25

895 94 19
                                        






"Hallo assalamualaikum."

"Yes, wife. Kenapa?"

"Hehee mau minta ijin boleh gak nanti pulang kerja aku pengin ke pasar malem bareng Naya?"

Nana melihat jam dinding di ruang kerjanya. "Emangnya kamu pulang jam berapa hari ini?"

"Hari ini rada telat sih jam 7 an mungkin, jadi rencananya dari kantor langsung ke pasar malem. Boleh gak?"

"Okey gak apa apa tapi kalo bisa pulangnya jangan kemaleman yah? Nanti kalo mau minta di jemput kabarin aku."

"Okey husband. Thank you yeah."

"Hmm, see you later then yeah." setelah sambungan telfonnya terputus Nana melatakan ponselnya di atas meja. Senyum dan nada lembut saat melakukan sambungan telfon dengan sang istri tadi kini langsung hilang seketika di gantikan dengan wajah datar dan dingin tanpa ekspresi. "Bisa langsung to the point?" ucap Nana dengan nada datarnya

"Kenalan dulu kali-

"Nope. Langsung aja gue banyak kerjaan." potong Nana langsung

"Gue mau minta lo buat ceraiin Wynna!"

Nana menaikan salah satu alisnya bingung mendengar ucapan Yaza barusan. Iya Yaza dateng ke kantor Nana awalnya memang Yaza ingin mengajak Nattama grup untuk bekerjasama dengan perusahaannya tapi setelah bertemu langsung dengan founder nya Yaza merubah niatnya dia masih mengingat dengan jelas wajah Nana saat pertama kali bertemu di rumah sakit dulu ternyata suami Wynna bukan orang biasa. Yaza memang berniat menceraikan Marissa demi bisa balik lagi bersama Wynna. Bahkan Yaza dulu berencana menjadikan Wynna sebagai istri keduanya karna menurut Yaza dia sendiri lebih mencintai Wynna dari pada Marissa tapi karna syarat dari ibunya yang dimana Yaza boleh menikahi Wynna setelah Yaza mau menikah dengan Marissa lebih dulu

"Excuse me? Gue gak salah denger?"

"Gue sama Wynna saling mencintai kami bahkan dulu kita sudah mempersiapkan pernikahan."

"But you get married with another girl?"

"Harusnya sih gue masih bisa tetep menikah sama Wynna, kalo Wynna gak tau soal pernikahan gue."

Nana beneran gak habis pikir dengan manusia dihadapannya sekarang ini. Apa katanya? Dia bakal tetep nikah sama Wynna biar pun statusnya sudah menjadi suami orang, begitu? Nana tersenyum senyum yang sulit diartikan tatapannya seakan dapat menusuk lawan bicaranya. "You mean's it's poligami?"

"Wyh not?" jawab Yaza begitu santai dia menyandarkan punggungnya pada kursi. "Di agama gue boleh aja poligami. Uang gue banyak lebih dari mampu buat punya istri lebih dari satu lagian kami juga saling mencintai gue yakin Wynna gak keberatan soal itu."

Nana speechless mendengar jawaban Yaza. "Iya kalo lo mau poligami atau apa pun itu it's up to you, i don't care. Kenapa lo malah dateng ke kantor gue nyuruh gue buat ceraiin istri gue. Lo waras gak sih?"

"Karna gue masih cinta sama Wynna dan gue yakin Wynna juga masih cinta sama gue. Gue pacaran udah lama sama dia dan gue juga udah pernah ngelamar dia."

Nana mengangguk seolah paham "I see but dari mana ceritanya istri gue masih cinta sama lo, sedangkan lo udah ninggalin dia buat nikah sama perempuan lain pas kalian lagi nyiapin pernikahan kalian!" Emosi Nana beneran udah gak bisa di tahan lagi ingin banget nonjok muka Yaza

"Karna gue cinta pertamanya dia dan gue yakin kalo gue ceraiin istri gue sekarang Wynna bakal mau balik lagi sama gue!"

Nana tertawa sambil bertepuk tangan. "Gue kaya orang bego banget anjir dengerin omong kosong lo itu. Mending lo pergi deh sekarang gue lagi banyak kerjaan dan gak punya waktu buat ngeladenin ocehan lo yang gak masuk akal itu! Persetan about first love."

Let's Find Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang