17

7.8K 826 21
                                    

Zyfara duduk diatas rumput tanpa alas, menatap lurus kearah luasnya danau yang ada dihadapannya. Dia sendiri disini, setelah beberapa kejadian di mansion dari mulai Niskala hingga Eric yang datang bersama Keysha, semuanya sangat rumit. Seperti ada hal lain yang tersembunyi didalam diri Niskala maupun Keysha, kedua perempuan itu harus dicurigai. Keduanya aneh, tapi lebih anehnya lagi semuanya telah berbeda. Keysha belum menikah dengan Samuel, itu yang cukup dia ketahui di hari ini. Mereka hanya sepasang kekasih.

Awalnya dia tidak menyangka bahwa Eric akan datang ke mansionnya bersama dengan Keysha, dia mengatakan untuk tidak memindahkan Keysha ke kantor cabang. Tapi, Zyfara adalah Zyfara, orang yang keras kepala, dia sama sekali tidak menuruti permintaan Eric. Lagipula, Eric bukan siapa siapa untuknya. Keysha tetap akan pergi, bukankah seharusnya Keysha senang karena bisa berjauhan dengan Samuel yang katanya berprilaku kasar?.

Di pertemuan yang tidak sengaja itu, Zyfara bisa melihat ada pancaran amarah dari tatapan Niskala untuk Keysha. Ingin bertanya, tapi untuk apa? Dan Eric sepertinya sama sekali tidak jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Keysha.

Zyfara juga merasa terganggu dengan tatapan Niskala untuk Xavier, dia seperti .... cemburu? Tidak terima jika Niskala sampai menyukai Xavier, dia harus menjauhkan Niskala dari Xavier. Sepertinya dia juga takut jika Xavier sampai jatuh hati pada Niskala seperti Eric. Dia sudah cukup nyaman diikuti oleh Xavier, dia sudah menerima jika Xavier ikut andil dalam kisah hidupnya.

Bahkan mungkin, sekarang hati Zyfara merasa kagum melihat Xavier. Sebelum kemari, dia sempat menanyakan tentang orang tua Xavier. Dengan tenang dan dengan senyuman, Xavier menjawab bahwa dirinya tidak memiliki orang tua, sejak kecil Xavier hidup bersama dengan ibunya yang kemudian akhirnya meninggal. Xavier telah bercerita semuanya, tentang dia yang menolong Xavier hingga bagaimana pria itu jatuh cinta padanya. Dia sadar, Xavier sangat tulus, dia tidak akan menyia-nyiakan pria itu.

Dia hanya perlu bersikap hati-hati, dia harus memastikan siapa saja yang ular didalam kehidupannya. Semuanya sangat mencurigakan, kecuali Xavier tentunya dan kedua orang tuanya.
Mungkin dia bisa meminta bantuan Xavier dan orang tuanya untuk mencari tahu tentang Niskala, Keysha, serta Eric.

Memejamkan matanya, mencoba untuk menenangkan fikirannya sejenak dari berbagai masalah yang hinggap di setiap saraf otaknya.

Disisi lain, seorang pria terlihat membolak balikkan sebuah kertas, pria itu terlihat sangat serius membaca setiap kata dan mengamati gambar gambar yang terlampir didalamnya. Asistennya yang berdiri disana hanya mampu diam sambil menatap bosnya, sama sekali tidak mengeluarkan suara.

"Apa yang bisa kau jelaskan tentang ini?"

"Kecelakaan tragis itu, bukan murni karena keluarga Xeysha tuan. Anda dapat melihat video ini yang sebelumnya dinyatakan bahwa cctv tidak berfungsi, dapat dilihat pemicu kecelakaan terjadi. Mobil hitam itu penyebabnya, dan itu bukan milik keluarga Xeysha. Anda bisa memperhatikannya dengan seksama, siluet dari kaca mobil ini adalah perempuan"

"Kau harus cari mobil ini sampai dapat, perhatikan nomornya!"

Lelaki yang diperintah pun mengangguk tanpa ragu, sementara pria yang terlihat sibuk itu masih mengamati layar laptopnya.

"Lalu apa hubungannya ini, dengan perempuan itu?"

"Saya berasumsi bahwa dia menganggap keluarga Xeysha yang menyebabkan kekacauan terjadi, itulah sebabnya dia menargetkan nona Zyfara selama empat tahun terakhir ini. Dan setiap rencananya berjalan dengan baik tuan, karena nona-"

"Aku tau, lalu kenapa kasus ini lenyap begitu saja?"

"Itu karena perbuatan tuan Zeon, karena pada saat itu tidak ada bukti yang kuat yang mampu menghilangkan tuduhan itu terhadap keluarga Xeysha. Dengan terpaksa tuan Zeon memberi suap yang cukup besar untuk menutup kasusnya"

Pria yang dipanggil tuan itu mengangguk pelan "Apa kau bisa menebak siapa yang berusaha melenyapkan bukti-bukti ini?"

"Tebakan saya mengarah pada-"

"Ah tunggu! Pada kecelakaan itu, apakah Eric Rexio juga menjadi salah satu korbannya?"

Asistennya mengangguk, membenarkan pertanyaan atasannya. "Benar tuan, dari situlah semuanya dimulai"

"Kau ... akan kunaikan gajimu bulan ini"

"Terima kasih atas kebaikan anda tuan!"

"Hmm, panggilkan Gill. Suruh dia ke ruanganku! Dan kau, awasi gadisku, bawakan segala informasi kemanapun dia pergi"

Pria yang diperintah itu mengangguk pasti "Saya telah menghubungi seseorang untuk mengawasi nona"

"Kerja bagus!"

****

"Sangat mengejutkan, nona Zyfara dari keluarga Xeysha datang ke tempat seperti ini"

Zyfara terkejut dengan suara seseorang, dia membuka matanya dan menoleh kesamping melihat siapa yang datang. Dia menatap kearah pria itu dengan bingung, dia sama sekali tidak mengenalnya.

"Kau pasti tidak mengenalku, karena aku hanya orang biasa yang tidak memiliki pengaruh apapun. Aku Zenic"

"Bagaimana kau tau namaku?"

Zenic terkekeh pelan "Mau ikut denganku?"

Zyfara tidak menjawab, melainkan memberikan tatapan bingung seolah bertanya.

"Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu"

"Siapa?"

"Kau akan tau jika ikut denganku"

"Tidak baik terlalu percaya dengan orang asing" ucap Zyfara tanpa menatap kearah Zenic yang kini tertawa renyah karena kalimat itu.

Zenic berdehem pelan, kemudian bergumam "Kau tidak seperti yang di bicarakan orang-orang"

"Apakah aku harus seperti badut?" Tanya Zyfara dengan nada sedikit ketus "atau seperti malaikat?" Lanjutnya.

"Aku rasa kau lebih pantas menjadi malaikat"

"Memang, aku ingin menjadi malaikat maut"

"..."

Zenic tak lagi membalas, dia tidak mengira Zyfara akan membalas perkataannya seperti itu. Bayangannya, Zyfara hanya akan tersipu atau merespon layaknya perempuan normal karena dipuji. Tapi jawaban Zyfara hmm sedikit menghibur.

Zyfara mendengus pelan, niat hati ingin sendiri tetapi hadir orang asing yang bertingkah akrab dengannya. Meskipun dia penasaran dengan siapa yang ingin bertemu, tapi dia ragu mempercayai Zenic.

Bagaimana mungkin dia percaya begitu mudah, mereka baru mengenal beberapa detik yang lalu.

"Samuel ingin bertemu denganmu"

" ... "

"Percayalah, aku bukan orang jahat yang akan menculikmu. Aku masih menyayangi nyawa dan karirku asal kau tau"

Tbc*

Sampai sini apa tebakan kalian?😄

Protagonist's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang