18.Akhir[end]

291 10 0
                                    

Dari sekian purna akhirnya aku update lagi, semoga kalian suka dengan bab ini ya. Selamat membaca, enjoy
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sang ayah sudah berangkat ke kantor nya, sedang kan Heli duduk di rumah sendiri tanpa ada se siapapun yang menemani. Tiba-tiba pintu rumah di ketuk, Heli  bingung kenapa ada seseorang bertamu di pagi hari seperti ini. Lagipula siapa yang akan bertamu untuk nya, apa mungkin untuk kedua orang tua nya? Tp mereka sedang tidak ada di rumah,  melangkahkan kaki nya perlahan lalu membuka pintu rumah mewah itu.

Tak ada siapapun di depan rumah itu, Heli pun menengak-nengok ke sana-kemari tapi tak ada siapa pun. Namun tiba-tiba seseorang memukul kepala bagian belakang Heli  sehingga Heli jatuh pingsan, orang misterius itu pun langsung membawa Heli pergi dengan mobil.

Gelap, sepi dan bau debu itu lah yang di rasakan Heli  saat baru saja membuka mata nya. Tempat yang begitu sempit dan pengap, dengan aura mencekam. Heli di sekap di ruangan sempit itu, tangan nya terikat membuat nya tak bisa bebas. Pintu terbuka dengan menampilkan sosok pria dewasa dengan tubuh tak terlalu tinggi , dengan memakai masker mulut. Dia datang dengan banyak sekali alat berbahaya seperti pistol dan pisau, Heli tak bisa bicara. Mulut nya terasa kelu dan suara nya seperti tercekat di tenggorokan.

"Hai, apa kau merasa bingung kenapa kau ada di sini?. " tanya pria itu

Heli hanya mampu menggeleng, mata nya memanas. Air mata nya lolos dari pelupuk mata, hati nya bergemuruh. Akankah kisah hidup Heli akan berakhir mati terbunuh? Ia tak bisa berpikir positif selain memikirkan kemungkinan besar ia akan mati membusuk di ruangan sempit ini.

"Jangan menangis, kau tidak malu dengan tubuh mu yang tinggi ini. " ucap nya sambil mengasah pisau itu pada ujung pisau lainnya membuat gesekan yang melinukan di dengar.

"Kau jangan takut, kenapa kau di sini itu karena aku itu ingin membuat diri mu itu menderita karena kehilangan sosok  yang di cintai. Tenang, sebenarnya aku itu tidak mau membunuh mu tp ingin  menyiksa mu. Aku akan memancing nya untuk datang ke sini, aku yakin dia tak kan membiarkan mu mati. " ucap nya sambil duduk dengan angkuh nya

Heli  menggeleng, ia tak bisa tenang ketika tahu jika dirinya dalam bahaya begitu juga orang lain yang tak lain adalah Noa.

"Ooh ya, sebentar lagi dia akan datang. Kau jangan khawatir, dia akan menyelamatkan mu tp mengorbankan dirinya sendiri. " ucap nya kembali membuat Heli semakin menangis

Ponsel berbunyi, pria itu mendapatkan pesan yang  membuat nya tersenyum. Lalu kembali mengantungi ponsel nya itu di mantel biru nya, setelah itu memanggil seseorang.

Seseorang dengan berbadan besar pun datang, ia menunduk hormat pada pria itu. Ada gestur tangan yang di layangkan oleh pria itu yang tak bisa di pahami oleh Heli, Heli  pun di tarik paksa keluar mengikuti pria angkuh tadi. Sekarang mereka berada di atas gedung tua, Heli pun di lempar ke arah bangku tua lalu kembali di ikat. Tiba-tiba ada seseorang datang sambil berlari, siapa lagi jika bukan Noa.

"Ooh Noa sudah datang rupanya, aku lupa tidak memberi mu sambutan. --selamat datang di neraka ku Noa, aku janji akan membuat mu tiada di tangan ku. " ucap pria itu

Noa berjalan mendekat ke arah pria angkuh itu dengan nafas memburu karena lari dari lantai 1 ke lantai 5 .

"Aku tak butuh sambutan mu Tuan Rayyan Arkanda, aku peringkat kan kau jangan sakiti dia atau aku akan menghabisi mu," ucap Noa

"Ooh, kau menantang ku. Aku tidak akan pernah kalah oleh tantangan busuk mu itu, kau harus terima akibatnya karena telah membuat ku jauh dari istri ku. Sekarang saatnya pembalasan, tunggu hingga akhir cerita mu. " ucap pria yang bernama Rayyan Arkanda yang tak lain adalah ayah dari Noa

Only About Me || NI-KI HEESEUNG ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang