Dear Choi Seungcheol,
Kau mungkin tidak tahu namaku, tapi namaku adalah Yoon Jeonghan. Aku sangat menyukai dirimu yang pintar dan berpenampilan baik. Jantungku berdebar sangat kencang ketika melihatmu dari jauh dan hatiku mengatakan bahwa kau adalah lelaki sempurna. Aku sangat gugup saat menuliskan surat ini, karena itulah tulisanku jadi bergetar begini… anu, aku sebenarnya sejak dulu ingin menjadi pacarmu. Aku berjanji akan membawa bekal untukmu setiap pagi, merapikan dasimu sebelum berangkat sekolah, tidak cemburuan, dan selalu setia. Aku menunggu jawabanmu.
With love,
Yoon Jeonghan
---------------------------------------------------------
Jeonghan memandang surat cinta yang ia temukan di gudang dengan kesal. Kenapa dirinya begitu bodoh saat itu?
Yah, saat itu ia masih kecil, masih lugu, masih SMA. Dirinya yang sekarang adalah seorang dokter dan ia telah tumbuh menjadi seorang yang pintar dan berpendidikan. Ia tidak lagi menyukai Seungcheol yang dingin dan tidak berperasaan itu. Ia ingin mencari seseorang yang penyayang, bukan seorang robot penghasil uang yang menyebalkan.
"Tuan Jeonghan, sebentar lagi pasien pertama anda akan datang," ucap seorang suster, "Ini daftar pasien anda hari ini."
Jeonghan menganggukkan kepalanya dan merapikan meja kerjanya yang berantakan. Ia dapat mencium bau yang sangat dikenalnya— bau rumah sakit. Mungkin bau ini tidak disukai oleh banyak orang, tapi Jeonghan menyukainya. Ia adalah orang yang suka bekerja. Kesibukan membuatnya bersemangat dan lepas dari stress.
Jeonghan menatap daftar pasiennya dan menghela nafasnya. Pasiennya sedikit sekali. Ah, Jeonghan adalah dokter yang spesialisasinya adalah operasi plastik. Jadi setiap hari ia akan merawat orang yang ingin mengubah penampilan mereka. Ia merasa pekerjaannya ini adalah pekerjaan yang menyenangkan, namun sayangnya operasi plastik tidak begitu digemari di kota ini. Begitu banyak orang yang konserfatif dan menentang operasi plastik.
Jeonghan dapat mendengar suara ketukan pintu dan ia pun memanggil orang dibalik pintu itu untuk masuk. Ia dapat melihat seorang gadis yang sangat cantik masuk dengan baju yang indah dan tas kulit yang terlihat mahal. Jeonghan tidak tahu hal apa lagi yang perlu dirubah dari wajah gadis itu. Ia tidak mengerti kenapa orang yang begitu cantik seperti ini masih saja tidak memiiki rasa percaya diri.
"Aku ingin mengubah mataku jadi lebih besar sedikit. Sedikit saja. Lalu mungkin hidungku dapat dimancungkan."
Jeonghan tersenyum hangat dan mengambil spidol hitamnya. Ia mencoret-coret wajah gadis itu untuk mendapatkan gambaran. Dengan spidol, ia lingkari bagian bawah mata gadis itu, sayangnya Jeonghan masih belum yakin seperti apa ia akan mengganti hidung gadis itu.
Jeonghan kemudian mulai mencari gambar-gambar artis di komputer dan mulai mencari hidung yang paling tepat untuk gadis itu.
"Ah ya..." gadis itu tertawa malu, "Sebenarnya aku sudah menyiapkan hidung seperti apa yang ingin kumiliki."
Jeonghan kemudian berhenti sejenak dan tersenyum senang. "Ah, kenapa tidak bilang dari tadi? Nah, jadi, hidung seperti apa yang kau mau?"
Gadis itu mengeluarkan sebuah majalah bisnis dan membuka halaman yang sudah ditandainya. Disana Jeonghan dapat melihat seorang namja cantik yang sedang berdiri di sebelah orang yang sangat dikenalnya. Diatasnya terdapat kata-kata 'Mungkinkah pernikahan bisnis akan terjadi?'
Jeonghan tahu betul siapa kedua orang yang sedang berpose di majalah ini. Terlalu kenal sampai tidak percaya kalau hal ini sedang terjadi kepadanya.
"Aku ingin memiliki hidung seperti ini. Hidungnya sangat indah." pasien menunjuk namja cantik yang ada dimajalah itu seraya tertawa pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
marié Choi Seungcheol [JEONGCHEOL/CHEOLHAN]✔
Novela Juvenil•Seungcheol x Jeonghan ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Yoon Jeonghan, seorang dokter operasi plastik yang sedang membutuhkan uang bertemu dengan Choi Seungcheol. Cinta pertamanya yang kemudian dibencinya. Namun, lelaki brengsek yang kaya raya itu malah m...