[Nada pov]
Dari tadi aku memperhatikan ustadzah Sarah yang tampak kesana kemari bingung, karena penasaran aku coba bertanya.
"ustadzah ada yang bisa Nada bantu?"
"ya Allah, Nada boleh ustadzah minta tolong?" tanya ustadzah Sarah. Aku mengangguk bersedia membantu "barusan ada satu petugas baqi tiba-tiba keseleo gara-gara kepeleset, jadi ustadzah minta tolong kamu gantiin jadi baqi, baju seragamnya ada di kantor nak" aku membulatkan mata, baqi?
"Ta-tapi zah.."
"bisa, ustadzah masih ada urusan acara dimulai sekitar jam 08.00, masih ada waktu 2 jam lagi untuk persiapan, ok?" aku ragu, tapi ustadzah Sarah sangat mengharapkan agar aku bisa membantu jadi ku iya-kan saja.
ustadzah Sarah pamit masih banyak urusan, aku pergi ke kantor mengambil baju seragam baqi yang diberi tau beliau tadi. Baju gamis putih dengan jilbab berwarna biru steel.
Perpaduan yang cocok, hampir senada dengan tema wisuda tahun ini, biru wardah dan putih. aku bersiap-siap mengenakannya, untungnya tadi subuh aku sudah mandi jadi tak perlu rempong. Yasmin dan Laila sudah pergi dari tadi, mempersiapkan kebutuhan di bazar. Acara dilaksanakan di lapangan futsal ikhwan, tanpa mengulur waktu aku bergegas ke pusat acara.
Orang-orang masih sibuk mempersiapkan panggung, merapikan kursi.pandanganku menyisir, Yasmin melambai dan menghampiri. Gadis berkaca mata itu kelihatan anggun dengan gamis birdong dan pasmina hitam syar'i.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Tembok Pesantren
Teen FictionQotrunnada tak penah menyangka kalau masa mudanya akan ia habiskan di Pondok Pesantren pilihan Abinya. Baru saja menginjakkan kaki di Pesantren, dirinya secara tidak sengaja dipertemukan dengan Sehzade Adam Shabiq, si Waketos yang katanya incaran pa...