Satu Minggu sudah keluarga park melewati cobaan ini, satu Minggu mereka di larang untuk menemui sang bungsu. Karena kondisi Lisa yang sudah melewati masa kritisnya namun masih harus berada di ICU maka dokter kang memperbolehkan keluarga park untuk menemui Lisa tapi secara bergantian.
Karena sang ibu tidak berani untuk melihat sang bungsu sedangkan sang ayah yang berada di kantor dan kedua adik lainnya masih di kantin jadi ini kesempatan bagi jisoo untuk bertemu Lisa terlebih dahulu.
Sebelum masuk jisoo di wajibkan memakai baju khusus, penutup kepala dan tentunya cuci tangan terlebih dahulu supaya tidak ada kuman yang ikut masuk ke dalam ruang ICU. Begitu masuk yang jisoo dapatkan ruangan yang sangat dingin dengan suasana mencekam, maju lebih dekat jisoo dapat melihat sang adik tengah tertidur dengan semua alat yang jisoo dapat rasakan bahwa alat itu menyiksa sang adik.
Jisoo duduk di pinggir ranjang sang adik dengan tangan yang sibuk menggenggam tangan Lisa yang tertutup dengan selang infus.
"Lis sakit yah" menangis tanpa suara itu yang jisoo lakukan sekarang, melihat tubuh sang adik yang penuh dengan alat medis, di mulai dari mulut Lisa yang di jejali selang ventilator untuk membantu Lisa bernafas, dada Lisa yang tertancap selang defibilator untuk memulihkan detang jantung Lisa, hidung Lisa yang terdapat selang makanan, kemaluan Lisa yang di jejali bedpan/pispot untuk membantu sang adik buang air kecil.
"Lisa adik eonni yang paling kuat kan, Lisa pasti bertahan, kita akan melalui ini semua bersama, Lisa pasti bisa hiks...." Jisoo tidak tahan, dia keluar dengan tangis yang teramat menyayat hati.
Jisoo berlari menuju tangga darurat yang ada di rumah sakit kemudian menangis sekencang mungkin dengan tangan yang sibuk menjambak rambutnya sendiri. Dia prustasi melihat kondisi Lisa selama satu Minggu ini masih belum sadar dari tidurnya. Dulu Lisa pernah masuk ICU tapi Kondisinya tidak separah sekarang.
Jisoo melamun memikirkan masalalu nya bersama sang bungsu, masa masa indah dimana mereka sering tertawa bersama, dimana sang ibu memberitahu bahwa dirinya sedang mengandung dan itu membuat jisoo teramat senang, kemudian Lisa lahir awalnya keluarga mereka bahagia tapi setelah beberapa jam di lahirkan kondisi lisa langsung drop dan dokter kang memvonis lisa terkena fibrosis paru.
Lisa dengan rangkakan kecil yang menghampiri jisoo kemudian memegang tangan jisoo dengan jari mungilnya.
Jisoo terus memikirkan hal itu dan tanpa sengaja mulut gadis berambut hitam itu melengkungkan senyum namun dengan deraian air mata.
"Lisa apakah eonni egois jika eonni menginginkan kita balik ke masalalu dan berharap kau tidak lahir, setidaknya hal itu tidak akan membuat dirimu kesakitan sampai sekarang, eonni tidak bisa jika harus melihat dirimu dalam keadaan ini Lis".
"Yap kau egois, kau pernah bilang padaku bahwa Lisa adalah kebahagiaan keluarga park, bahwa dia keberuntungan bagi keluarga mu tapi kenapa kau berfikir seperti itu sekarang?"
Jisoo menoleh ketika ada seseorang yang bersuara di belakang dirinya dan jisoo cukup terkejut ketika siapa orang itu.
"Kau? Sedang apa kau di sini? Bukannya kau di US chaenyol"
Suho pria tampan, kaya berusia 26 tahun sekaligus pacar dari jisoo datang dengan tiba tiba dan mengagetkan sang kekasih.
Jisoo langsung berhamburan kepelukan sang kekasih dan menumpahkan rasa sakitnya selama ini.
"Sttt... Berhenti menangis kau harus kuat sayang, Lisa tidak akan suka jika harus melihat dirimu menangis seperti ini, kita ada di sini dan akan terus berdoa untuk adikmu" chaenyol terus menenangkan sang kekasih.
_________
Maaf gak up lagi sedih liat tiktok seliweran orang nonton konsep bp
KAMU SEDANG MEMBACA
Life At A Distance (Hiatus)
RandomIni adalah sebuah kisah remaja berusia 16 tahun yang harus mengabdikan hidupnya untuk menjalani pengobatan, dia terlahir dengan penyakit fibrosis paru. Beruntungnya dia dilahirkan di keluarga yang kaya akan cintanya. #blackpink #sistership