak terlalu begitu menyukainya.

"Lo juga suka sama Kak Ezra?"

Irena menoleh, menatap Selena yang juga menatapnya dengan menaikkan sebelah alis.

Itulah salah satu hal yang membuat Irena iri kepada kembarannya. Selena bisa menaikkan sebelah alisnya, sedangkan dirinya tidak dan malah kedua alisnya akan terangkat jika mencoba menaikkannya hanya sebelah.

"Lo mau jawaban apa dari gue?" Irena balik bertanya dan memasukkan potongan macaroon yang sisa sedikit ditangannya ke dalam mulutnya.

Selena mengadikkan kedua bahunya. "Mungkin jawaban jujur lebih baik gak sih," sahutnya dan kembali menyeruput jus stroberry buatan Irena.

Kembarannya itu tersenyum dan menggeleng pelan. Kemudian meneguk jus stroberry miliknya sendiri.

"Gak semua hal yang dikatakan jujur itu bisa jadi lebih baik," kata Irena kemudian melirik Selena yang mengerutkan keningnya. "Terkadang jujur bisa membuat sesuatu menjadi rumit dan tidak terkendali. And you can also feel shortness of breath when you hear it."

Simple HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang