05||Sebuah pilihan

1.2K 165 40
                                    

Jimin serius tentang keinginannya membuat Taehyung keluar dari rumah. Menjauh dari keluarganya, agar ia tak perlu lagi membagi kasih sayang papa dan mama. Namun, sungguh, sedikitpun Jimin tidak pernah berniat untuk membuat Taehyung sampai celaka. Rencananya hanya menakut-nakuti Taehyung, membuatnya kapok dengan mengurungnya di gudang supaya anak itu tidak betah tinggal bersamanya.

Akan tetapi, apa yang terjadi malah di luar dugaannya. Kim Taehyung, bocah tujuh tahun itu ternyata mempunyai riwayat penyakit asma. Jimin benar-benar terkejut saat mendapati Taehyung sudah tidak sadarkan diri setelah sebelumnya papa langsung membuka pintu gudang begitu sampai di rumah dan mengetahui apa yang telah ia perbuat pada Taehyung.

Terkurung di ruang sempit cukup lama barangkali menjadi salah satu pemicu kambuhnya sakit anak itu.

"Jimin?" Jimin yang sebelumnya tengah menundukkan kepala dengan refleks mendongak mendengar sapaan dari papanya. "Bisa ikut Papa sebentar? Ada sesuatu yang ingin Papa bicarakan."

Tak langsung menjawab, Jimin menyempatkan diri untuk menoleh ke sisi kanannya. Posisinya saat ini adalah tepat di depan pintu kamar Taehyung. Ia bisa melihat, sang mama yang tengah mengelus lembut surai anak itu yang kini tertidur lelap usai ditangani oleh dokter pribadi keluarga Park, seraya berbaring menyamping di sebelahnya.

"Kak Jimin?" Ji Sung kembali bersuara sebab tak kunjung mendapatkan jawaban dari sang putra. Jimin sendiri tetap tak membuka mulutnya, ia hanya mengangguk sebelum melangkahkan kaki menuju kamarnya sendiri.

***
Sebagai seorang kepala keluarga, Ji Sung merasa gagal dalam menjalankan perannya. Pertama, ia tidak bisa meyakinkan Jimin untuk menerima Taehyung sebagai adiknya. Belum lagi melihat kondisi Taehyung saat ini, ia juga merasa gagal menepati janjinya pada anak itu. Ji Sung sudah berjanji akan membuat Taehyung bahagia. Memberikannya keluarga utuh dan serta kasih sayang yang layak untuk ia terima. Akan tetapi, kejadian hari ini seolah membuatnya sadar; bahwasannya semua tidaklah senudah yang Ji Sung bayangkan.

"Aku tidak sengaja, Pa."

Cukup lama terdiam, Jimin yang mengerti ke mana arah pembicaraan sang papa memiih untuk membuka suara.

"Aku tidak tahu Taehyung punya penyakit asma. Kalau tidak, aku pasti tidak akan mengurungnya di sana. Jangan marah, Pa. Sungguh, aku sama-sekali tidak berniat melukainya." Ji Sung tahu, ia paham benar putranya tidak akan bertindak sampai sejauh itu. Namun, tetap saja, meski dengan ketidaksengajaan, hal tersebut tetap tak mengubah fakta jika Jimin lah yang bertanggung jawab atas kondisi Taehyung sekarang.

"Papa tahu kamu belum bisa menerima Taehyung sebagai Adikmu. Tapi Jimin, mengurungnya di gudang? Bukankah itu sudah keterlaluan?"

Tidak ada balasan apapun dari Jimin. Pemuda itu hanya menunduk sebab apa yang dikatakan papa memang benar.

"Jimin, Taehyung tidak pernah memaksa menjadi bagian dari keluarga kita. Papa, Papa yang meminta anak itu datang. Papa yang bersikeras membawanya pulang. Kalau kamu mau marah, marah saja sama Papa. Jangan lampiaskan amarahmu pada Taehyung. Ya?"

"Sekarang Papa tanya, Jimin maunya bagaimana?" Tak ada balasan lagi dari Jimin. Jika Jimin mengatakan yang sejujurnya; perihal ia yang masih tidak bisa menerima Taehyung dan ingin mereka—kedua orangtuanya—mengembalikan saja anak itu ke panti, apa papa akan marah padanya?

"Jimin mau Taehyung keluar dari rumah kita? Iya?" lanjut Ji Sung, tak ayal membuat Jimin langsung mendongak dan menatap sang papa yang duduk tepat di sebelahnya.

"Tapi sebelum itu, biarkan Papa mengatakan sesuatu dulu. Jimin mau dengar?" Ji Sung berucap dengan begitu sabar, tidak ada penghakiman maupun tuntutan yang terdengar dari caranya berbicara pada sang putra. Jimin memang sudah tujuh belas tahun, usianya bisa dibilang sudah memasuki fase di mana seharusnya ia bisa berpikir lebih dewasa. Akan tetapi, balik lagi, faktor dirinya adalah anak tunggal mungkin membuat kepribadiannya cenderung manja. Sebagai orangtua, sudah menjadi tugas Ji Sung untuk memberi pengertian pada anaknya.

New Brother (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang