Tak tak.
Suara kaki menuruni tangga. Saat Zen dan Johan melihat ke arah atas, mata mereka terpesona oleh pemandangan dua orang gadis yang cantik jelita.
"Hm." suara deheman membuat Zen dan Johan tersadar bahwa dua gadis di depan nya adalah kekasih mereka..
"Ko kalian bengong?" tanya Mauren.
"Eh tidak ko. Oh yaa kalian sangat cantik. Iya kan Jo?" ucap Zen sambil menyenggol bahu Johan.
"Eh iya benar." ucap Johan gelagapan.
"Kenapa dia? Apa terpesona sama kecantikan gue?" ucap Vivi dalam hati. Tanpa ia sadari, jika dirinya tengah terkikik geli.
"Lo kenapa Vi?" tanya Mauren.
Vivi menatap ke mereka bertiga.
Dan benar saja. Mereka menatap dirinya aneh.
"Gak papa. Oh ya kita mau makan dimana?" tanya Vivi kemudian.
"Em bagaiman kalau kita ke cafe aku. Sekalian memperkenalkan macam-macam menu yang enak dan terbaru."
"Hooo saran yang menggiurkan sayang. Em tapi bagaimana kalau kita di kasih gratis." ucap Mauren sambil merangkul bahu nya dengan kasih sayang..
Vivi yang melihat hal itu, menjadi iri. Ia juga ingin bermesraan dengan Johan, akan tetapi itu sangatlah mustahil.
"Ya khusus buat kalian." ucap Zen akhirnya. Ia berjalan berdua ke arah mobil.
Johan melihat wajah Vivi yang di tekuk. Ia menarik tangan Vivi dengan lembut.
"Hah?" Vivi sangat terkejut saat tangan nya di tarik oleh Johan.
"Biar kaya mereka." ucap Johan lirih..
Vivi yang mendengar ucapan Johan pun tersenyum. Ternyata calon suami nya benar-benar peka.
Mereka berada 1 mobil menggunakan milik Zen. Mobil yang tergolong mewah dan elegan cocok dengan gaya Zen.
"Kita mampir ke cafe dulu ya. Setelah itu kita baru jalan-jalan. Bagaimana kamu setuju gak Jo?" tanya Zen.
"Setuju. Sekarang juga tidak ada jadwal di kantor."
"Huft syukurlah. Akhirnya kita bisa double date." ucap Mauren yang berada di belakang dengan Vivi.
"Iya sayang. Oh ya nanti kita ke wahana yang seru ya di dekat sini."
"Boleh. Pasti seru dan menyenangkan. Ya kan Vi?" tanya Mauren..
"Hah apa?" tanya Vivi bingung. Pasal nya ia tidak mendengar apa yang mereka bicarakan. Dirinya hany fokus menatap hp nya.
"Issh lo rupanya gak denger ya apa yang kita bicarain." ucap Mauren kesal.
"Hee. Emang kalin lagi ngobrolin apa si?"
"Kita nanty setelah makan di cafe, lanjut jalan-jalan ke wahana yang deket sini." jelas Zen.
"Ohh ok gue mah ngikut aja." ucap Vivi akhirnya.
"Jadi kita sepakat ya?" tanya Mauren. Dan mereka pun menganggukan kepalanya..
Johan melirik ke arah spion, ia bisa melihat bagaimana Vivi tengah fokus dengan hp nya. Apa yang ia menarik?
Beberapa menit kemudian..
Mereka sudah sampai di depan cafe milik Zen. Mauren dan Vivi yang pernah kesini masih saja terpesona.
Begitu juga Johan. Ia melihat bagaimana cafe jaman sekarang berada di depan nya. Sungguh cafe yang indah, menawan bahkan mewah sekali..

KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH DALAM MIMPI
RomanceMimpi. Biasanya kita anggap itu hanyalah bunga tidur belaka. Akan tetapi jika kita memimpikan menikah dengan seseorang bahkan belum kenal sama sekali apa itu wajar? Takut nya saja itu adalah pertanda kalau kita jodoh. Amin. Inilah yang di alami si...