Semenjak kejadian pada malam itu, chanhee Terus terbaring di ranjang rumah sakit.
Sudah terhitung 7 hari/1 minggu sejak kejadian tersebut.
Sangat miris untuk di lihat. Banyak perban yang ada di tubuh chanhee.
Doyeon kini sedang berada di samping chanhee, ia menemani chanhee sejak kemarin
Benar-benar memilukan, terlihat chanhee yang lemah tak berdaya terbaring di atas ranjang rumah sakit.
Banyak luka, lebam, dan jahitan di tubuh nya.
Dan seorang gadis yang menangis di samping nya.
Ceklek...
"Doyeon, chanhee ada perubahan gak?" Tanya seseorang dokter yang menggunakan jas nya dengan rapi dan stetoskop yang ia letakan di leher nya.
"Minkyu, chanhee gak ada perubahan. Dia sama aja kaya sebelum nya" balas doyeon
Ya, seorang yang ber-jas dokter tersebut adalah Kim Minkyu.
Minkyu pun mengecek detak jantung chanhee dengan stetoskop nya.
"Detak jantung nya mulai normal, mungkin malam ini atau besok dia bisa mulai siuman" jelas minkyu
"Gak bisa sekarang?"
"Ngelunjak kamu yahh" minkyu berusaha untuk membuat doyeon tidak sedih lagi.
Sebab doyeon tanpa chanhee tidak akan bisa bahagia, doyeon menemukan kebahagiaan pelengkap nya pada chanhee. Dan sekarang mulai hampa tanpa adanya canda tawa dari chanhee.
Ceklek...
"Younghoon, gimana? Siapa orang nya yang nabrak chanhee?" Tanya minkyu
Younghoon seketika terdiam...
Doyeon pun ikut bertanya hal yang sama.
"Udah ketangkep kan pelakunya, siapa pelakunya?""Papa" ucap nya singkat
Hening melanda.
Mereka memang sudah tahu kebiasaan buruk orang tua nya Younghoon, akan tetapi mereka tak pernah berfikir sampai kesini.
Butiran air mata turun dari mata sipit milik Younghoon.
Mengingat bahwa orang yang berusaha membuat orang tersayang nya pergi, adalah orang tua kandung nya yang merawat nya sejak kecil...
Younghoon segera menyeka air mata nya yang sudah membasahi pipi nya.
Dan berjalan mendekat ke arah chanhee.
Doyeon yang tahu bahwa Younghoon membutuh kan waktu berdua bersama chanhee, ia pun berdiri dari duduk nya dan mempersilahkan Younghoon untuk duduk di kursi nya.
Lalu doyeon pun memberi kode ke Minkyu bahwa Younghoon ingin berdua bersama chanhee. Minkyu pun langsung peka.
"Younghoon, kalau ada perubahan sama chanhee, kamu harus cepet-cepet panggil aku atau dokter lain nya, aku mau keluar dulu sama doyeon ke rooftop" ucap minkyu sembari menarik tangan doyeon.
Younghoon hanya mengangguk kecil.
Tepat di mana saat doyeon dan minkyu keluar ruangan, Younghoon melepaskan rasa sakit hati nya dengan cara menangis.
Tangan nya menggenggam tangan mungil chanhee yang dingin dan sedikit terluka itu.
Younghoon lemah kali ini, ia tak kuat menahan rasa sakit nya, ia tak mampu menghadapi kenyataan nya sekarang.
Semua upaya telah ia lakukan untuk kesayangan nya itu.
Ia menjatuhkan air mata nya tepat di pipi kiri chanhee. Dan akhirnya ia pun menyembunyikan wajah nya di dada chanhee.
Menempel kan telinga kanan nya di dada chanhee, membuat nya mampu mendengarkan detak jantung chanhee.
Younghoon tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun, hati nya begitu sakit setelah mendengar kabar bahwa anak kecil yang ia nanti kan, yang dia harap kan untuk memeluk nya, yang ia ingin kan, pergi meninggalkan nya.
Cukup lama untuk menanti bayi kecil tersebut, akan tetapi tuhan tak mengizinkan mereka untuk mempunyai anak.
Matanya Younghoon sembab, hidungnya merah. Persis seperti ketika ia menangis merengek ke chanhee.
Jika saja chanhee melihat Younghoon menangis hingga tersedu-sedu seperti ini, pasti chanhee akan segera mengelus-elus rambut Younghoon hingga anak itu berhenti menangis, lebih tepat nya hingga anak itu tertidur di dalam pelukan chanhee.
Ia pun terus menerus mengeluarkan butiran air mata, dan tetap meletakkan kepalanya di dada chanhee dan menggenggam tangan kecil chanhee.
Ia mulai menutup mata nya, dan tak lama pun terlelap.
"Ugh..."
Deg...
Mata Younghoon langsung membulat, ia segera mengangkat kepalanya dan melihat chanhee dengan lekat.
Ternyata chanhee juga menatap nya balik dengan mata yang sayup.
Younghoon segera menelfon minkyu untuk kelanjutan nya.
"Chanhee" panggil Younghoon setelah ia menelfon minkyu.
"Hngg...."
Tangan Younghoon mengelus-elus Surai chanhee dengan lembut.
Dengan senyuman yang begitu tulus dan bahagia, younghoon terus menatap chanhee dengan lekat.
Hingga minkyu datang memasuki ruangan, lalu ia segera memeriksa pasien nya.
"Chanhee udah bisa siuman, tapi untuk sementara ini jangan banyak gerak dulu" saran minkyu kepada younghoon
"Okay" younghoon pun mengangguk mengerti.
"Kalau gitu aku tinggal dulu ya, ada janjian sama yang lain" ucap minkyu
Younghoon dan doyeon pun meng-iyakan saja.
Minkyu yang sadar bahwa ia di perhatikan oleh chanhee pun segera melambaikan tangan ke anak itu.
Chanhee pun diajak mengobrol oleh doyeon dan younghoon, terlihat chanhee yang tertarik dengan obrolan kedua nya.
⏤͟͟͞͞☆ Malam hari nya...
Tepat pada pukul 22.00 chanhee masih asik bermain dengan younghoon.
"Chani, udah malam, kamu gak ngantuk?" tanya younghoon sembari memeluk chanhee yang kini sudah bisa duduk.
"Hngg belum!" jawab chanhee sembari membalas pelukan younghoon.
Younghoon pun tertawa mendengar jawaban dari chanhee. Suaranya lucu seperti biasanya, dan seperti suara bayi.
"Kak, aku mau minum" pinta chanhee pada Younghoon
Younghoon pun segera mengambilkan segelas air putih untuk kesayangan nya itu
"Nanti kalau kita pulang dari rumah sakit, aku mau boneka Teddy" ucap chanhee sembari mengambil air minum yang di sodorkan Younghoon padanya
Younghoon pun mengukir senyum, "iya chanhee, kamu mau minta apa aja aku turutin kok"
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CAT'S? || Bbangnyu
Roman d'amour"𝘈𝘬𝘶 𝘤𝘩𝘢𝘯𝘩𝘦𝘦, 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 2 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘬𝘶. 𝘈𝘬𝘶 𝘤𝘶𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘦𝘬𝘰𝘳 𝘬𝘶𝘤𝘪𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘥𝘢𝘮𝘱𝘪𝘯𝘨 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱...