Part 13

7 5 0
                                    

Aku masih sibuk menggerakkan jemariku di atas keybaoard saat merasa sedang di tatap. Jadi aku memutuskan untuk menyimpan hasil kerjaku sebelum mendongak.

Mataku melebar tidak menyangka dan tidak siap jika harus bertemu dengan Mamanya Elzar alias istri bos besar. Aku segera berdiri dan memberi salam sambil sedikit membungkuk.

“Selamat siang Bu” Ternyata tidak hanya aku, rekanku yang lain pun melakukan hal yang sama

“Kalian santai aja, saya kesini cuma mau ketemu sama Alindra. Kamu kan orangnya ?”
Aku mengangguk dan menggaruk belakang leherku kikuk

“Ikut saya sebentar yah” Katanya melangkah pergi

Aku sudah akan mengikutinya saat Sari menahan ku dengan perkataannya yang membuatku takut

“Cie ketemu calon mertua” Dia terkikik bersama mbak Arumi dan mas Raihan yang membuatku ngeri
Istri bos besar membawa ku ke salah satu cafe depan kantor yang tidak terlalu ramai sehingga suasana cozy masih terasa.

“Kenalin saya Mamanya El, Cassandra. Kamu bisa panggil tante Cassie”
Jika kalian ingin tahu darimana Elzar mendapatkan perawakan yang tampan, itu karena gen Ibunya sangat kuat. Dilihat dari sisi manapun dia sangat cantik dan sangat bisa dipastikan jika dia ada turunan bulenya.

“Sebenernya pas El cerita tentang kamu, saya langsung minta dikenalin tapi dasar anaknya banyak alasan makanya gak pernah jadi. Sekarang tante disini tanpa sepengetahuan dia. Biarin biar dia tau rasa”
Aku hanya diam tidak tau mau menanggapi seperti apa.

Berarti Elzar emang gak mau aku dikenalin Tante batinku.

“El baik kan ?”

“Iya Bu”

“Gak usahlah panggil Ibu, saya marah kalau kamu panggil Ibu”

“Hmm..” Aku hanya mengangguk tidak tahu harus menjawab apa

“Tita bilang katanya El bucin banget sama kamu ya ? Aduh tante jadi penasaran”

“Hehehe” Aduhhh ketawa aku garing banget

Kami mengobrol banyak sambil menyantap makan siang, lebih tepatnya Istri bos besar yang banyak bicara dan menikmati makanannya. Aku ? rasanya seperti menelan batu. Satu kalimat terakhir sebelum ia pergi sukses membuatku tersedak ludah sendiri.

“Tante udah gak sabar liat kalian jadi manten” Katanya dengan senyum seribu Watt yang membuatku menggigil.

Aku takut

Aku tidak pernah berpikir bahkan membayangkan untuk menikah dengan Elzar saja tidak pernah. Aku memang sedikit sakit hati mengetahui Nana dekat keluarga Elzar, tapi aku sama sekali tidak ada niat untuk menjadi bagian didalamnya.
Apa kami putus saja ? Tapi aku tidak ingin ditinggal Elzar. Aku…tidak ingin kehilangannya.

Aku kembali ke kantor dengan pikiran kosong, sungguh aku tidak bisa memikirkan apapun. Tiba di lobi langkahku sontak terhenti menemukan kekasihku disana sedang menunggu lift dengan senyum bodohnya yang dia bagikan bersama Anna.

Nih cewe gatel banget sama pacar orang
Sialan Elzar! Dia bahkan tidak menyadariku yang berdiri tidak jauh darinya. Lihat saja nanti siapa yang akan kelimpungan. Mendengus jengkel aku melangkah ke arah lift.
Aku tidak menoleh pada mereka saat tiba disana, Gotcha! Tersenyum dalam hati saat Elzar berpindah ke sebelahku. Dia sudah akan menarik ku masuk ke dalam lift khusus itu saat aku dengan gesit masuk ke dalam bilik lift untuk karyawan.

Tidak peduli dengan tampang kesalnya bahkan saat sudah tiba di lantai yang sama aku masih tidak memperdulikannya. Biar saja dia menghabiskan waktu bersama Nana-nya, cihh mereka bahkan punya panggilan kesayangan masing-masing.
Entah kenapa melihat Bobby dari bagian marketing berdiri di depan kubikelku membuatku kian bersorak dalam hati. Aku jelas tahu jika lelaki ini menyukai ku, itulah mengapa aku berniat memanfaatkan rasa sukanya untuk saat ini.

Future PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang