Terkadang Sena bertanya-tanya; sebenarnya sifat manja dan gengsi Jimin itu menurun dari siapa? Rasa-rasanya, baik Sena maupun Ji Sung tidak ada yang memiliki keduanya. Sebaliknya, Ji Sung justru lebih apa adanya; dalam arti blak-blakan perihal perasaan maupun dalam berbagai hal. Sena masih ingat, bagaimana sang suami dulu menembaknya; meminta dia untuk menjadi kekasihnya di hadapan siswa-siswi yang kala itu tengah berkumpul usai menonton pertandingan basket di sekolah mereka.
"Ma! Paman Yoongi kapan pulang, sih?!"
Acara nostalgia Sena buyar begitu saja tatkala suara cempreng sang putra mengganggu rungunya. Wanita itu berdehem—buru-buru menetralkan ekspresi wajahnya—menyembunyikan rona merah di pipi sebab memikirkan masa lalu entah kenapa membuat Sena menjadi tersipu sendiri. Park Ji Sung, suaminya itu memang gila.
"Paman kamu 'kan baru datang, Kak. Masa udah disuruh pulang aja," balas Sena tak mengerti. Wanita itu meletakkan majalah yang sebelumnya tengah dibacanya, memberikan atensi penuh untuk si sulung yang sepertinya tengah kesal—terlihat dari bibirnya yang manyun-mayun—sebelum kembali melanjutkan; "Lagian kenapa, sih? Mama rasa Paman kamu anteng-anteng aja, tuh. Gak ada gangguin kamu."
Iya, paman Yoongi memang tidak mengganggu Jimin sama sekali. Lagipula, bagaimana paman akan melakukannya sementara ia hanya sibuk dengan adiknya? Entah mantra apa yang paman Yoongi gunakan sampai Taehyung yang biasanya sibuk mengekori Jimin, sekarang justru beralih menempel terus pada paman Yoongi.
Berangkat sekolah sama paman Yoongi. Main sama paman Yoongi. Semua-semuanya sama paman Yoongi!
Seharusnya Jimin senang, sebab Taehyung dan segala ocehannya kadang kala membuat Jimin sakit kepala. Akan tetapi, entah kenapa yang terjadi justru malah sebaliknya; Jimin merasa kesal sekali saat sang adik seolah tak mengabaikan kehadiran Jimin dan hanya sibuk dengan paman Yoongi.
"Mamaa!"
Baik Sena maupun Jimin sama-sama menoleh mendengar suara yang tak lain adalah milik Taehyung. Mendapati bocah itu tengah berlari kecil ke arah mereka yang kini tengah duduk di sofa depan televisi, diikuti oleh paman Yoongi yang mengekor di belakang.
"Astaga, astaga. Ada apa ini? Anak mama keliatan senang sekali, hm?" Sena berujar sembari mendudukkan Taehyung ke atas pangkuan. Mengapit tubuh si kecil yang terasa lebih berisi, dan tak lupa membubuhkan satu kecupan di pipi yang juga semakin tembam.
"Paman Yoongi ajak Adek naik komidi putar, Ma! Terus-terus, Paman juga beliin Adek jajanan baanyaaak sekalii!" balas Taehyung, nampak begitu antusias menceritakan apa saja yang ia dan paman Yoongi lakukan di lotte word.
Hari ini—tepatnya setelah Yoongi selesai bekerja—ia langsung mengajak Taehyung jalan-jalan ke lotte word dan menjajal satu per-satu permainan di sana. Salah satunya komidi putar seperti yang baru saja Taehyung ceritakan.
"Loh, bener, Yoon? Kok keponakanmu yang satunya gak diajak?" Sena berujar sembari bergantian menatap Jimin dan adiknya.
Sena baru kembali dari butik jam tujuh malam. Pulang-pulang ia sudah mendapati sulungnya berwajah masam. Apa mungkin Yoongi—adiknya —lagi-lagi memulai peperangan dengan tidak mengajak Jimin jalan-jalan dan membuat sulungnya itu kesal?
"Gak diajak apa, sih, Kak? Orang Jimin sendiri yang gak mau ikut, kok," balas Yoongi membela diri. Tidak sepenuhnya salah, sebab sebelum pergi Yoongi memang sudah menawarkan Jimin untuk ikut. Akan tetapi, Jimin yang sudah terlanjur kesal karena Taehyung yang sebelumnya sudah menyetujui ajakannya untuk bermain game, malah berakhir pergi dengan sang paman begitu mendengar kata jalan-jalan, menolak mentah-mentah ajakan pamannya dan memilih untuk stay di rumah.
"Lagian Paman ada salah apa sama kamu, sih, Jimin? Kok ya didiemin mulu dari kemarin." Jujur saja, Yoongi sama-sekali tidak mengerti dengan sikap Jimin. Meskipun ia dan Jimin memang tak pernah akur, selalu adu mulut setiap kali mencoba saling menegur; tetapi itu lebih baik daripada didiamkan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Brother (✔️)
FanficPerihal Jimin yang harus menerima orang baru, yang dipaksa menjadi sosok adik dalam hidupnya. Start ; 20 Desember 2022 End ; 28 September 2023