12

15.8K 1.5K 9
                                    

Di mobil, Zyfara hanya diam melamun. Sekelebat bayangan muncul diotaknya, bayangan dimana sikap Eric dalam memperlakukan Zyfara. Di Novel, tidak diceritakan dengan detail bagaimana sikap Eric terhadap Zyfara karena dari novel menilai bahwa Zyfara adalah antagonisnya.

Jika di logika, Zyfara memang patut dikatakan sebagai antagonis, Zyfara adalah gadis keras kepala yang akan melakukan segala sesuatu untuk hal yang telah ia sukai. Sekali saja Zyfara menyukai sesuatu, maka gadis itu akan berusaha keras untuk mendapatkannya. Namun, tetap saja si Eric juga tidak pantas dikatakan sebagai protagonis dalam cerita.

Zyfara merasa, dia tidak perlu lagi berpatokan pada ceerita novel, dia merasa semua yang terjadi seperti nyata dan melenceng, mungkin karena kehadiran jiwanya, alur disini pun berubah.

Zyfara membuang nafas pelan.

"Apa yang kau fikirkan?"

Zyfara hanya menggeleng tanpa melihat kearah Xavier yang saat ini sedang menyetir.

"Kau ingat pernah menolong anak laki-laki saat usiamu delapan tahun?"

"Ingatanku buruk" jawab Zyfara singkat.

Xavier masih fokus menyetir "Tapi kau mengingat janjimu bersama Eric" balasnya.

Seketika Zyfara menoleh kearah Xavier "Janji apa?"

"Lupakan saja"

"Ck, kau membuatku penasaran! Cepat katakan!" Desak Zyfara.

Xavier tersenyum tipis "Tidak, sebelum kau menciumku"

"Ah lupakan saja kalau begitu" ucap Zyfara kembali melihat keluar jendela mobil.

Xavier membelokkan mobilnya memasuki sebuah gedung bertingkat yang cukup tinggi, sejenak Zyfara terpukau melihatnya.

"Tunggu disini" Xavier langsung keluar tanpa menunggu respon dari Zyfara yang terlihat bingung.

Zyfara menipiskan bibirnya saat tau bahwa ternyata Xavier membukakan pintu mobil untuknya.

Dengan cepat dia turun dan kembali disambut oleh tangan Xavier. Namun, Zyfara tidak mnerimanya melainkan

Plak

"Apa-apaan itu?" Tanya Xavier tak terima, dia ingin menggenggam tangan Zyfara bukan bertos ria.

"Apa aku memakai gaun?"

Xavier menggeleng.

"Apa kau memakai tuxedo?"

"Tidak" jawab Xavier dengan singkat.

"Kau mengulurkan tangan seperti raja yang menyambut ratu nya, itu sangat tidak cocok dengan keadaan kita sekarang"

Zyfara langsung melangkah masuk diikuti oleh Xavier, seketika itu orang-orang mengeluarkan ekspresi terkejut karena kedatangan Zyfara yang terlalu tiba-tiba.

Mereka menyapa dengan baik dan hormat yang disambut baik oleh Zyfara juga.

"Selamat siang nona" sapa seorang lelaki yang sepertinya memiliki jabatan yang dekat selama ini dengan Eric.

"Tadi pagi saya menghubungi tuan Eric, namun katanya tidak dapat datang ke kantor hari ini"

Zyfara mengangguk pelan "Siapa nama mu?"

Lelaki itu terlihat bingung, namun tak ayal dia tetap menjawab pertanyaan Zyfara "Neo" jawabnya.

"Kau asisten suamiku kan?"

Neo mengangguk mantap.

"Hari ini apakah ada pegawai baru?"

"Benar, namanya Keysha. Dia baru bekerja hari ini"

Protagonist's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang