"Muka lo kenapa, Ji?" tanya Harsa niatnya mau ngajakin Jian dan Nana makan bareng soalnya Jevan lagi meeting di luar dia gak punya temen buat diajakin makan siang bareng."Temen lo tuh bang, aneh banget masa minta rujak strawberry padahal dia kan gak suka strawberry?" tangan Jian masih ngutak ngutik ponselnya nyari info dimana tempat yang jual strawberry. "Dan mana ada strawberry di rujak kek apa coba bentuk strawberry dirujak."
"Hahahaa." Harsa ketawa ngakak. "Bocahnya dimana sekarang?"
"Di dalem tuh. Mana kerjaan di serahin semua ke gue lagi. Ini sekarang gue mesti nyari tukang rujak strawberry dimana coba."
"Beli strawberry nya aja dulu nanti lo cari tukang rujak pinggir jalan minta bumbunya udah simple."
"Bener juga lo bang!" Jian senyum sumringah dapat solusi dari Harsa. "Lah btw lo ngapain kesini bang?" baru di tanyain sama Jian padahal udah ngobrol ngalor ngidul dari tadi
"Mau ngajak lo makan siang bareng sih tadinya sama bos lo juga."
"Yah pak Marshall mah udah di bekelin sama bininya."
Harsa memperlihatkan paper bag nya yang berisi bekel juga dari Gishel. "Gue juga di bekelin sama bini gue."
"Ya udah masuk aja sono. Gue mau nyari pesenan bos dulu. Aneh banget kaya orang lagi ngidam aja."
Harsa yang mendengar ucapan Jian menaikan satu alisnya. "Beneran ngidam kali. Udah ahh gue mau masuk dulu."
Harsa masuk keruang kerja Nana tanpa ketok pintu dulu sesantai itu emang anaknya, yang punya ruangan masih bacain dokumen dengan kaca mata yang sedikit merosot di hidung mancungnya. "Makan dulu nyet."
Nana mengalihkan pandangannya dari kertas ke seonggok laki laki yang menyapanya. "Kapan lo masuk?"
"Tadi." Harsa langsung duduk di sofa lalu membuka bekelnya. "Pesen kopi dong Na." malah jadi dia yang kaya bos
"Pesen sendiri ngapain nyuruh gue." Nana ikut bergabung sama Harsa dia juga ngeluarin bekelnya juga
"Biar lo yang bayar."
"Enggak boleh ngopi gue, udah di jatah sama Wynna."
Harsa yang tadinya mau nyuap jadi gagal dia kembali meletakan sendoknya. "Di jatah gimana?"
"Sehari sekali doang, sisanya teh herbal." Nana menunjuk botol termos berisi teh yang di bawain sama Wynna tadi pagi
"Lah lo ngapa jadi teh herbalan segala dah." Harsa geleng geleng kepala. "Lo mau vanilla latte gak, gue mau pesen ke Jian nih anaknya mumpung lagi di luar." Harsa mengetik pesanannya di kirim ke Jian iya Harsa bayarnya pake uang Nana lah wong Jian yang pegang card nya Nana. "Dia lagi nyari rujak buat lo."
"Vanilla latte boleh deh. Gue nyuruh nyari rujak dari tadi baru pergi anaknya?"
"Mana gue tau, tadi pas gue kesini anaknya lagi kusut mukanya bingung nyari rujak strawberry dimana. Lagian lo aneh banget dah biasanya juga gak doyan sama strawberry, ini malah minta rujaknya." mereka sambil menikmati bekel makan siangnya
"Gak tau, dua minggu lalu juga gue makan yogurt strawberry puya Wynna tapi abis itu gue langsung muntah."
"Bangsat lo, gue lagi makan yahh nyett ngapa cerita begituan sih."
"Gue cerita doang bukan muntah di depan lo." jawab Nana acuh
"Anjing lo Na!"
Mereka ngabisin makan siangnya di selengi keributan kecil biasa dua manusia yang memiliki golangan darah yang sama AB ini mana bisa akur kalo ketemu tapi malah hal itu yang membuat mereka memiliki kekompakan secara natural. "Tapi lo ngerasa ada yang aneh gak sih?" tanya Harsa setelah menyelesaikan makan siangnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Find Happiness
RomanceKehidupan pernikahan Wynna Damayanti dengan Jaenanda Nattama yang di jodohkan oleh orang tua mereka Note: mature content 21+