Z [ 20 ]

723 33 0
                                    

Akhirnya sampai di part 20!!
Yeay, 8 part lagi selesai . .

°°°°°

Seperti biasanya, setelah pulang dari kuliah Ayyis langsung pergi ke panti asuhan, bersama dengan teman-teman nya. Tapi kali ini ia pergi sendiri kesana.


Mobil putih yang di kendarai nya, berhenti tepat di parkiran panti asuhan. Ayyis mengeluarkan ponsel dari tas nya, ia menatap layar ponselnya dan memastikan apakah kerudung serta cadar nya berantakan atau tidak. Setelah di pastikan rapi kerudung serta cadarnya, ia menatap sekelilingnya memastikan tidak ada yang tertinggal, ayyis pun turun dari mobil dan melangkah kan kaki nya masuk ke panti asuhan.

" bunaa " teriak kenzo, melihat Ayyis berdiri di depan pintu Panti Asuhan, semua nya berlari untuk memeluk Ayyis, mereka terlihat bahagia dengan kehadiran sosok Ayyis.

Bagi mereka, Ayyis sudah menjadi ibu kandung mereka. Kehadiran Ayyis dan Khafid sangat di nantikan oleh anak-anak Panti.

" buna, kata papa khafid. Buna lagi program kehamilan ya ? gimana hasilnya ? " tanya Serra, ia mengamati perut Ayyis yang masih terlihat datar itu.

Sudah beberapa minggu ini, Ayyis dan Khafid mengikuti program kehamilan, sebenarnya keluarga Ayyis maupun Khafid, tidak mempermasalahkan untuk segera di berikan cucu, tetapi menurut Ayyis ia belum lengkap rasanya menjadi istri kalau belum punya anak yang terlahir dari rahimnya. Setelah diskusi panjang, akhirnya sepakat untuk program kehamilan.

" doakan saja semoga berhasil " ucap Ayyis tersenyum

" kalau berhasil, buna enggak bakal jenguk kita lagi ? " tanya Verra

" buna bakal selalu jenguk kalian, kan kalian anak-anak buna "

" thapii athuu ndaa mawuu pwunaa adeekk aggy, di cinii cudaa banaa adek nna " sahut kenzo memasang wajah sedihnya

Ayyis tersenyum mendengarnya, berjongkok menyamakan tinggi kenzo. Ayyis mengusap rambut kenzo.

" kenzo dan yang lain, main sama papa aja sini. Buna nya mau ke dalam dulu ketemu sama tante ( pengasuh panti asuhan ) " Suara bariton dari arah belakang, Ayyis mengenali suara tersebut.

Melihat sosok papa nya datang, kenzo pun berlari ke arahnya dan meminta di gendong. Kenzo adalah salah satu anak panti asuhan yang sangat manja ketika bertemu dengan Khafid.

" kenzo anak sholeh, main sama papa dulu ya, buna mau ketemu tante " ucap Khafid mengacak-acak rambut kenzo, kenzo mengangguk setuju.

Ayyis melangkah kan kaki nya ke dalam, ia tidak sakit hati dengan perkataan kenzo tadi. Tapi bagaimana pun, pasti semua perempuan yang sudah menikah pengen punya anak yang terlahir dari rahim nya. Begitu juga dengan Ayyis. Ia sangat menyayangi anak-anaknya di panti asuhan, tetapi disisi lain Ayyis juga pengen punya anak yang terlahir dari rahim nya.

°°°°°

Setelah keduanya selesai berdzikir, Ayyis meraih tangan suaminya. Ia cium tangan suaminya dengan penuh khidmat.

" kata pengasuh, tadi gimana dengan kondisi rezal ? " tanya Khafid memulai obrolan

" Panas nya sudah turun, tapi enggak mau makan. Nangis terus, pengasuh juga enggak tau apa yang di mau Rezal karena dia belum bisa ngomong " Ayyis menjelaskan seraya melipat kembali mukena yang tadi dipakainya untuk sholat.

" kita bawa aja Rezal buat terapi, biar dia segera bisa ngomong " ucap Khafid

" tapi aku belum berani buat ngelepasin Rezal dengan orang lain selain pengasuh. Kan kalau terapi anak yang seperti Rezal kasus nya, itu di dalam suatu ruangan hanya akan ada dokter dan pasien "

ZAZECGUENLO [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang