15. Alena Apriliani

0 1 0
                                    

Alena mengingat kebersamaan dirinya dengan Johan.

Johan yang baik, dermawan, mencintainya bahkan mengorbankan waktunya untuk dirinya. Kenapa harus memutuskan dirinya begitu saja.

Meski ia bersikap lapang dada meneriman keputusan Johan, akan tetapi hatinya sungguh sakit. Ia tidak bisa kehilangan Johan. Ia tidak ingin.

"Permisi." sapa seseorang.

Alena yang masih saja melamun memikirkan mantan kekasih nya, sampai ia tidak sadar jika ada seseorang yang menyapanya.

"Mba. Coklat panas nya 3 ya sama stik goreng nya."

"Eh ya mba. Pesen apa ya?" tanya Alena gelagapan. Ia tidak sadar jika ada pembeli di depan nya..

"Mba. Gue pesen coklat panas nya 3 sama stik goreng nya 3 ya."

"Baiklah mba. Di tunggu ya."

"Kerja ko sambil melamun." gumam nya..

Alena sedikit terkejut mendengar gumaman gadis berseragam SMU itu..

"Ya ampun aku malah melamun tidak jelas begini. Kalau bos tahu bisa-bisa aku di pecat."

Alena dengan segera menyiapkan pesenan.

_____

Vivi, Cecil dan Hani sedang berada di sebuah cafe dekat dari sekolah nya. Mereka sedang membuang jenuh setelah pulang sekolah.

"Guys. Hari ini gue lelah banget suer." ucap Cecil sambil menopang kepalanya di meja.

"Iya apa lagi gue baru berangkat udah di kasih tugas menumpuk sama pak Johan." ucap Vivi dramatis.

"Sabar ya Cil dan Vivi. Kita harus lebih rajin belajar."

"Arghhh. Kita tuh beda sama lo yang rajin Han." ucap Cecil frustasi.

"Heee. Kalau aku tidak rajin, nanty peringkat aku turun." kata Hani

"Iya dech iya. Oh ya gue mau pesen makan dulu ya. Kalian mau makan apa?"

"Samain aja lah."

"Ya samain aja Vi."

"Ok."

Vivi berjalan ke arah depan untuk memesan makanan.

"Permisi." sapa nya ke mba kasir. Akan tetapi dia tidak merespon sapaan nya.

Vivi sendiri sedikit geram karena dia tidak merespon.

Mba. Coklat panas nya 3 ya sama stik goreng nya." kata Vivi sedikit berteriak. Dan benar saja itu merespon dirinya.

"Eh ya mba. Pesen apa ya?" tanya nya kepada Vivi.

"Mba. Gue pesen coklat panas nya 3 sama stik goreng nya 3 ya." Vivi sengaja mengulang apa yang ia pesan dengan nada keras dan tegas.

"Baiklah mba. Di tunggu ya."

"Kerja ko sambil melamun." gumam nya..

Vivi melihat ekspresi jika wanita itu terkejut dengan gumaman nya. Setelah Vivi memesan makanan, ia pun kembali ke meja nya.

"Huft. Ada-ada aja yaa. Dia niat kerja gak si? Orang kerja ko sambil melamun gitu." gerutunya.

"Ada apa si? Ko kamu suka banget menggerutu tidak jelas." kata Hani bingung.

"Tuh mba-mba yang kerja. Masa iyaa gue pesen di cuekin ternyata dia melamun. Dasar gak profesional banget." jelas Vivi.

"Mungkin dia ada masalah kali. Makan nya di melamun. Udah dech ngapain si lo mikirin dia. Mending kita ngobrol yang lain aja." kata Cecil. Ini nih yang ia tidak suka dengan Vivi, kadang sahabat nya itu memikirkan hal yang tidak ada hubungan nya dengan dirinya.

JODOH DALAM MIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang