Jimin tidak sadar, sejak kapan Kim Taehyung—bocah yang dulu terlihat begitu menyebalkan di matanya—mulai mendapatkan sebagian tempat dalam hatinya. Mungkin sejak pertengkaran mereka, di mana Taehyung tak sengaja merusak action figur milik Jimin dan berakhir dengan Jimin yang menyesal sebab telah bertindak keterlaluan dengan mengurungnya di gudang, lalu mencoba menerima Taehyung demi sang Mama. Mungkin juga saat Taehyung menyebut Jimin sebagai superman, lantas secara sadar atau tidak membuat Jimin merasa jika ia mempunyai tanggung untuk terus melindunginya.
Entahlah, Jimin tidak yakin mulai dari mana kepeduliannya pada Taehyung berasal. Yang pasti, melihat anak itu yang biasanya teramat cerewet menjadi begitu pendiam, Jimin merasa ada sesuatu yang hilang dan hari-harinya pun menjadi terasa membosankan.
"Jung, Lo kan udah berpengalaman jadi Abang, nih, ya. Kasih tips, dong, gimana caranya bikin Adek Lo seneng lagi kalau Adek Lo lagi sedih." Jimin sungguh tak tahan dengan diamnya Taehyung, lebih baik kupingnya panas karena celotehan anak itu daripada hari-harinya harus terasa sunyi sebab adiknya seolah tak berminat menanggapi kejahilannya lagi.
Itu sebabnya, Jimin mencoba meminta saran dari teman kelas sekaligus teman seperbolosannya-Jeon Jungkook. Sebagai orang yang lebih berpengalaman dalam dunia per-Abangan, Jungkook pasti mengerti bagaimana cara menghadapi situasi genting seperti ini, 'kan?
"Sogok aja pake duit."
Akan tetapi, mendengar jawaban yang barusan Jungkook lontarkan rasanya benar-benar tidak membantu sama-sekali.
"Emangnya Adek Gue biduan," selorohnya, kesal.
"Serius, lah, Jung."
Jimin menyeborot botol coca-cola di hadapan Jungkook. Membuat Jungkook yang baru saja hendak meminumnya setelah menghabiskan satu mangkuk mie, mendelik kesal, sebelum kembali merebut minumannya lagi.
"Serius, lah. Gue kalo Yeonjun kesel atau nangis gara-gara permennya Gue rebut juga Gue kasih duit. Gak perlu banyak-banyak, dikasih ceban juga langsung girang lagi tuh anak," balas Jungkook setelah meminum habis colanya. Lumayan juga lima sendok sambel yang tadi sengaja Jungkook tuangin ke mie-nya.
"Masalahnya Adek Gue beda. Udah Gue kasih mainan, tawarin jalan-jalan, siapa tau dia mau healing, gitu. Sampe-sampe Gue tawarin salah satu action figur kesukaan Gue juga gak mempan. Jadi kayanya saran Lo gak bakal guna, deh."
Jimin masih ingat, tempo hari dia mendatangi kamar Taehyung. Berniat menghibur anak itu dengan mengajaknya jalan-jalan. Namun, alih-alih senang, Taehyung justru malah menangis dan membuat Jimin kelimpungan.
"Kalau gitu mah Adek Lo aja yang drama."
Meskipun niat Jungkook hanya bercanda, tetapi dia bisa melihat jika Jimin tidak suka dengan jawabannya. Jadi, sebelum mood sobatnya itu semakin buruk dan Jungkook menjadi sasarannya, buru-buru pemuda itu beranjak dari duduknya. Pergi meninggalkan kantin seraya berseru;
"Bayarin mie sama cola Gue sekalian, ya!"
Yang mana hal tersebut semakin membuat Jimin geram dan ingin sekali menendang Jungkook ke kutub utara.
***
Meminta saran dari Jungkook sama sekali tidak membantu. Sebaliknya, Jimin justru dibuat kesal sebab mau tak mau berakhir membayar makanan pemuda itu."Sialan, Lo. Lo yang bocorin ban motor Gue, 'kan?! Ngaku!"
Menjauhkan handphonenya dari telinga, Jimin lantas tertawa puas mendengar suara Jungkook yang terdengar kesal setengah mati sambil mengumpatinya berulangkali.
"Gak usah marah, lah, Jung. Tenang aja, ntar Gue kasih ceban deh buat gantiin biaya Lo nambal ban."
Jimin segera memutus sambungan panggilan tanpa menunggu jawaban dari Jungkook. Dengan sisa-sisa tawanya, pemuda itu berniat langsung memasuki rumah setelah memarkirkan motornya di garasi. Akan tetapi, langkahnya terhenti begitu menyadari adanya dua orang asing yang entah sejak kapan sudah berdiri tepat di depan pintu rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Brother (✔️)
Hayran KurguPerihal Jimin yang harus menerima orang baru, yang dipaksa menjadi sosok adik dalam hidupnya. Start ; 20 Desember 2022 End ; 28 September 2023