Chapter 7

5.3K 426 4
                                    

Seungcheol terus meminum wine yang mahal sambil menelusuri Jalan Trevi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seungcheol terus meminum wine yang mahal sambil menelusuri Jalan Trevi. Jeonghan hanya bisa menatap suaminya yang mulai mabuk itu dengan wajah yang tidak percaya.

Suaminya yang dingin dan selalu taat peraturan itu tiba-tiba ingin berenang di Fontana De Trevi, salah satu tempat paling bersejarah di Roma. Tentu saja kompleks air mancur dan kolam air yang disebut-sebut Fontana De Trevi ini sebenarnya bukan tempat orang berenang.

Fontana De Trevi adalah tempat orang melemparkan koin. Konon, orang yang melempar koin akan cepat mendapat jodoh, atau bisa mendapat keberuntungan dan rejeki mendadak. Fontana De Trevi dikenal sebagai ikon cinta di Roma. Sepengetahuan Jeonghan, air mancur ini sangat terkenal dan biasanya pasti padat dengan turis, namun sekarang pukul tiga pagi... hanya ada Seungcheol dan Jeonghan di sana.

Sebenarnya Jeonghan tidak ingin ikut, ia benar-benar bukan tipe orang yang suka berkeliaran pada pukul tiga pagi... namun, ini adalah pertama kalinya seorang Choi Seungcheol yang dingin itu meminta tolong kepadanya.

Pria itu benar-benar terlihat kesepian. Jika diingat-ingat, sejak SMA Seungcheol memang senang menyendiri. Satu-satunya teman Seungcheol hanyalah Seokmin, mereka juga berteman karena Seokmin yang selalu saja menempeli Seungcheol.

Jeonghan memang membenci pria ini... tapi sebagai seseorang yang punya hati, Jeonghan merasa iba melihat pria itu meminta tolong kepadanya.

Seharian ini- ah, sepanjang mereka menikah, Jeonghan sebenarnya tidak banyak tahu tentang diri Seungcheol yang sebenarnya. Mereka terus saja berakting dan bertengkar... bahkan hari ini mereka harus berakting seharian.

Sejujurnya, Seungcheol yang sedikit mabuk di depannya ini, adalah Seungcheol yang sangat ingin Jeonghan kenal. Seungcheol yang terbuka dan membutuhkan seorang teman.

"Seungcheol," Jeonghan memanggil suaminya, "Kau sudah mabuk ya?"

Seungcheol melompat masuk ke air mancur itu, tidak mempedulikan pertanyaan Jeonghan. Pria itu mengambil koin-koin di air mancur itu dan melemparnya ke jalan raya. Suaminya itu memandang wajah Jeonghan dengan dingin, kemudian tanpa pikir panjang langsung menarik Jeonghan masuk ke air mancur itu.

"YAK!! Choi Seungcheol, kau benar-benar sudah mabuk ya?"

"Kau benci padaku bukan?" Seungcheol menatap Jeonghan dalam-dalam, "Pada malam pertama kita kau bilang kau sangat benci padaku."

"Ya, aku memang benci padamu... kenapa kita membahas hal ini di tengah air mancur paling romantis di dunia?" Jeonghan berbalik dan melangkah keluar dari air mancur itu, namun sebelum Jeonghan sempat keluar, Seungcheol langsung memeluk Jeonghan dari belakang.

"Aku tidak benci kepadamu," Seungcheol memeluk Jeonghan lebih kencang.

"Kau benar-benar sudah mabuk," Jeonghan melepaskan pelukan itu dan berusaha untuk pergi. Namun ia tidak bisa. Kata-kata Seungcheol dan pelukan hangat pria itu, membuat Jeonghan tidak ingin pergi.

marié Choi Seungcheol [JEONGCHEOL/CHEOLHAN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang