8

1.1K 105 7
                                    

Dulu setelah gagal menikah dengan Yaza, Wynna selalu berusaha menyibukan dirinya untuk bekerja. Dirinya sempat berfikir untuk mengabdikan diri sebagi Volunteer. Wendy sebagai seorang kakak tentu merasa prihatin atas hal yang menimpa adiknya. "life still going on, dek. Kamu mau sampai kapan terpuruk kaya gini?" Wendy menatap sendu adiknya. "Kamu gak pengin ambil cuti buat liburan? Atau staycation bareng Ningsih gitu?"

"I'm okey mba, mba nggak usah khawatir. Aku udah biasa aja, emang lagi mager kemana mana mba. Ningsih juga lagi sibuk pacaran sama Cevin." Wynna selalu berusaha tersenyum kalau lagi ngobrol berdua sama Wendy

Setelah menyelesaikan sholat subuh berjamaah tadi, Nana memilih kembali melanjutkan tidurnya. Tadi slesai sholat Wynna sempat bertanya pada Nana soal menu sarapan pagi. Nana request nasi goreng dan disinilah Wynna sekarang, berkutat didapur membuat sarapan untuk suaminya

Awalnya Wynna memang menolak untuk dijodohkan, tetapi sekarang dia belajar menikmati prosesnya. Semoga saja di bukan golongan istri yang durhaka

"Loh non, ngapain di dapur?" tanya bu Mar, ibu paruh baya yang bantu bantu di rumah mertuanya

"Wynna aja bu." Wynna memberikan senyum hangatnya "Nana minta nasi goreng tadi. Oh ya, Bunda sama ayah biasa sarapan apa, bu?"

"Kalo makanan bapak semuanya ibu yang siapin, mba Wynna. Saya cuma bantu bantu doang. Buat mas Keano dan mas Jean juga sama mba, ibu mereka yang masakin."

"Wynna, udah didapur aja." Jessy datang sambil bawa botol susu milik Jean

"Iyah kak, Wynna bikin nasi goreng nih. Kakak sama abang sarapan nasi goreng bareng ngga papa kan?, Wynna buat banyak ini."

"Wahh enak tuh kayaknya, boleh deh. makasih ya, dek." Jessy masih sibuk dengan botol susunya. "Kakak mau keatas dulu, sekalian bangunin yang lain buat sarapan bareng." ujar Jessy sambil mengelus bahu Wynna


Acara sarapan slesai, Wynna juga sekarang sudah dirumah milik Nana. Baru sampai saja Wynna dan Nana sudah disambut hangat oleh Karina dan Jevano

"Sorry, nggak nerima tamu." ketus Nana pada Jevano. Jevano langsung mengeplak sayang kepala sahabatnya itu

"Wyn, nggak salah nih satu koper doang." Karina heran dengan barang bawaan Wynna. "Ini gue bawain cheesecake, Nana bilang lo suka cheesecake."

"Yang lainnya nyusul, kak. Kak Karin bikin sendiri?" ujarnya sambil menerima bungkusan dari Karina. "Makasih ya, kak. Duh jadi ngrepotin deh."

"Kaya sama siapa aja, itu gue beli. Gue nggak pinter baking. Oh ya, sorry. Kita nggak bisa lama nih, Wyn. Mau cek baby." tangannya sambil mengelus perut yang masih rata

"Oh pantes kak Jevano nggak kerja. Sehat sehat ya baby and mom." ujar Wynna sambil memeluk Karina

Ada senyum getir dari Wynna setelah Jevano dan Karina pamit. Bisakah Wynna mengandung? Sedangkan pernikahan mereka saja belum tentu berhasil.

Nana menangkap eskpresi Wynna, dia merangkul Wynna dibawanya masuk kedalam rumah. Ini pertama kali Wynna datang. Dia berharap rumah ini bisa menjadi surga untuk mereka

"You like it?" tanya Nana, sekarang mereka sedang berada dikamar. "Lo bisa ganti atau nambah barang sesuka lo. Gue nggak masalah."

"Not bad, thank's."

"Buat?"

"Everything." Dia duduk disofa yang ada dikamar mereka

Nana menyadarkan kepalanya pada bahu Wynna, dia meraih tangan mungil Wynna untuk digenggam. "Now, tell me. Hal apa yang buat lo murung." dan Wynna tersenyum getir lalu menggelangkan kepalanya

Let's Find Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang