Wynna lagi nonton tv di rumah tetangga sebelah karna udah tiga hari Nana tugas ke Singapura sebenarnya Nana udah nyuruh Wynna buat tinggal di rumah bunda atau mama nya tapi Wynna menolak. "Aku nggak apa apa, Na. Lagian di sebelah ada kak Karin sama kak Jevan jadi kamu gak usah khawatir. Nanti aku juga bisa nyuruh Ningsih buat nemenin aku." ucap Wynna sebelum Nana berangkatJam menunjukan pukul 9 malam Wynna pamit kepada tuan rumah tapi Karin malah menyuruh nya untuk menginap saja, dengan halus Wynna menolak. Awalnya Wynna berniat vidio call dengan Nana setelah slesai ganti baju tidur dan ritual malamnya, dia merebahkan dirinya dan mengambil ponsel di atas nakas tempat tidur
Saat akan memencet nomor telfon suaminya Wynna terkejut mendengar pintu kamar di ketuk dari luar seingat nya dia sudah mengunci semua pintu rumah, apakah ada maling yang mengetuk pintu terlebih dahulu? Wynna yang ketakutan karna dirumah sendirian dia mencari nomor Karin untuk meminta bantuan namun saat dia mendengar suara seseorang yang sangat familiar memanggilnya dia memasang telinganya lebih tajam lagi untuk mendengar lebih jelas
"Siapa?" tanya Wynna takut
"Ini aku sayang! Tolong buka pintunya dong!!"
"Nana?" Wynna memastikan
"Iyah sayang ini aku. kamu bisa tolong bukain pintunya!"
Dengan takut wynna melangkah memutar kunci yang tergantung lalu membuka knop pintu, dia bernafas lega saat melihat wajah Nana"Kenapa mukanya gitu?" tanya Nana dia melihat wajah istrinya yang kaget dengan nafas yang memburu
"Ishhh kamu kenapa sih gak bilang dulu kalo mau pulang!" meskipun kesal dia menggandeng tangan suaminya membawanya masuk ke kamar lalu duduk di tepi kasur. "Katanya flight besok siang?" Wynna menatap kesal pada suaminya karna sudah membuat dirinya kaget setengah mampus
"Kejutan dong." Nana terkekeh tangannya menarik pinggang istrinya untuk duduk di pangkuannya memeluknya erat. "Kangen banget tau, kamu sih gak mau ikut aku." Wynna bisa merasakan deru nafas Nana saat hidung mancungnya menyentuh kulit leher Wynna
"Aku juga punya kerjaan kali disini lagian kamu tuh ke Singapura bukan buat jalan jalan." Wynna juga merindukan suaminya dia bersandar pada dada bidang Nana mencari kenyamanan yang 3 hari lalu dia rindukan
"Aku tuh takut kalo tadi ada maling, jadi tadi aku mau hubungin kak Karin buat minta bantuan kak Jevan, lagian kamu kenapa sih gak hubungin aku dulu kalo mau pulang?" Wynna cemberut menatap suaminya dari bawah. "Kan aku bisa jemput kamu di bandara." tangannya mengelus lembut rahang sang suami
"See, like someone miss me so much." Nana menyatukan hidung mereka menggesek hidungnya gemas. Mereka tersenyum bersamaan, tangan Wynna bermain pada bagian tubuh favorit nya. Nana memiki leher yang panjang dan jakun yang berbentuk hati jakun yang indah Wynna sangat suka
"Sakit jangan di teken teken dong, Wyn." ucapnya saat Wynna bermain di jakunnya. Tangannya merapikan rambut Wynna yamg menutupi wajah cantik istrinya. "Kenapa jadi tambah cantik sih, hmmm?" Nana memciumi kedua pipi Wynna bergantian lanjut ke kening hidung lalu bibir ranum yang selalu menjadi candunya
Ciuman yang menyalurkan kerinduan, Nana dapat menghirup aroma wangi parfum yang manis dan wangi vanilla dari rambut panjang Wynna dia merindukan aroma itu. Wynna mengalungkan tangannya pada leher Nana dia membalas ciuman itu dan membiarkan Nana mengabsen semua yang ada di mulutnya
Nana mendorong tubuh Wynna membaringkan nya di kasur ciuman itu turun ke rahang leher dan tulang selangka. Tangannya masuk kedalam baju satin yang Wynna pakai Wynna mendesah saat tangan Nana mulai meremas salah satu buah dada nya dia sekuat tenaga mendorong bahu Nana dengan kedua tangannya nafasnya tersenggal senggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Find Happiness
RomansaKehidupan pernikahan Wynna Damayanti dengan Jaenanda Nattama yang di jodohkan oleh orang tua mereka Note: mature content 21+