Halo gaurr
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Mama?. " panggil noa lalu berlari dan memeluk sang ibu
"Kamu kenapa sayang? Kenapa bisa sampai menangis tadi?. " tanya sang ibu sambil mengusap surai sang anak
"Papa bilang aku anak pembawa sial, beban dan penyebab kematian kak Kyrie. " jawab noa jujur
Dalam hati wanita paruh baya itu sangat marah, kesal dan banyak lagi perasaan lainnya.
"Kita pulang ya sayang, masuk ke mobil sana__terimakasih sudah menjaga putra ku, terimakasih sekali lagi. Kami pamit pulang dulu, sampai jumpa. "
Heli dan kawan-kawan menatap kepergian mobil itu, mereka merasa leg karena ibu noa tidak seperti ayah nya noa.
"Mas! Mas!. " teriak wanita paruh baya itu dengan penuh amarah
"Apasih teriak-teriak hah!? Bagus begitu. " kesal sang suami
"Apa maksud mu mengatakan putra ku adalah pembawa sial?. " tanya mama dengan amarah yang memuncak
"Dia yang sudah menyebabkan putra ku tiada, dia pembawa sial untuk keluarga ini. "
"Tutup mulut busuk mu itu, sialan!!. " sentak mama membuat sang suami lumayan terkejut
"Ouhh sudah berani rupa nya, kamu sudah berani pada ku sekarang hah!!. "
"Sudah cukup aku berdiam diri melihat anak ku di perlakuan buruk oleh mu, aku tidak akan membiarkan nya kembali menderita. " genggaman pada pergelangan tangan noa mengerat, ia takut kehilangan anak nya
"Kamu berani melawan ku hanya untuk anak sialan itu? Hebat! Hebat! Di bayar berapa kamu sehingga mau membela nya!?. "
"Aku diam saja karena aku takut kehilangan mu, sekarang tidak lagi. AKU TIDAK SUDI PUTRA KU MEMILIKI SEORANG AYAH BRENGSEK SEPERTI MU!!." teriak mama semakin menjadi-jadi
"Sudah siap tidak memiliki suami rupa nya, kamu tahu apa konsekuensi nya dari apa yang kamu lakukan sekarang?!. "
"Lebih baik aku tidak memiliki suami daripada anak ku menderita, ingat! Dia tidak ada sangkut paut nya atas kepergian kyrie. Semua itu takdir Tuhan, sudah ada jalan nya sendiri. "
"Jangan kamu sebut nama putra ku lagi, kamu sudah tidak ada hak atas diri nya. "
"Terserah diri mu saja, aku muak,aku menyerah, aku lelah. Kita urus perpisahan kita, kita hidup Masing-masing mulai sekarang. " wanita patuh baya itu berjalan ke arah lantai 2 untuk membereskan barang-barang
"Mama? Mama. " panggil noa terus-menerus kala sang ibu terus melangkah tanpa mengatakan sepatah kata pun
"Kita mau kemana?. " tanya noa
"Beres kan semua barang-barang mu, kita pergi dari sini. " ucap mama ketus
"Noa gak mau pergi, noa gak mau papa sama mama pisah. "
"Sudah lah noa, mama tidak mau melihat putra mama menderita. Cepat, bereskan barang-barang nya. Mama juga akan mengemas barang-barang mama. "
Mau tidak mau noa harus mengiyakan perintah sang ibu, ia tidak mau menambah runyam masalah ini.
Mereka berdua benar-benar pergi meninggalkan rumah mewah nan megah itu.
"Mama, kita akan tinggal dimana? Kita tidak punya tempat tinggal selain rumah itu. " tanya noa, Sedari-tadi noa masih diam mengikuti apa yang sang ibu katakan. Tp sekarang ia tidak bisa jika hanya berdiam seperti ini.
"Siapa bilang kita tidak memiliki rumah selain rumah itu? Mama punya, dulu sebelum mama menikah dengan papa mu. Mama pernah membeli rumah, sekarang hanya di huni oleh pembantu yang bersih-bersih rumah. " jawab mama sambil tetap fokus menyetir
KAMU SEDANG MEMBACA
Only About Me || NI-KI HEESEUNG ENHYPEN
Non-Fiction"Bang, selalu ada buat aku ya bang. Selalu ada di sisi aku, bersama aku selamanya. " "Maafin abang ya, noa. " "Untuk apa bang?. " "Abang gak bisa janji, gak selama nya abang akan selalu di sisi kamu. Tahu kan kalo di dunia ini itu tidak ada yang ab...