Simple Heartbreak ~ 17

46 10 0
                                    

Menatap pantulan diri dalam cermin besar yang ada di kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menatap pantulan diri dalam cermin besar yang ada di kamarnya. Irena mencoba menggerakkan badannya untuk melihat ... bagaimana penampilan yang dibalut dengan gamis brokat abu-abu dengan sentuhan make-up yang natural dan juga hijab pashmina inner dengan warna serupa.

Kakinya dihiasi sepatu wedges pemberian dari hadiah ulang tahunnya dari Mami empat tahun lalu. Yang ternyata masih sangat pas dengan ukuran kakinya.

Kedua sudutnya tertarik, membentuk senyum saat merasakan jika penampilannya saat ini sudah bisa dikatakan sempurna.

Kemudian tubuh Irena bergerak, berniat mengambil tas sling-bag miliknya di atas kasur. Di dalam sana sudah dia persiapkan segala sesuatu yang mungkin dia butuhkan.

Mulai dari charger handphone, lipmatte cadangan, bedak powder cadangan, tisu, dompet, dan juga coklat bungkusan kecil.

Namun gerakan tangannya terhenti saat mendengar pintu kamarnya terbuka. Kepalanya menoleh, menatap laki-laki yang sudah terbalut baju batik, celana bahan hitam, sepatu sneakers hitam, dengan rambut yang ... berantakan.

Irena yang sedang membungkuk menegakkan badannya, menatap Ezra yang berjalan masuk ke kamarnya sehabis menutup kembali pintu, dan meninggalkan celah kecil agar tidak tertutup rapat.

"Boleh minta tolong?" tanya laki-laki itu kemudian duduk di atas ranjang Irena, di samping gadis itu yang masih berdiri dengan memandanginya tanpa ekspresi.

Irena menghela napas, dan mengangguk pelan. "Tolong apa?" tanyanya yang tidak ingin berbasa-basi lebih lama.

"Rambut aku berantakan, tadi ke sini naik motor." Ezra menatap Irena masih dengan tersenyum. "Bisa kan rapihin rambut aku? Nana lagi sibuk dandan."

Gadis itu menaikkan alisnya, mencoba menterjemahkan panggilan yang laki-laki itu katakan barusan. Aku? Sejak kapan Ezra memanggil dirinya dengan sebutan 'aku' padanya?

Namun tanpa mau bertanya dan memperlama keadaan di mana dirinya yang hanya berdua dengan Ezra. Irena segera mendekat, kedua tangannya terangkat untuk menyentuh kepala laki-laki itu dan merapikan rambutnya yang memang berantakan.

"Naik ojol ya?" tanya Irena saat melihat rambut hitam Ezra yang banyak titik-titik putih.

"Iya."

Gadis itu segera mengambil sisir di meja riasnya, dan kembali berdiri di hadapan Ezra dengan kedua tangan yang sibuk menyisirkan rambut laki-laki di hadapannya. Membersihkan titik-titik putih itu, dan kembali menatanya dengan hati-hati.

"Geno ikut ke acara Gerhana sama Avin bareng kita?" Ezra bertanya dan Irena yang masih sibuk dengan aktivitasnya hanya berdeham.

Dan saat Irena ingin merapikan bagian belakang rambut Ezra, membuat posisinya yang seakan memeluk kepala laki-laki itu. Tanpa sadar. Sedangkan Ezra hanya diam, membiarkan Irena.

Simple HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang