Hallo gaurr, jangan pernah bosan ya sama sapaan aku yang gk pernah ganti. Oke, langsung aja ya. Happy Reading gaurr 😁😊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Noa emang kaya gitu ya orang nya? Gampang takut, apa dia emang susah buat berinteraksi sama orang baru?. " ucap Solon bertubi-tubi membuat Heli yang tengah menata buku-buku nya jadi sebal sendiri
"Bisa diam gak?. " ucap Heli
"Bisa, tp jawab dulu dong pertanyaan aku. " Solon menatap Heli penuh harap, membuat Heli mau tidak mau harus mengiyakan
"Tp nanti, aku mau beresin buku ku dulu. Besok aku ada kelas pagi, emang nya kamu gak ada kelas?. "
"Ada, pagi juga kaya kamu. " jawab Solon sambil menatap Heli yang sibuk membereskan buku-buku nya
Heli sudah selesai membereskan tas nya dan buku-buku nya ke rak, ini sudah sore. Ia baru juga pulang setelah makan ice cream dan berjalan-jalan ke beberapa tempat bersama dengan Noa dan juga Solon, Heli merebahkan diri nya di ranjang nya sambil menatap langit-langit kamar nya. Seperti menerawang sesuatu di atas sana, membuat Solon bingung dan berakhir ikut tiduran juga di sebelah Heli.
"Solon?. " panggil Heli dan mendapatkan deheman dari Solon
"Kamu mau tahu kenapa Noa kaya tadi?. " tanya Heli
"Mau lah, kan tadi aku tanya. "
Hening sejenak sebelum akhirnya terdengar suara helaan nafas panjang dari Heli sendiri, ia bingung harus memulai cerita dari mana.
"Heli?. " panggil Solon karena Heli tak kunjung bercerita
"Kamu baik-baik aja kan kalau cerita tentang itu, kalau gak bisa juga gak pa-pa. " ucap Solon berusaha untuk menenangkan sahabat nya yang terlihat gusar
"Bisa kok, dengerin ya. Jadi gini_"heli menceritakan awal ia bertemu dengan Noa dan apapun yang terjadi yang ia tahu tentang Noa, Solon yang dengan seksama mendengar kan pun perlahan merasa iba pada noa. Hidup nya sangat miris untuk bocah kelas 2 SMA itu, seperti nya hidup nya tak se terjal itu.
" Pantes aja kamu sayang banget sama noa, padahal kamu sendiri anak semata wayang. Gak tahu gimana rasanya punya saudara, tp kamu bisa jagain noa sampai kaya gitu. "
"Aku ingin dia ngerasain rasanya punya keluarga yang sebenernya, aku ingin selalu membuat dia nyaman sama apa yang ia jalani. " ucap heli, lambat laun air mata nya meluruh.
Solon dapat melihat jelas air mata sahabat nya itu jatuh dan perlahan membuat anak sungai di kedua pipi nya. Solon tahu, sahabat nya adalah orang yang baik. Ia yakin, noa akan selalu bahagia bersama dengan heli.
"Makasih ya, lon. " ucap heli tiba-tiba membuat Solon merasa jengah
"Makasih buat apa?. "
"Makasih udah mau jadi tempat aku cerita, kamu adalah sahabat terbaik yang aku punya. "
"Jaan, jino sama shion gimana? Mereka bukan terbaik juga?. "
"Ya kalian semua, pokoknya lah. "
Berakhir lah mereka berdua tertawa keras bersama-sama dengan apa yang mereka lakukan tadi, kalau di pikir-pikir mereka berdua jika serius itu kurang cocok.
"Heli!? Solon?!. " teriak sang ibu mendengar suara tawa menggelegar sang anak
Mendengar itu mereka berdua berganti menjadi cekikikan, malu karena terdengar tertawa sampai segitu nya.
Noa baru saja sampai di sekolah setelah papa nya mengantarkan nya hingga gerbang depan, mood nya kurang bagus. Seperti biasanya memang namun kali ini lebih parah, ia meletakkan tas nya di atas meja lalu menenggelamkan kepala nya di balik lipatan tangan nya.
Harsha yang baru datang bersama dengan Pandu jadi heran melihat noa sudah tidur di pagi hari yang cerah ini. Bahkan mereka tidak berani hanya untuk sekedar menyapa saja, mereka takut. Tahu sendiri kalo noa sedang tidak mood pasti berakhir diam tak bicara apa-apa, hanya untuk sekedar merespon saja tidak ia lakukan.
"Selamat pagi anak-anak!?. " sapa seorang guru mapel jam pertama
"Pagi pak. " jawab semua murid terkecuali noa
Sang guru melihat noa sedang tidur, ia berpikir mungkin anak murid nya itu ada masalah. Noa memang di kenal tak banyak bicara dan selalu menutup diri, tp guru laki-laki ini yang tak lain adalah wali kelas Noa sendiri tahu masalah yang di hadapi anak murid nya itu.
"Oke, pagi ini bapak ada urusan karena ini penting. Ada beberapa rapat sekolah yang harus bapak hadiri, karena bapak tidak mau kelas ini kosong dan berakhir ribut. Bapak akan tetap memberikan tugas. " ucap guru itu yang berhasil mendapatkan desahan kecewa dari anak murid nya
"Kalian kerjakan tugas yang ada di buku kimia kalian halaman 45 sampai 47,kerjakan dan setelah selesai di kumpul kan. Untuk ketua kelas, jaga kondisi kelas. "
"Yah bapak mah gitu, albizar mana bisa jaga kondisi kelas. Orang dia juga ikut-ikutan ribut pak, mending gak usah kasih tugas deh pak. " ucap harsha yang memang tukang rusuh dan banyak komen
"Harsha?! Kalau kelas ini bapak tinggal tanpa ada tugas nanti kalian akan kesenangan. Kerjakan dan kumpul kan hari ini juga, albizar tolong nanti kumpul kan di meja bapak ya. Yang lain nya tolong bersikap baik dan tenang, awas jika sampai kedengaran berisik__bapak akan diskon nilai kalian 50% . Sudah dulu, bapak pergi dulu. " ucap guru muda itu lalu pergi meninggalkan anak murid nya yang berisik karena kesal dengan keputusan wali kelas nya itu
Noa mendengar semua apa yang guru nya katakan, segera ia keluar kelas lalu pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas itu. Jika mengerjakan di kelas ia jamin tidak akan mampu selesai karena kefokusan nya terganggu.
"Oyyy!!! Kalian semua ada yang liat Noa apa gak?!!. " tanya harsha dengan berteriak, terkadang Noa pernah berpikir jika harsha memiliki dua kepribadian.
Mereka semua menggeleng mantap membuat harsha berdecak sebal, ia tahu pasti Noa memilih pergi daripada berada di kelas yang tidak kondusif seperti ini. Alhasil harsha tak jadi mencontek Noa, anaknya saja entah dimana.
Satu jam mengerjakan akhirnya Noa selesai juga dengan urusan soal-soal membosankan kimia, ia memang tidak sepintar itu tp ia juga tak sebodoh itu. Mengerjakan soal kimia masih bisa masuk pikiran nya, setelah selesai ia kembali ke kelas. Melihat kelas yang begitu ribut, apalagi si harsha dan pandu. Dua sejoli manusia paling aneh sedunia menurut kamus Noa, heran apa mereka tidak lelah berteriak setiap saat seperti itu.
"Gaurr, sini bukunya tumpuk. Bagi yang belum aku tunggu sampai jam istirahat, soalnya sebentar lagi mapel nya bu mega. Kalian gak mau kan kena omel? Yang udah selesai ayo tumpuk ke meja ku!!!. " teriak albizar
Semua yang sudah selesai mengerjakan pun mengumpulkan buku nya di atas meja albizar.
Jam istirahat tiba setelah pelajaran biologi selesai, bu mega adalah guru biologi yang ramah dan bersahabat dengan murid nya. Namun jika di buat kesal maka jangan main-main dengan nya, Noa baru saja akan membuka bekal nya namun tidak jadi karena tiba-tiba ada seseorang datang memanggilnya dan menyuruh nya ke ruangan pak ade, guru fisika.
"Ada apa pak? Kenapa panggil saya?. " tanya Noa kala ia sudah berdiri di hadapan sang guru
"Kamu ikut Olimpiade fisika ya?bapak lihat-lihat kamu mahir dalam mapel fisika. " ucap pak ade membuat Noa menatap datar gurunya itu
"Gak." jawab Noa singkat mampu membuat gurunya itu kaget
"kenapa?bapak yakin kalau kamu bisa dan dapat meraih juara pertama untuk Olimpiade kali ini. " ucap pak ade meyakinkan
"Kalau saya gak mau harus gimana pak? Kalau saya gak mau ngerjain terus kalah gimana? Masih ada anak lain pak, kenapa harus saya?. "
"Karena bapak yakin kamu pasti bisa? Bapak mohon. "
"Saya gak mau pak, minta yang lain saja pak. Maaf atas ke lancangan saya, saya permisi. " ucap Noa lalu pergi begitu saja
.
.
.
.
.
.
.
.
Kira-kira apa yang akan terjadi sama Noa nanti?tunggu kelanjutan nya di bab selanjutnya.Kalau ada typo mohon di maklumi, sabar bet ya Heli handepi solon yang cerewet itu, btw karakter akan bertambah sesuai kebutuhan tulisan.
See u gaurr
Thanks for Reading, ❤luv anak enha
KAMU SEDANG MEMBACA
Only About Me || NI-KI HEESEUNG ENHYPEN
Non-Fiction"Bang, selalu ada buat aku ya bang. Selalu ada di sisi aku, bersama aku selamanya. " "Maafin abang ya, noa. " "Untuk apa bang?. " "Abang gak bisa janji, gak selama nya abang akan selalu di sisi kamu. Tahu kan kalo di dunia ini itu tidak ada yang ab...