Saat ini semuanya ada di meja makan, termasuk Xavier.
Zyfara duduk diantara Eric dan Xavier, sedangkan orang tua Zyfara duduk berhadapan dengan mereka.
Semuanya makan dengan tenang dan hening, sampai Zyfara menghentikan acara makannya kemudian menatap kedua orang tuanya dengan pandangan serius.
"Ada yang ingin aku bicarakan"
"Katakan saja" ucap Caterine-mommy zyfara.
Zyfara menghela nafas pelan lalu menatap kearah Eric yang juga sedang menatapnya "Aku minta maaf atas semua sikap ku yang menyulitkan mu selama ini, aku juga salah karena memaksamu" ucapnya.
"Sekarang kau bebas ingin bersama perempuan manapun, aku ingin kita berpisah"
Uhuk uhuk
Zion selaku daddy zyfara tersedak mendengar perkataan dari putrinya, apakah putrinya sudah sadar? Apa sekarang putrinya akan bersikap dewasa? Zion menatap kearah Zyfara dengan bangga dan tersenyum.
Eric sendiri mengeratkan genggamannya pada sendok, rahangnya mengeras menahan emosi.
Seharusnya dia senang, tapi entah kenapa dia juga merasa marah karena ucapan Zyfara.
Zyfara menatap kedua orang tuanya kembali "Mom, dad, aku ingin berpisah dengan Eric. Lagipula, pernikahan ini sama sekali tidak ada kemajuan, Eric sangat mencintai sahabatnya jadi aku tidak bisa terus memaksanya untuk bersamaku"
"Kau yakin?"
"Aku sangat yakin" jawab Zyfara mantap, melirik Eric sekilas lalu kembali bersuara "Eric tidak akan pernah mencintaiku"
Zion berdehem pelan "Aku sudah tau tentang sikap buruknya, akhirnya kau mengatakan hal ini pada kami. Daddy akan selalu mendukung keputusanmu, kau memang layak mendapatkan seseorang yang juga mencintaimu" ujarnya membuat Zyfara tersenyum.
"Dan untuk mu Eric, aku sebagai orang tua Zyfara sangat tidak rela jika kau bersikap buruk terhadapnya. Kau bisa bebas sekarang, karena ini permintaan Zyfara maka akan aku kabulkan"
"Tap-"
"Kami tidak akan mempublish hal ini, kau tidak perlu cemas tentang reputasimu. Lagipula kau terlihat lelah untuk mengurus dua perusahaan sekaligus" potong Caterine dengan cepat.
Memang sebenarnya orang tua Zyfara menugaskannya untuk mengurus sebuah perusahaan, namun Zyfara tak mau. Hingga akhirnya perusahaan itu dipegang oleh Eric selaku suami Zyfara, untungnya perusahaan meningkat pesat dan itu semua karena Eric.
Eric kalah telak sekarang, dia diam seribu bahasa.
Zyfara mengangguk setuju "Aku akan mengurus perusahaanku sendiri, kau tidak perlu mengurusnya lagi"
Eric menatap Zyfara dengan datar "Aku ingin bicara berdua denganmu, ikut aku!"
Eric bangkit dan berjalan meninggalkan ruang makan itu, langkah kakinya mengarah ke luar mansion tepatnya di taman belakang. Eric berdiri menatap lurus kedepan dengan kedua tangan yang masuk kedalam saku celananya. Sedangkan Zyfara berdiri tepat dibelakangnya.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Zyfara dengan malas dan datar.
Eric membalikkan tubuhnya menatap Zyfara dari atas sampai bawah.
"Kau sadar apa yang kau katakan tadi?"
"Sangat sadar!"
"Pernikahan bukanlah permainan Zyfara!"
Zyfara mendongak menatap tepat pada manik mata suaminya.
"Kau membenciku, bukankah sudah dari lama kau ingin berpisah? Lalu saat aku setuju, kenapa kau yang keberatan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Protagonist's Wife
FanfictionSaat membuka matanya, Cesha merasa bingung karena berada di tempat yang begitu asing. Hingga dia menyadari bahwa dirinya masuk ke dalam sebuah novel berjudul My destiny yang mana diakhir cerita sang antagonis wanita akan mati ditangan suaminya sendi...