11. Jaan

66 7 0
                                    

Halo gaur
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Untung gak salah beli, kalau salah bisa marah ini ibu negara. " gumam jaan sambil mengecek belanjaan nya, ia baru saja dari supermarket untuk belanja bulanan rumah. Sang ibu yang minta, jika tidak sudah jaan tolak.

Bug

"Aduh maaf ya, aku gak sengaja. " ucap seseorang yang tak sengaja jaan tabrak

"Gak pa-pa, aku juga salah karena gak merhatiin jalan. " ucap jaan sambil mengambil tas belanjaan nya, beruntung tak ada yang berserakan

"Ouh!. " jaan terkejut melihat siapa yang ada di hadapan, orang yang tak sengaja ia tabrak adalah noa. Anak SMA, yang sudah menjadi kesayangan heli.

"Selamat siang kak. " sapa noa ketika ia sadar siapa orang yang di hadapan nya itu

"Siang, __noa mau kemana? Panas-panas gini keluyuran. "

"Baru pulang sekolah, kak. Kak jaan gak liat seragam yang aku pake, kurang merhatiin ya. "

"Aah ya, maaf maklum__

"__udah tua ya kak, gak papa. Orang tua memang kaya gitu, noa ngerti. " jaan terkekeh mendengar ucapan noa, niatnya bukan mau mengatakan ia sudah tua tp tidak apalah. Toh dirinya memang sudah tua, mau bagaimana lagi.

Jaan memperhatikan dengan seksama wajah noa, ia baru sadar ternyata ada beberapa luka lebam di wajah putih noa.

"Sakit ya?. " ucap jaan membuat noa bingung

"Apanya kak?. " tanya noa kala ia berusaha mencari jawaban melalui manik elang itu yang terlihat memperhatikan diri nya

"Luka lebam di muka mu, ujung bibir mu bekas nya luka. Kamu kenapa?. "

Noa memalingkan wajah nya, ia bingung harus menjawab apa. Situasi nya berbeda, jaan adalah sahabat dari seseorang yang sudah ia anggap kakak nya sendiri. Jaan bukan lah sahabat nya, ia tidak mau terlalu terbuka ataupun sok kenal dekat dengan jaan.

"Gak papa, besok juga sembuh. Noa pergi dulu ya, kakak hati-hati. "

"Eeh tunggu, kalau kamu gak mau jawab juga gak papa. Kakak gak maksa, gimana kalo kita pergi beli ice cream. Cuaca nya panas, kakak jadi pengen ice cream. " ucap jaan sambil menahan Noa agar tidak pergi

"Boleh." jawab Noa lalu mereka berdua pun pergi untuk membeli ice cream bersama

Mereka berdua duduk di halte bus, mereka sama-sama memiliki tujuan untuk naik bus. Beruntung mereka satu arah, namun beda daerah saja.

"Kamu udah deket sama heli udah lama ya? Kalian kelihatan akrab banget. " tanya jaan sambil menikmati ice cream nya

Noa tampak berpikir untuk me reka ulang kejadian ia bertemu dengan heli, ia kurang yakin sudah berapa lama ia kenal dengan pemuda bermata cantik itu.

"Kurang lebih nya tiga bulan an lah, Noa kurang yakin soal nya udah agak lupa. Kenapa kak? Ada yang salah ya?. "

"Gak ada, cuma kalian kelihatan begitu akrab. Heli sayang banget sama kamu, sampai rela panas-panas an buat nunggu kamu pulang sekolah. Kamu kan yang pulang nya selalu di jemput heli, heli bilang namanya Noa ya pasti itu kamu. "

"Emang kelihatan se akrab itu ya, kak? Noa kurang paham tp Noa emang nyaman sih kalo sama bang heli."

" Noa?. "Panggil jaan ketika suasana hening melanda

" hmm. "

"Kamu mau tahu sesuatu gak?. " tanya jaan

"Tentang?. "

"Heli, hali itu kalo udah sayang sama seseorang ia akan selalu berusaha untuk melakukan hal yang terbaik untuk membuat nya nyaman dan bahagia. Heli itu kalo sayang ya sayang banget, gak bakal gak. " jaan berbicara agak serius membuat Noa termenung mendengar kan

"Gitu ya kak, Noa juga sayang sama bang heli kaya kakak Noa sendiri. "

"Iya, jadi jangan pernah ngerasa sendiri lagi. Jangan takut untuk memulai sesuatu, yakin! Kalau apa yang kita lakukan adalah pintu masuk kita untuk menjalankan sesuatu sesuai apa yang kita ingin kan. "

"Iya kak, makasih ya nasihat nya. "

"Sama-sama, kamu tahu Solon?. " tanya jaan

"Tahu, dia orang yang selalu ikut bang heli jemput aku di sekolah. "

"Yap, dia kelihatan nya aja cuek, dingin tp hatinya baik, hangat. Dia paling benci kalo heli nya ada masalah, badmood, nangis ataupun apa. Mereka itu udah kaya saudara, otomatis kamu juga pasti di anggap solon adik nya. "

"Masa sih kak? Kayaknya aku gak pantes buat di anggap adik. "

"Siapa bilang? Kamu itu definisi adik yang paling sempurna. "

"Kalau aku definisi adik yang sempurna, kenapa aku di anggap beban sama papa?. " benak Noa

Noa tersenyum, walaupun hati nya sakit mendengar penuturan jaan. Tp ia harus bisa nampak baik-baik saja, tidak boleh ada yang mengasihani nya. Sudah cukup jakah,heli dan solon yang mengasihani nya.

"Bus nya udah dateng, yuk naik. Satu jalur kan? Apa kamu cuma duduk aja?. " ucap jaan ketika bus yang mereka tunggu sudah datang

"Aah ya, sebenarnya cuma duduk aja sih. Noa gak naik bus ini, kak jaan duluan aja. Makasih udah beliin Noa ice cream, besok gantian deh Noa yang traktir. "

"Hmm boleh, kakak pergi dulu ya. " jaan pun masuk ke dalam bus, meninggalkan Noa yang duduk diam di halte bus sepi itu

Kedua kaki itu berjalan tanpa kepastian di jalanan itu, Noa berjalan dengan perasaan campur aduk. Antara ia memikirkan ucapan sang ayah dan juga ucapan jaan, kedua nya mempengaruhi isi pikiran Noa. Walaupun dengan pengaruh yang berbeda, Noa menatap gedung-gedung tinggi itu. Pikiran nya berselancar lincah kala ia mengingat kenangan bersama sang mendiang kakak nya.

"Kakak dimana sekarang? Noa kangen." gumam Noa

Jasad sang kakak memang tidak di temukan karenapesawat hilang jatuh ke laut, hampir seluruh penumpang tenggelam dan di nyatanya hilang dan tak di temukan. Akhirnya sang kakak di nyatakan tewas, walaupun jasad sang kakak tak di temukan.

Noa sedih, ia tidak bisa merengkuh tubuh sang kakak untuk yang ke terakhir kali nya. Hanya mampu menangisi sang kakak yang ternyata lebih di cintai sang laut, ia pergi dalam dekapan luas nya samudera.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Edisi kangen jay, makasih udah mampir n baca ya. See u Next chap gaurr

Btw, ini udah lama ada di draft baru aku publish.

Luv❤

Only About Me || NI-KI HEESEUNG ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang