Chapter 26

3.7K 316 22
                                    

Pagi itu, Jeonghan benar-benar merasa segar. Tidurnya pulas sekali tadi malam. Untung saja ia tidak mabuk-mabukkan dengan Minki, kalau ia terlalu banyak minum sake, ia mungkin akan hangover dan muntah-muntah pagi itu.

Saat ia keluar dari kamarnya, ia tidak menemukan Seungcheol di manapun. Pria itu tidak ada di ruang tamu, di kolam renang, maupun di kamarnya. Baguslah, mungkin pria itu sudah pergi entah kemana.

"Guk!"

Anjing putih Samoyednya, Cheollie, terlihat senang dan langsung berlari ke pelukan Jeonghan.

Anjing itu benar-benar lucu. Bulunya yang seputih salju terasa sangat lembut ketika Jeonghan memeluknya.

Ah, tidak terasa Cheollie sudah besar sekarang. Dulu tubuh anjing itu lebih kecil dari bantalnya, sekarang tingginya sudah hampir sepinggang Jeonghan.

"Ah, selamat pagi Cheollie!" Jeonghan tersenyum hangat, "Oh ya, Seungcheol ada dimana?"

"Guk!" Cheollie menggoyangkan ekornya dan berlari-lari menuju ke ruang makan.

"Tunggu aku!" Jeonghan terlihat panik, "Aku tidak benar-benar ingin bertemu Seungcheol! Aku hanya bertanya. Lebih tepatnya, aku belum siap untuk bertemu Seungcheol!"

Anjing itu tidak mendengarkan kata-kata Jeonghan. Ia terus berlari menuju ke ruang makan. Jeonghan ikut berlari mengejarnya.

Anjing ini tidak benar-benar mengerti kata-katanya kan?

Mungkin saja Seungcheol tidak ada di ruang makan, mungkin saja anjing putih itu hanya ingin berlari bersamanya. Belakangan ini Jeonghan pergi-pergi terus. Cheollie pasti kesepian.

"Guk!" Saat anjing itu berhenti, Jeonghan juga ikut berhenti.

Sial. Ternyata anjing ini pintar.

Seungcheol benar-benar ada di ruang makan. Pria itu sedang duduk dan membaca koran. Saat Jeonghan tiba di ruang makan itu, Seungcheol meletakkan korannya dan mengangkat cangkir kopinya.

"Se-selamat pagi," Jeonghan merasa dirinya begitu gugup berada di hadapan suaminya itu.

"Hmm...," Seungcheol menjawabnya dengan anggukan.

Kemarin malam saat ia tidur, Seungcheol sudah tidur. Ia tidak perlu bercakap-cakap dengan suaminya yang dingin itu.

Ah sial.

Sekarang ia terpaksa harus berbicara dengan Seungcheol. Semoga saja pria itu tidak membicarakan soal apa yang terjadi di Gili. Ah, kejadian itu begitu memalukan. Jeonghan pasti terlihat seperti orang yang terlalu percaya diri dan gila seks. Sial. Sial. Sial.

"Jeonghan," Suara suaminya terdengar tenang dan misterius.

Walaupun suara pria itu terdengar tenang, Jeonghan tidak merasa lebih baik. Perasaan Jeonghan masih bercampur aduk.

Ah! Pikirkan sesuatu! Carilah topik untuk dibicarakan sebelum pria itu membicarakan hal memalukan di Gili! Cari topik sekarang!

"LUKA bakarmu!" Jeonghan tiba-tiba setengah berteriak karena terlalu gugup, "Kelihatannya lukanya sudah membaik! Warna kulitmu sudah berubah menjadi agak gelap. Warna kemerahannya sudah hilang."

marié Choi Seungcheol [JEONGCHEOL/CHEOLHAN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang