"Waalaikumsalam, ehh ada bu dokter. Mari masuk bu."
Wynna dan Nana mencium tangan ibu Naya hormat saat mereka di persilahkan masuk
"Aduh bu dokter sendalnya di pake aja gak apa apa rumah kita kotor." ucap ibu Naya saat melihat Nana dan Wynna melepas alas kaki mereka
"Wynna aja bu." Wynna memberikan bingkisan pada ibu Naya. "Ini tolong di terima ya bu, kita kesini mau liat keadaan Naya, ibu apa kabar?"
"Alhamdulillah ibu sehat nak. Gak usah repot repot gini bu dokter. Kalo mau jenguk Naya tinggal datang aja langsung kesini, kita jadi gak enak udah banyak ngrepotin bu dokter dan pak Marshall. Mari bu dokter saya anter ke kamar Naya."
Rumah minimalis yang hanya terdiri satu lantai dan hanya memiliki beberapa ruangan saja tetapi terlihat begitu rapi dan bersih
Naya hanya tinggal bertiga dengan ibu dan adiknya yang masih SMP, Naya bekerja di klinik juga atas bantuan dari Wynna
"Nay ini ada dokter Wynna dan suaminya dateng."
Wynna melihat Naya sedang duduk di kursi roda deket jendela sambil tangannya telaten menjahit kain
"Ehh dokter Wynna, mau di luar aja dok? Kamar Naya sempit soalnya hehhee."
Mendengar itu Wynna melirik suaminya seolah memberi isyarat 'tolong bantu dorong Naya'
"Ehh pak Marshall gak apa apa pak saya bisa sendiri kok." tolak Naya halus saat Nana akan membantunya
"Gak apa apa, kamu kaya baru kenal aja sama suami aku Nay, masih aja kaku."
"Iyah gak enak lah dok, saya aja udah ngerusakin mobil dokter Wynna."
Wynna kembali di selimuti rasa bersalah lagi, di tambah kondisi Naya yang sekarang duduk di kursi roda, Wynna tau betul Naya merupakan tulang punggung di keluarga nya
"Ibu buat kan minum dulu buat kalian yah, nak." pamit ibu Naya, Wynna dan Nana mengangguk sopan dan tersenyum hangat sebagai jawaban
"Dokter Wynna gak apa apa emang pergi pergi kaya gini? Bukannya udah mulai deket waktu lahiran dok?"
"Masih tiga empat minggu lagi Nay. Tapi iyah gini gak bisa lama lama juga udah sering engap soalnya."
"Wajar dok namanya juga hamil tua, tapi dokter selama hamil makin cantik aja sih, anaknya pasti perempuan."
"Loh emang Nay? Kita usg laki laki loh, tapi dokter gak yakin juga ya kan Na? Soalnya tiap di cek ngumpet mulu akhirnya kita mutusin buat jadi kejutan aja."
