Halo gaurr
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Deru motor terdengar berhenti di samping Noa, namun Noa masih belum sadar akan hal itu. Ia masih sibuk dengan pikiran nya sendiri, membuat seseorang yang sedang menatap nya jadi jengah sendiri."Noa?. " panggil nya sambil meraih pergelangan tangan yang lebih muda, Noa yang sadar pun jadi menyadari keberadaan orang lain di hadapan nya
"Ada apa? Kenapa melamun di tepi jalan seperti ini? Bahaya jika sampai ke tengah jalan. " ucap nya
"Kak jino sejak kapan di sini? Noa gak nyadar kalo kakak dateng. "
Pemuda di hadapan Noa adalah jino, salah satu sahabat heli yang waktu itu mereka saling berkenalan.
"Beberapa saat yang lalu, baru pulang sekolah ya? Tumben pulang cepat?. "
"Guru ada rapat lagi buat bahas ujian kenaikan kelas, kak. Jadi karena gak ada pelajaran pada di pulangin, memang pulang nya kecepatan kaya gak sekolah. " Noa terkekeh melihat dirinya seperti berandalan sekolah yang tukang bolos
"Mau pulang kan? Kakak anter yuk, sendirian kaya gini kasihan lihat nya."
"Gak usah kak, Noa bisa pulang sendiri kok. Noa gak mau ngerepotin kak jino, Noa gak mau di kasihani. " tolak Noa
"Kan kakak yang nawarin bukan Noa yang minta, ayo naik. Panas terik kaya gini jadi gampang pusing, ayo naik. Bus akan lewat lagi nanti 1 jam lagi, mau nunggu selama itu?. "
Noa pun akhirnya mengiyakan ajakan jino, daripada ia menunggu terlalu lama.
"Noa, nanti ikut kakak ya. " ucap jino, suara nya agak tenggelam karena deru motor lebih keras terdengar
"Kemana kak!?. " tanya Noa agak mengeras kan suara nya
"Ke tempat yang bagus, mau ya. Temenin kakak, masa kakak sendiri. "
"Nanti ya kak kalau Noa udah ganti baju terus mandi, masa pake seragam terus!. "
"Oke, nanti kakak tunggu di depan rumah mu. "
Sesampainya di halaman rumah Noa, jino sempat terdiam sejenak. Rumah Noa sangat besar, mewah dan luas. Pikiran nya bergelayut ria, sampai-sampai tak menyadari keberadaan seorang wanita paruh baya yang sedang berdiri di teras rumah menatap kedua nya.
"Udah pulang kamu, Noa? Tumben, kamu sakit? Jadi izin pulang?. " tanya sang ibu ketika sang anak menjabat tangan nya
"Gak mah, guru ada rapat buat ujian kenaikan kelas jadi di pulangin. " jawab Noa
"Dia siapa? Temen kamu?. " tanya sang ibu masih memperhatikan seorang pemuda yang tengah terkagum-kagum akan kediaman keluarga Noa
"Iya, Noa masuk dulu mau mandi. " ucap Noa lalu masuk ke dalam rumah
Jino masih asik pada dunia nya, sampai tak menyadari jika ibu Noa sudah berdiri tak jauh dari nya.
"Temen nya Noa ya, nak?. " tanya wanita paruh baya itu membuat jino terkejut
"Astaga kaget aku___eeh selamat siang tante." sapa jino
Wanita itu tersenyum, memaklumi keterkejutan pemuda di hadapan nya.
"Masuk yuk, Noa sedang mandi. Mau ajak Noa pergi ya?. "
"Iya tante, kasihan Noa pasti sumpek di rumah terus. Mau belajar kok tante, bukan mau main. " jino bingung mau jawab apa, ia ingat ucapan heli beberapa waktu lalu. Bahwa Noa tidak boleh di ajak bermain, apalagi sampai menyia-nyia kan waktu belajar nya hanya untuk bermain.
"Iya gak papa, mau main juga gak papa. Jaga putra saya ya, kasih tahu nak heli. Tante titip ucapan terimakasih buat dia, terimakasih udah jaga Noa. "
"Iya nanti jino sampai kan, tante baru pulang kerja ya?. "
"Iya, kantor lagi jam istirahat jadi sempetin pulang. Nak heli orang nya baik banget ya, sampai-sampai Noa suka banget cerita soal nak heli ke tante. Makasih banget ya untuk sekali lagi, tante jadi seneng liat Noa bahagia. "
"Memang nya tante gak bisa buat Noa bahagia?. "
"Tante gak bisa berbuat apa-apa ketika sudah di hadapan ayah nya Noa, ayah nya Noa bukan lah orang yang lemah lembut seperti kelihatan nya.Nak heli pasti pernah cerita ini, Noa pasti pernah cerita ke nak heli. Tante selalu berharap kalau Noa bisa bahagia, walaupun itu bukan karena kami. "
Jino terdiam, jadi ini yang di maksud heli. Pantas saja heli begitu menjaga Noa dan menyanyangi Noa, heli bukan hanya sekedar kasihan tp juga menyayangi nya dengan tulus.
"Ya sudah, tante ke dalam dulu. Nunggu nya di dalam saja, biar nanti tante minta bibi buat minuman untuk mu. " ucap wanita paruh baya itu lalu pergi
Jino duduk di sofa ruang tamu, ia sibuk memikirkan ucapan ibu nya Noa. Anak SMA seperti Noa hidup nya sudah se hancur ini karena keluarga nya sendiri, ia menyesap ice jus mangga yang di sediakan. Rasanya seperti biasa nya, tidak ada yang spesial.
"Kak, mau istirahat dulu apa langsung pergi?. " tanya Noa setelah ia selesai bersiap-siap
"Langsung aja, kamu bawa buku materi pelajaran kamu ya. " ucap jino
Noa nampak bingung namun sedetik kemudian ia mengiyakan dan mengambil beberapa buku yang akan di bahas besok.
"Yuk, aku udah selesai. "
"Yuk, pulang nya agak sore gak papa kan?. "
"Gak papa sih, kenapa sih kak? Ada masalah ya?mama ngomong apa sama kakak tadi?. "Noa agak terheran-heran dengan perubahan mood pemuda di hadapan nya ini
" eleh serius amat dah, kagak ngomong apa-apa kok mama mu itu. Yuk berangkat, daripada kelamaan."
Mereka berhenti di sebuah tempat yang lumayan jarang di kunjungi orang, jino lebih dulu masuk di ikuti Noa di belakang nya.
"Kita mau ngapain kak di perpustakaan?. " tanya Noa
"Belajar, kakak mau belajar sekaligus ajak kamu belajar juga. Daripada belajar di rumah gak seru, kakak akan ajarin kamu kalo ada yang gak kamu pahami. " ucap jino lalu berjalan menuju meja hampir ujung sudut perpustakaan, dimana tempat itu adalah tempat paling sepi dan jarang di duduki selain jino .
Keheningan melanda kedua nya, mereka berdua sama-sama fokus pada buku yang mereka pegang masing-masing.
"Kak." panggil Noa dengan pelan, jino mengalihkan pandangan ke Noa, walaupun tak berpindah posisi tetap sambil baca buku nya
"Ada soal yang Noa bingung cara ngerjain nya, kakak bisa bantuin gak?."
Terdengar malu-malu memang tp jino suka, ia lantas beranjak dan berpindah tempat duduk menjadi di samping Noa.
"Sini biar kakak ajarin, kalau gak paham juga jangan sungkan buat minta jelasin lagi. " ucap jino lalu mulai menjelaskan cara mengerjakan soal yang di tanyakan tadi, Noa perlahan mengerti lantas ia tersenyum.
"Kak, yang ini gimana? Noa juga gak tahu caranya. "
"Ini?. " tanya jino
"Iya, kakak bisa bantu jelasin gak?. "
"Bisa." kedua nya fokus pada apa yang ada di hadapan mereka
Beberapa saat akhirnya Noa dapat mengerjakannya sendiri dan jino kembali ke posisi awal nya, kembali membaca buku yang tadi sempat tertunda.
"Noa kalau bingung ngomong ya, jangan diam aja. Jadi nanti pas ujian kenaikan kelas bisa ngerjain, gak bingung sendiri. " ucap jino tetap sambil menatap buku full tulisan itu
Noa mengangguk, ia tidak tahu apakah jino mengetahui jawaban Noa apa tidak. Jino sebenarnya melihat anggukan Noa namun ia diam saja, sebenarnya sangat simpel kebahagiaan Noa. Jino saja heran, bisa ya seperti itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
See u next chap gaurrLuv ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Only About Me || NI-KI HEESEUNG ENHYPEN
Non-Fiction"Bang, selalu ada buat aku ya bang. Selalu ada di sisi aku, bersama aku selamanya. " "Maafin abang ya, noa. " "Untuk apa bang?. " "Abang gak bisa janji, gak selama nya abang akan selalu di sisi kamu. Tahu kan kalo di dunia ini itu tidak ada yang ab...