6

28.2K 2.4K 56
                                    

"Kenapa dia masih mengikutiku"

Zyfara benar-benar merasa kesal sekarang, ingin sekali ia membuang Xavier dan Erik ke laut yang berisi ikan piranha. Kedua lelaki itu memiliki sikap aneh yang berbeda.

Zyfara terkejut saat didepan sana ada seorang perempuan yang tiba-tiba muncul, ia menekan klakson dan menginjak rem secara bersamaan hingga mengundang berbagai tatapan dari orang orang yang tak jauh dari sana.

"Ya Tuhan, perempuan itu akan mati"

Ciitttt

Bunyi gesekan ban dan aspal menyatu membuat telinga terusik, Zyfara meringis saat kepalanya membentur stir. Hal itu sukses membuat keningnya memerah, ia mendongak melihat kedepan. Terlihat beberapa orang menatap mobilnya, dan perempuan tadi sudah tidak berdiri dihadapannya. Apakah ia benar-benar menabrak perempuan tadi?.

Zyfara mengusap keningnya, ia melepas sealr belt nya dan membuka pintu mobil. Hal yang didapatkan adalah Xavier langsung memegang kedua bahunya.

"Apa kau terluka? Astaga keningmu merah, kita harus ke rumah sakit sekarang!"

Zyfara melepaskan tangan Xavier yang memegang lengannya. "Aku tidak terluka, tapi perempuan itu sepertinya terluka"

Xavier mengerutkan keningnya, ia dan Zyfara berjalan kedepan mobil. Terlihat bahwa seorang perempuan sedang berjongkok dan menangis, Zyfara merasa lega karena untungnya ia tidak menabrak perempuan itu.

"Apa kau terluka?"

Perempuan itu mendongak menatap Zyfara, seketika tubuh Zyfara mendadak kaku. Dia ...

"Kau membuat kekasihku terluka!" Bentak Xavier kepada perempuan yang masih berjongkok dan menangis itu.

"Sudah tau tanda menyebrang masih merah kenapa dia menyebrang, dasar perempuan aneh!"

"Aku rasa dia kurang pendidikan!"

"Benar, dia tidak tau tentang lalu lintas"

"M-maaf, aku hanya lari dari--"

"KEISHA!"

Semua mata tertuju pada sesosok pria yang berteriak dan sedang berjalan cepat kearah mereka, terlihat pria itu menampilkan raut wajah datar dan dingin jangan lupakan tatapan tajam yang ia layangkan untuk Keisha.

"Keisha, beraninya kau-"

"Urus wanitamu dengan baik, atau aku yang akan bertindak" ujar Xavier dengan dingin.

Pria itu tersenyum miring, melirik kearah Zyfara lalu menatap kearah Xavier "Tuan Xavier? Bersama putri tunggal Xeysa? Hmm sepertinya ada hal yang aku lewatkan" balasnya terkekeh pelan.

Alurnya memang berubah dan jauh melenceng, entah apa yang terjadi kedepannya batin Zyfara lelah.

Zyfara memijit pelipisnya, ia merasa pusing, sangat pusing.

"Kepalamu sakit?" Tanya Xavier dengan penuh kekhawatiran.

Zyfara mengangguk pelan "Hmm, kepalaku sakit karena kalian"

"Kalian dengar?" Xavier menatap kearah Keisha dan pria yang berdiri didepannya dengan datar.

Zyfara mendelik kesal, kalian yang dimaksud Zyfara itu juga termasuk Xavier. "Huh, sudahlah aku benar-benar lelah. Aku ingin pulang"

Xavier mengangguk "Aku akan mengantarmu"

"Tidak perlu, aku bisa-"

"Tidak ada penolakan!" Ucap Xavier tegas dan langsung menggendong Zyfara seperti karung beras.

Protagonist's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang